"Emma ayo aku antar kamu pulang." ajak Farhan sambil menarik tangan Emma.
"Iya mas, aku ambil tas dahulu." ucap Emma bergegas mengambil tas yang dia simpan di loker karyawan.
"Wah yang pulang bareng pak Farhan, kemana pak Andra Emma?" ucap Qonita menggoda saat mereka sama-sama memasuki loker dan mengambil tasnya.
"kamu Nit, aku tadi berangkat bersama pak Farhan, paling juga dia bertanggungjawab sama aku untuk mengantarkan aku pulang, lagi pula sopir mas Andra hari ini tidak aku suruh jemput, Nit. aku harus tetap tinggal di apartemen selama mas Andra pergi." ucap Emma memberikan penjelasan.
"sepertinya nanti kalau pak Andra pulang, kamu bisa langsung di nikahi Emma." ucap Qonita menggoda.
setelah mengatakan itu Qonita langsung meninggalkan Emma yang masih berada di dalam loker tersebut sebelum Emma meledak akan amarahnya nanti.
"huhhh dasar Qonita." omel Emma saat melihat sahabatnya kabur begitu saja.
Emma segera keluar dan menyusul Farhan yang sudah menunggunya di dalam mobil.
"maaf yah mas, sudah menunggu lama." ucap Emma, dia tidak enak hati karena sudah membuat Farhan menunggunya.
"tidak apa Emma, santai saja. kita mampir sebentar yah, ke toko buku ada yang mau aku beli." ucap Farhan tersenyum.
"baik mas, aku juga ingin mencari inspirasi ide buat nambah menu di cafe nantinya." ucap Emma mengungkapkan tujuannya.
Farhan menjalankan mobilnya menuju toko buku yang tidak jauh dari cafenya. setibanya mereka di toko buku Emma berpencar dari Farhan karena dia ingin mencari buku tentang makanan dan dessert.
"sudah ketemu buku yang kamu cari, Emma?" tanya Farhan di belakang Emma.
"sudah mas, ini aku mau beli ini, buat aku baca nantinya. siapa tahu bisa buat aku modifikasi resepnya. kamu sudah mas?" tanya balik Emma.
"sudah Emma, sini buku kamu sekalian kita bayar." ucap Farhan menawarkan.
"tidak usah mas, aku bayar sendiri saja. dari tadi kamu yang bayarin aku terus." tolak Emma dengan halus.
"sudah sini bukunya, tidak usah banyak protes. kamu mau cepat pulang tidak?" tanya Farhan membujuk.
Akhirnya Emma mengalah dan menyerahkan bukunya kepada Farhan untuk dia bayar.
"terima kasih mas, kamu sudah selalu membantu aku hari ini." ucap Emma dengan sungkan.
"Iya Emma, kamu mau makan dahulu atau langsung pulang?" tanya Farhan lagi.
"langsung pulang saja, aku mau istirahat capek ini badan." jawab Emma singkat.
"baik nyonya." gurau Farhan di dalam mobil, sedangkan Emma hanya memajukan bibirnya karena Farhan suka sekali menggodanya.
sesampainya Emma di dalam apartemen milik Andra, dia segera masuk ke dalam kamar dan segera mandi agar terlihat lebih segar dia cukup lelah hari ini. setelah mandi Emma keluar ingin membuat sesuatu untuk dia makan, karena tadi dia tidak sempat membeli makanan untuk dia makan malam ini.
"lebih baik aku membuat roti panggang dan coklat panas saja, aku malas masak hari ini." batin Emma saat dia di dapur sendirian.
Emma membawa makanannya menuju kamar dan langsung membawanya ke balkon kamarnya, dia ingin menikmati malam ini sambil bersantai dan melihat gemerlap bintang di langit.
"sungguh hari yang melelahkan, tapi aku bangga atas jerih payah aku selama ini. mas Farhan memang baik sekali terhadap aku tanpanya aku tidak akan bisa mencapai seperti ini. dia berbeda dengan mas Andra, mas Andra memang baik tetapi sifatnya yang dingin dan sulit di tebak, kadang marah, kadang baik dan kadang tersenyum, tapi sekali membuatnya marah akan sulit meminta maaf. berbeda dengan mas Farhan yang mudah tersenyum dan mudah memaafkan sifatnya juga baik hati. tapi mengapa
hati aku tetap memilih mas Andra yang terbaik, mana mungkin juga aku jatuh hati kepadanya. bermimpi untuk menjadi pasangannya saja mustahil. pak Sony dahulu pernah berkata bahwa mas Andra mencintai aku? tapi aku tidak yakin akan hal itu." batin Emma dia berbicara pada dirinya sendiri.
Emma menikmati roti panggang dan secangkir hot coklat dengan hati dan pikiran tertuju kepada Andra. dia memikirkan Andra kapan dia akan pulang dari perjalanan bisnisnya.
sementara di benua lain seorang pria sedang asik berada di dalam sebuah bar terkenal di Dubai."Andra, kamu ada disini?" tanya Yuna dan langsung dia menghampiri Andra di bar ternama di Dubai itu.
Andra tidak menyangka bahwa Yuna akan mengikutinya sampai di bar ini, sungguh membuat Andra kesal.
Yuna duduk di sebelah Andra dan mengusir Rayken di samping Andra.
"astaga, wanita ini sungguh tidak tahu sopan santun. padahal masih ada kursi kosong di depan sini malah mengusir aku." gerutu Rayken kesal.
"Andra aku ingin jalan-jalan di sini tapi aku tidak tahu tempat-tempat yang indah, kamu mau bukan mengantarkan aku berlibur?" kata Yuna mengajaknya.
"Andra jawab dong jangan diam saja. oke berarti besok kamu setuju untuk mengantarkan aku jalan-jalan." ucap Yuna senang.
"aku sibuk!" ucap Andra lalu pergi meninggalkan Yuna yang masih duduk di kursi tersebut.
"ANDRA!" teriak Yuna yang di tinggalkan Andra di tempat itu.
"dasar kamu Ndra, aku sudah rela jauh-jauh datang kemari, tapi kamu tidak merespon keberadaan aku. lihat saja, kamu akan menjadi milik aku." ungkap Yuna marah.
"awasi Yuna dan laporkan kepada aku." perintah Andra kepada salah satu anak buahnya.
setelah kepergian Andra, Yuna masih tetap di dalam club tersebut dan memesan minuman untuk menghilangkan kesal dan kecewa atas sikap Andra. Andra dari dahulu sudah menjadi incaran Yuna tapi sayangnya Andra tidak pernah meresponnya.
Andra memilih kembali ke hotelnya, dia sungguh tidak nyaman berada di sini jika Yuna terus-terusan mengganggunya.
"Ray besok acara kita apa?" tanya Andra pada orang yang berdiri di hadapannya.
"besok kita hanya meninjau proyek hotel Ndra. setelah itu kamu bisa pulang ke Jakarta jika kamu mau." jawab Rayken mencoba menebak keinginan bosnya.
"besok kamu ikut dengan aku ke Paris, setelah itu kamu menetap di Jakarta bersama aku, biarlah Roland yang melanjutkan dan bertanggung jawab atas proyek yang ada disini." kata Andra dengan bijaksana.
"baiklah jika itu keinginan kamu, Ndra. aku kembali ke kamar aku dahulu." pamit Rayken.
Andra merasa pusing, kenapa Yuna kembali untuk mengganggu ketenangannya, sungguh memuakkan.
Andra memilih untuk membuka laptopnya dan membuka rekaman CCTV di apartemennya untuk melihat Emma, karena dari kemarin dia tidak melihat aktivitas Emma karena terlalu padatnya jadwal kerja dan dia sedang kesal terhadap Emma. bagaimana tidak kesal, selama dia pergi Emma dekat dengan Farhan. tidak tanggung-tanggung Farhan berani menjemput Emma di lokasi apartemennya tersebut. Farhan benar-benar mencari tahu dimana Emma tinggal, memanfaatkan keadaan supaya Emma pergi meninggalkannya. sungguh licik bukan?
Ting!
sebuah pesan masuk di ponsel Andra, dia segera melihat lalu membuka pesan tersebut.
"tidak aku sangka." ucap Andra setelah dia membuka pesan di ponselnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/337712364-288-k577515.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJERAT CINTA PRIA ANGKUH
Любовные романыAmberly Kirana Putri Dhwizir seorang gadis dari keluarga sederhana yang mempunyai cita-cita sebagai seorang CEO dan membuat sebuah cafe yang khusus menghidangkan aneka snack, kue, roti serta aneka dessert dan minuman. Setelah lulus sekolah Amberly y...