Bangun dalam pelukan suaminya, Jaehan sedikit meringis. Mengelus perutnya yang semakin membesar, sebenarnya sedikit khawatir dengan kegiatan mereka semalam, ia hanya bisa berdoa akan baik-baik saja. Lagipula mereka tidak bermain dengan gegabah. Yechan sangat lembut terhadapnya.
Rasa nyeri itu pasti karena mereka memang sudah cukup tak melakukannya.
"Sakit sayang?"
Jaehan menoleh, ternyata suaminya sudah bangun. Suaranya masih sangat serak. Yechan ikut mengelus perut istrinya.
"Enggak. Emang kalo bangun tidur suka nyeri, karena aku kan ga bisa banyak gerak bobo nya jadi pegel badan aku nya"
"Hmm syukur deh. Tapi nanti pulang dari sini di periksa aja ya, biar lebih jelas aman atau enggak"
"Iyaa Papi"
Yechan tersenyum lantas mengecup bibir Jaehan, dan itu sukses membuat tak hanya bibir istrinya yang memerah namun juga pipi gembul Jaehan yang terlihat merona.
"Yechan aku belum gosok gigi, kamu juga"
"Biarin tetep manis. Kok Yechan lagi sih, udah bener tadi lho manggil nya Papi"
Jaehan terkekeh, gemas sekali suaminya manyun begitu."Hehehe iyaa Papi maaf ya. Yaudah bangun yuk, aku mau renang"
Mood Yechan langsung kembali dan mengangguk semangat.
"Aku juga mau"
***
"Sayang kamu cantik banget udahan aja yuk ah, banyak yang liatin kamu iiih gak suka aku" Pinta Yechan sambil merajuk. Dia kesal dari tadi banyak yang memperhatikan istrinya."Ish aku masih mau main air"
"Di kamar aja, disini gak enak pemandangan nya"
"Punya suami posesif banget ampun deh"
"Salah sendiri tiap hari makin cantik aja"
Akhirnya Jaehan hanya bisa pasrah, mereka hanya berenang sebentar dan kembali bermesraan di kamar saja.
.
.Jaehan sedang melipat pakaian sementara Yechan yang memasukannya kedalam koper. Mereka tak bawa banyak barang, koper pun berukuran kecil karena mereka hanya menginap semalam saja.
"Papi..,"
"Kenapa hm?"
Jaehan tak langsung menjawab, seperti agak ragu. Atau mungkin merasa tidak enak mengatakannya.
"Kenapa Mami sayang? Mau sesuatu?"
Jaehan mengangguk, lucu.
Yechan tersenyum gemas. Ia lantas mendekati istrinya, duduk dibelakang Jaehan lalu memeluknya. Mengecup singkat bahu istrinya.
"Boleh gak pulang nanti kita mulai beli perlengkapan baby?"
"Oalah, ya boleh dong sayang. Mau beli apa dulu?"
"Tempat tidur bayi. Kita kan belum tau baby nya cewek atau cowok jadi itu dulu. Sama stroller. Aku mau nya lihat barangnya langsung aja, kalo pesan online aku takut yang dateng kurang memuaskan"
"Oke sayang boleh. Tapi mau langsung banget setelah pulang ini? Atau mau besok aja? Biar kamu istirahat dulu, takut kecapekan kalo pulang dari sini langsung belanja"
Jaehan berpikir sebentar lalu mengangguk setuju. Benar, ia juga takut malah kelelahan akhirnya.
"Makasih Pi"
"Sama sama Mami sayang"
Tbc.
4 chapter lagi selesai ya, biar total keseluruhan chapter nya 50 🙌
Ohya aku mau up cerita baru yang suka berbau sad sad mampir ya🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Baby Antella - Yechan Jaehan
FanfictionBaby Antella balita dengan segala tingkah ajaibnya. Ia sangat menyukai bagaimana Mami Papi memanggil dirinya. "Ann..." "Yes Mami..." -berbeda universe dengan Felicity Conditions- Yechan x Jaehan