33

320 44 0
                                    

Jaehan melangkahkan kakinya cukup tergesa. Mendapat kabar jika sahabatnya sakit, tanpa menunggu balasan di bolehkan atau tidak dari suaminya, Jaehan tetap pergi menemui sahabatnya, Hwichan.

Jaehan sangat panik karena Hwichan sedang hamil tua. Ia takut terjadi sesuatu yang fatal pada sahabat kesayangannya itu.

Tentunya Jaehan tidak datang sendiri, ia datang bersama Antella tadi. Namun sekarang putranya dititipkan ke Jehyun, suami dokter Xen yang dulu pernah menjaga Antella. Secara kebetulan Jehyun sedang berkunjung ke Rumah Sakit, menemui suaminya tentu saja. Setelah bertemu di bagian resepsionis akhirnya Ann di titipkan dulu sampai Papi nya datang menjemput.

Meski Jaehan pergi sebelum suaminya membalas pesannya, namun tak lama Yechan mengizinkan dia pergi ke Rumah sakit, dan berjanji akan menjemput.

Sampai di depan pintu ruang rawat Hwichan, ia tak langsung masuk. Mengetuk pintu dahulu sampai di persilahkan.

Hingga akhirnya bisa masuk, Jaehan langsung memasang wajah memelas. Ingin menangis melihat sahabatnya berbaring di ranjang persakitan itu.

"Kenapaaa?" Rengek Jaehan seraya menghampiri sahabatnya yang malah tersenyum.

"Gapapa. Ya ampun iiih jangan nangis" Hwichan sedikit tertawa karena melihat Jaehan yang ingin menangis, gemas sekali.

"Serius Hwichan, lo kenapa? Ko bisa sampe masuk rumah sakit gini? Jangan bercanda iih, sumpah lo tuh lagi hamil tua Hwi" Omel Jaehan. Dia benar-benar sangat khawatir.

"Hehe jatoh."

"Astagaaaa Hwichan hiks"

"Udah iiih jangan nangis. Gapapa beneran"

"Boong"

"Hehe. Besok gue operasi sesar"

"Ya Tuhan Hwichan iiiih yang bener? Hiks"

"Beneran, udah iiih di bilang jangan nangis. Orang gue gapapa. Udah diem ntar gue diomelin Yechan kalo ketauan bikin lo nangis hihi"

"HPL nya kapan?"

"Harusnya masih 3 mingguan lagi hehe"

Jaehan semakin ingin menangis, ini sahabatnya masih saja tertawa, dia sudah khawatir setengah mati.

Kelihatannya sih memang seperti tidak apa-apa, tapi sampai harus mengambil tindakan sesar secepat itu kan pasti ada sesuatu.

"Harus ambil tindakan secepet itu?"

Hwichan mengangguk. "Katanya sih gitu, dan lagipula jika dilihat dari berat baby nya sudah normal dan seluruh kondisi tubuhnya juga baik. Jadi dokter mengambil tindakan dengan resiko terkecil. Yaudah gue ikut saran dokter aja"

"Ada sedikit cedera di tulang ekor gue karena jatoh itu, jadi kemungkinan gue gak akan kuat juga lahiran normal. Jadi lebih baik ambil tindakan dari sekarang. Tenang aja Jaehan, do'ain gue aja ya supaya semua lancar sampe debay nya lahir hehe"

Jaehan mengusap air matanya. "Khawatir banget gue Hwi"

"Hehe maaf ya. Lo dateng sendiri?"

"Sama Ann tapi dia gue titipin ke istrinya dokter Xen"

"Hoo Mas Jehyun ya. Iyaa deh tenang kalo sama dia"

Jaehan mengangguk. Dia sampai lupa duduk, setelah sadar akhirnya dia mendudukkan dirinya di samping kasur. Mengelus punggung tangan sahabatnya yang tertancap jarum infus.

"Maaf ya waktu itu gak jenguk lo"

"Heihhhh gapapa. Malah emang gak mau dijenguk juga gue, mending lo istirahat daripada repot-repot ngejenguk"

"Ishh jangan gitu. Tapi beneran lo udah sehat kan?"

"Iyaa udah ko, gak usah khawatirin gue. Udah aman ko. Luka operasinya juga udah pulih. Sekarang tuh fokus sama lu aja Hwichan"

"Hehe iyaa iyaa. So sweet banget sih sahabat gue nih"

"Huuuuu"

"Hahahaha"




Tbc.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔Baby Antella - Yechan Jaehan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang