Jaehan meringis pelan saat jarum kecil menembus punggung tangannya. Dengan sigap pula Yechan menarik kepala istrinya agar tak melihat jarum yang menusuknya. Mengelus surai belakang istrinya, lembut.
Proses pemasangan infus tak berlangsung lama setelah selesai suster yang melakukan tugasnya itu langsung pergi, tak lupa Yechan dan Jaehan mengucapkan terimakasih.
Kini Yechan berpindah posisi menempati tempat suster tadi. Ia duduk lalu mengelus tangan Jaehan yang sudah tertancap infus.
"Masih sakit?" Tanya Yechan dengan nada sangat lembut, ia tidak tega melihat istrinya kesakitan. Apalagi kemarin ia sempat melihat istrinya kesakitan karena nyeri di perutnya kambuh. Jaehan pasti sangat tersiksa pikirnya.
Jaehan menggeleng sambil tersenyum.
"Udah ga sakit ko sayang. Don't worry"
"Bagaimana caranya agar aku tidak khawatir? Melihat mu berbaring disini saja hati ku tak bisa tenang sedikit pun"
"Jangan gitu, aku perlu kekuatan dari kamu sayang"
Yechan menghela nafas merasa bersalah. Benar, seharusnya ia menjadi sumber kekuatan bagi istrinya. Tapi ia tak bisa membohongi hatinya yang mengkhawatirkan segala hal yang mungkin saja terjadi. Memikirkan segala risiko membuat kepalanya sampai pening sendiri.
"Eh eh ko malah nangis sih Pap..uluuhhh sini peluk"
Yechan benar-benar tak bisa menahan kekhawatirannya. Bahkan ia sampai terisak. Sambil menumpukan kepalanya di paha istrinya, ia menangis memeluk perut Jaehan.
"Maaf sayang tapi aku ga bisa membohongi perasaan ku, aku sangat khawatir hiks hiks"
Jaehan kasihan tapi juga gemas, suaminya benar-benar mengingatkannya pada Antella. Haahh, dia jadi merindukan putranya juga, padahal sehari juga belum mereka berpisah.
Membiarkan suaminya puas menangis, ia terus mengelus punggung Yechan, seperti ia menenangkan putranya tempo lalu.
Dirasa isakan Yechan mulai mereda Jaehan tersenyum melihat tatapan suaminya. Polos dan menggemaskan seperti putranya.
"Sudah tenang belum?" Tanya Jaehan. Balasan anggukan lucu membuat Jaehan tertawa sambil memalingkan wajahnya. Dalam hati bersyukur pada Tuhan karena sudah memberinya dua orang malaikat menggemaskan dihidupnya.
"Maaf ya bukannya ngasih kekuatan aku malah nangis"
"Suami ku yang menggemaskan seperti ini sudah cukup memberiku kekuatan tau"
"Benarkah?"
"Humm tentu saja. Asalkan itu Yechan yang selalu ada disamping ku, semua akan baik-baik saja"
Yechan tersenyum kesenangan mendengar kalimat manis istrinya. "Udah pinter bikin salting ya sekarang"
"Iyaa dong, emangnya kamu aja yang bisa haha"
Tbc.
Badmood bgt untung aja ada kalian 🥹❣️
bahagia selalu kesayangan forest❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Baby Antella - Yechan Jaehan
FanfictionBaby Antella balita dengan segala tingkah ajaibnya. Ia sangat menyukai bagaimana Mami Papi memanggil dirinya. "Ann..." "Yes Mami..." -berbeda universe dengan Felicity Conditions- Yechan x Jaehan