13

430 51 1
                                    

Yechan dan Jaehan kembali ke rumah dengan perasaan gamang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yechan dan Jaehan kembali ke rumah dengan perasaan gamang. Mereka memang sudah mendapat restu namun di hati mereka paham jika Mami Yechan tak benar-benar setuju.

Yechan menatap istrinya yang masih murung.

"Maafin Mami ya sayang" ucap Yechan. Dilihatnya jaehan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"It's Ok. Apa yang Mami rasakan wajar sekali, ia bahkan baru memiliki satu cucu dan kini fakta mengatakan ia tidak akan pernah memiliki yang lain. Beliau pasti sangat sedih. Aku juga minta maaf ya Yechan, seandainya aku ga selemah ini.."

Yechan mencuri kecupan singkat di bibir kenyal istrinya.

"Seperti lebaran saja kita jadi maaf maaf an hehe"

Jaehan tersenyum, ia tau suaminya tak mau ia memikirkan hal lain yang membuatnya lebih sedih.

***

Dua hari lagi Jaehan sudah harus menjalani perawatan di rumah sakit dan satu-satunya orang yang belum ia mintai restu adalah putra tersayangnya. Ia masih belum tau bagaimana menjelaskan pada putranya karena pasti ia akan meninggalkan Antella cukup lama.

Akhirnya dengan menyusun beberapa kalimat dan menyiapkan jawaban yang mungkin saja akan muncul dari putra pintarnya, Jaehan mendatangi kamar Antella.

Jaehan tersenyum gemas melihat putranya yang sedang bersantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaehan tersenyum gemas melihat putranya yang sedang bersantai.

"Eh Mami" menyadari kedatangan Jaehan, Antella mendudukan dirinya. Menyambut Mami nya dengan senang hati.

"Mami ganggu kamu ya?"

"Nda ko. Kenapa Mami?"

Tangan mungil balita menggemaskan itu mengelus wajah Mami nya sambil tersenyum.

"Mami sudah sehat?"

Jaehan masih diam, menikmati sentuhan lembut putranya. Sangat menenangkan.

"Mami?"

"Mami mau bicara sesuatu Ann"

Antella mengangguk seakan paham. Ia langsung duduk manis menanti Mami nya bicara dengan patuh.

"Mami mau minta izin sayang"

"Dua hari lagi Mami akan tinggal di rumah sakit untuk beberapa saat. Tidak apa-apa ya sayang kalo Ann mami tinggal dulu. Don't cry baby!"

Antella berusaha mengangguk. Jaehan mengelus sisi bawah kelopak mata Antella, terlihat jelas putranya ingin menangis mendengar ucapannya.

"Berapa lama Mami di hospital?"

"Mami minta maaf sayang tapi Mami belum bisa pastikan"

Sudah menahan-nahan akhirnya air mata Ann tumpah. Pipi nya kini basah namun ia masih tetap berusaha menahan isakannya. Pipi mbul nya sudah memerah.

"It's Ok nangis dulu aja gapapa nanti kalo sudah tenang baru bicara ya" Jaehan menarik putranya ke dalam pelukannya, mengelus punggung Ann, lembut.

"I'm sorry sayang"

Tidak sampai lima menit Antella sudah mulai tenang. Tangan mungilnya mengelap sisa air mata di pipi tembamnya.

Kembali duduk, melihat Mami nya yang memberikan senyuman menenangkan.

"Mami cantik sekali"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mami cantik sekali"

Jaehan tertawa kecil, sempat-sempatnya Antella malah salah fokus.

"Terimakasih sayang"

"Mami sakit ya?"

Jaehan mengangguk sambil menunjuk perutnya. "Iyaa sayang sakit sekali, disini"

Antella menatap Mami nya sedih.

"I'm Ok..asal, umm itu asal Mami sembuh ya"

"Terimakasih ya sayang. Mami boleh tanya lagi?"

Ann mengangguk angguk.

"Apa Ann menginginkan Adik?"

"Kalo ada, Ann mau" jawab Antella dengan nada yang cukup semangat. Ia pikir mungkin Mami nya akan memberinya seorang Adik.

Namun berbeda dengan Antella yang terlihat bahagia karena belum paham, Jaehan kembali merasa sedih.

Antella yang memang dasarnya sangat mudah mengerti suasana hati Mami nya jadi merasa bersalah melihat perubahan ekspresi Jaehan yang berubah sendu.

"Mami minta maaf ya sayang"

"Kenapa Mami? Maaf Mami, Ann bikin Mami nda happy ya"

"Mami ga bisa kasih Ann Adik"

"Gapapa Mami kalo ga bisa, Ann ga paksa. Mami janan sedih"

Antella langsung memeluk Mami nya, seperti yang Mami nya lakukan tadi iapun mengelus punggung Jaehan.

"Terimakasih sayang"

"Sama sama Mami. Sehat sehat ya Mami"

"Iyaa sayang"






Tbc.

✔Baby Antella - Yechan Jaehan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang