23

354 45 8
                                    

Usai berpamitan dengan Ibu dan Ayah. Yechan kembali membawa istri dan putranya pulang. Tentu saja dengan bekal wejangan yang cukup panjang dari kedua mertuanya. Beruntung ia memiliki mertua yang sangat baik, sehingga masalah kali ini pun tidak ada amarah apalagi kata kasar yang ia dapat. Sifat Jaehan benar-benar menurun dari kedua orangtuanya yang begitu teladan.

"Kita langsung ke rumah sakit ya, Dokter Taedong tadi telfon kamu mau langsung di periksa Dokter Xen" mendengar ucapan Yechan, Jaehan tidak mengelak namun sebenarnya ada rasa takut mendengar nama Dokter Xen.

"Ga usah takut, Dokter Xen tuh baik cuma emang agak jutek aja hehe" tutur Yechan mencoba menenangkan istrinya. Sedikit tertawa melihat wajah takut Jaehan yang menggemaskan. 

"ohya terus kalo kita langsung ke rumah sakit, Ann gimana?" Jaehan menoleh ke putranya yang sedang asik sendiri di kursi belakang. 

"kenapa Mami?" tanya Ann yang melihat Mami nya menoleh padanya. Jaehan tersenyum menanggapi. "Gapapa sayang"

kini Jaehan kembali melihat ke arah suaminya, menunggu jawaban. 

"Yechan?"

"iyaa gapapa nanti dia sama aku aja, cuma sebentar meriksa kamu" 

"kalo lama gimana? kasian anak aku, di rumah sakit banyak penyakit"

"ya di rumah sakit juga orang sembuh dari penyakit sayang. udah tenang aja ya, kita berdoa aja ga ada apa-apa sama kamu, jadi kita ga harus lama-lama di rumah sakit"

Jaehan menghela nafas, sedih. lagi-lagi karena dirinya yang lemah ini. 

Yechan melirik sekilas, lalu mengelus surai istrinya, lembut.

"It's ok, Sayang. Don't worry"

"umm"

***

Usai dilakukan pemeriksaan, Yechan diajak bicara oleh Dokter Xen. Dokter yang menangani Jaehan saat operasi pengangkatan rahim sebelumnya. Jika di tanya, Jaehan inginnya bukan dokter Xen yang menjadi dokter khususnya, namun Taedong bukan dokter Spesialis Penyakit Dalam yang bisa menangani kondisi Jaehan saat itu, sehingga dokter Xen lah yang ditugaskan. 

Yang membuat Jaehan sedikit kurang nyaman adalah karakter dokter Xen yang menurutnya sangat jutek, alih-alih lembut dan memasang wajah manis, dokter Xen lebih sering memasang wajah datar dengan kata-katanya yang jauh dari kata lembut seperti cara Taedong menghadapi pasiennya. 

seperti tadi saja, secara langsung dokter Xen memarahi Jaehan yang bertindak gegabah karena pergi dengan jarak jauh tanpa memikirkan kondiri kesehatannya. Sepertinya setelah ini Yechan yang akan mendapat wejangan dari dokter tegas itu. 

"Ann disini aja sama Mami" 

Antella menggeleng, "mau nemenin Papi, tatut Papi di mam sama Doktel itu" 

"A-astaga Antella. Dok maaf Dok" Yechan panik menutup mulut putranya. Merutuki ucapan polos anaknya. Sedang Jaehan yang tengah berbaring sudah menutupi wajahnya dengan selimut. 

Beruntung dokter Xen tidak tersinggung, dia malah sedikit menyunggingkan senyumnya, memaklumi.

"gapapa. ayoo Tuan Yechan ikut saya"

"baik Dok" 

dan akhirnya Antella pun ikut dan tetap di gendongan Papi nya. 


Tbc.

Ann 😭😂

✔Baby Antella - Yechan Jaehan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang