*ps. Jangan lupa baca sambil dengar lagunya ya ~
...
"Vaa, hari ini jalan yok! Besok hari sabtu."
"Kemana?"
"Mall? Nonton, ada film bagus. Gue yang traktir."
Vania hanya mengangguk sebagai tanda jawaban. Vania melanjutkan aktivitasnya yang tertunda. Chelsi juga melanjutkan aktivitasnya. Saat Chelsi sedang menyalin catatan milik Vania, Chelsi melihat Bagas berdiri di pintu kelasnya, Chelsi menyenggol tubuh Vania, dan menunjuk ke arah pintu. Vania menoleh ke arah pintu yang ditunjuk Chelsi.
"Dia bukan cari gue."
"Dia cari lo, liat, mulutnya udah komat-kamit nyebut nama lo."
Vania menoleh, Bagas tersenyum. Vania berjalan menuju pintu kelasnya, saat ini jam istirahat, jadi kelas Vania sepi, hanya terisi Vania dan Chelsi.
"Kenapa?"
"Nih, gue beli roti sama susu. Buat ganti bubur ibu lo."
"Astaga, gak usah juga gakpapa."
"Ambil."
Vania menerima pemberian Bagas, Bagas berjalan masuk ke dalam kelasnya, sama dengan Vania. Chelsi yang melihat keduanya semakin dekat berusaha menahan ekspresi wajahnya. Apakah tahun ini Vania mengganti status singlenya? Chelsi tidak tau. Chelsi tau bahwa Vania dekat dengan Reihan, tapi kalau soal hubungan, Chelsi lebih menyetujui Vania dengan Bagas daripada Reihan.
📕🏀📕
"Sudah lama banget gue gak ke mall."
"Yup, karena lo terlalu sibuk sama urusan sekolah. Sekarang kita harus bersenang-senang!"
Vania hanya tersenyum. Benar kata Chelsi, akhir-akhir ini dirinya sibuk dengan tugas sekolahnya, terutama karena dirinya adalah wakil osis. Pertama, mereka memilih untuk ke bioskop karena Chelsi ingin menonton film, lalu setelah itu mereka bermain di wahana anak-anak. Mereka terus bermain hingga lupa waktu, saat ini jam sudah menunjukan pukul delapan lewat lima belas menit.
Saat mereka ingin keluar dari mall, Vania melihat Reihan dengan seorang perempuan, Vania tidak kenal dengan perempuan itu. Hati Vania sedikit sakit melihatnya, tapi dirinya bisa apa? Vania menyungkai Reihan sejak mereka adalah anggota osis, mereka sering menghabiskan waktu bersama, bagaimana Vania tidak memiliki perasaan terhadap Reihan, mereka bertemu setiap hari. Chelsi tau akan hal ini, tapi Chelsi bilang bahwa Vania tidak menyungkai Reihan, itu hanya perasaan kagum saja. Vania menggeleng-geleng kepalanya agar dirinya segera sadar.
"Gue anter ya, sekalian mau ketemu om sama tante."
📕🏀📕
"Thanks ya buat hari ini, hati-hati dijalan. Kalau sudah sampe kabarin ya."
"Iya, thanks juga udah mau nemenin."
Vania tersenyum lalu mengangguk. Chelsi menaiki mobilnya, Vania melambaikan tangan lalu menunggu hingga mobil Chelsi hilang dari pandanganya. Vania segera masuk, cuaca malam ini cukup dingin. Vania berjalan menuju kamarnya. Ibunya sibuk didapur, ayahnya menonton televisi dengan ditemani kopi. Kamar Vania sangat sederhana, kamar berwalpaper bunga berwarna pink, meja belajar putih dan rak berisi novelnya, jendela tepat disamping kiri meja belajar dan kasur single bed berlapis seprai putih yang berhadapan dengan meja belajar.
Vania mengambil satu novelnya, menyalakan lampu yang terletak dinakas sebelah kanan tempat tidurnya. Vania membaca buku itu dengan teliti, hingga dentingan ponsel memecahkan konsentrasinya. Vania mengambil ponselnya yang terletak di atas meja belajar, karena ponsel Vania sedang mengisi daya. Vania mencabut kabelnya dan membawa ponselnya ke kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fault
Genç KurguBagas Baswara, lelaki tampan yang menyungkai olahraga basket. Hidupnya yang sebelumnya damai berubah menjadi suram. Bagas menghamili seorang gadis, Vania Jovanka. Bagas tentu akan bertanggung jawab atas perbuatanya. Tetapi pada akhirnya dirinya kehi...