suara gemericik air terdengar oleh Andra dan membangunkannya yang masih tertidur lelap, dia meraba sisi sebelahnya ternyata kosong istrinya tidak ada di sampingnya. segera dia bangun dan bersandar dipojok ranjangnya, menunggu sosok yang akan keluar dari dalam kamar mandi. sosok yang selalu dia rindukan, Andra meraih ponselnya yang berada di atas nakas di samping ranjangnya dan memeriksa pesan-pesan yang masuk.
Ceklek!
semerbak wangi khas bunga-bungaan menyeruak memasuki indera penciuman Andra. hatinya semakin berbunga mendapati istrinya yang kini tengah mengandung anaknya tersenyum manis ke arahnya.
"mas sudah bangun, buruan mandi aku siapkan baju gantinya." ucap Emma sambil berjalan menuju lemari di kamarnya dan dia langsung membuka pintu lemari tersebut.
"sayang sini dahulu." ucap Andra sambil tersenyum menawan.
tanpa menunggu lama akhirnya Emma mengurungkan niatnya untuk mengambil pakaian kerja suaminya. segera dia melangkah menuju tempat dimana suaminya sedang duduk.
"ada apa sih, mas! ini sudah jam 6 pagi nanti kamu ke kantornya telat." ucap Emma memperingati Andra dengan tegas.
"aku pemilik kantornya sayang, jadi tidak masalah bagi aku. aku hari ini mengambil libur tidak berangkat bekerja. aku ingin menikmati hari-hari aku bersama istri aku yang cantik dan manis ini. kita akan pergi jalan-jalan berdua membeli perlengkapan bayi." ucap Andra memberi surprise kepada istri tercintanya.
"hmm... boleh mas, aku ingin sekali jalan-jalan. ya sudah aku siap-siap dahulu." ucap Emma sambil berjalan melangkah menuju tempat dimana dia biasa berdandan.
Andra tertawa melihat tingkah istrinya, melihat betapa semangat istrinya diajak untuk membeli perlengkapan bayi. membuatnya ingin selalu berada di dekatnya.
Emma segera beranjak berdiri dari duduknya dan segera mengganti pakaiannya, tidak lupa dia juga memoles makeup tipis sebagai penunjang penampilannya. dia juga menyiapkan pakaian dengan warna senada dengan suaminya. tidak membutuhkan waktu lama bagi Emma, dia telah selesai bersiap-siap.
"ayo kita turun sarapan sebelum pergi mencari kebutuhan calon bayi kita." ucap Andra mengajak Emma, dia melihat ke arah istrinya yang sudah siap.
selesai sarapan seperti janji Andra, mereka bergegas pergi menuju salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta. Vega beserta anak buah Andra mengikuti mereka dari belakang menggunakan mobil yang berbeda dengan yang mereka kendarai.
dengan semangat Emma memilih berbagai perlengkapan untuk calon buah hatinya. Andra tidak mempermasalahkan seberapa banyak istrinya akan memborong perlengkapan bayinya nanti, yang terpenting apa yang selama ini menjadi impian istrinya dapat dia wujudkan. dengan setia Andra mendampingi Emma, dia juga ikut memilihkan baju untuk calon bayinya nanti.
tidak terasa kini Andra dan Emma telah memborong berbagai keperluan untuk calon bayinya setelah istrinya melahirkan nanti.
"mas terima kasih atas semuanya, aku bahagia bisa memilih perlengkapan untuk anak kita nanti." ucap Emma sambil memeluk suaminya.
"Iya sayang ternyata memilih baju dan perlengkapan untuk bayi kita lebih mengasikkan dari pada kita memesan lewat online, lain kali kita akan berbelanja bersama kembali." ucap Andra sambil mengecup puncak kepala istrinya.
"Iya mas, mas bolehkan kita makan di restoran bintang terang, aku ingin makan di sana menikmati suasana yang indah." ucap Emma meminta dengan manja.
"baiklah kita ke sana sekarang, Vega kamu urus semua belanjaan ini. setelah itu taruh di kamar calon anak aku yang telah selesai di renovasi." perintah Andra kepada asisten Emma.
"baik pak Andra." jawab Vega menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
Andra segera mengajak Emma ketempat yang dia mau. hari ini sengaja Andra tidak bekerja, dia ingin menghabiskan waktunya bersama Emma. sudah lama dia tidak mengajak istrinya untuk berbelanja atau jalan-jalan berdua.
setelah seharian Andra dan Emma pergi, akhirnya Andra memutuskan untuk kembali pulang. dia tidak ingin istrinya kelelahan setelah seharian berkeliling.
sesampainya di rumah bukannya Emma langsung beristirahat tetapi dia bersikeras untuk mengatur kamar calon bayinya, Andra juga turut serta membantu istrinya.
"mas sepertinya besok beli wallpaper dinding motif hewan deh, sepertinya akan sangat lucu dan cocok untuk kamar anak-anak." ucap Emma meminta sambil merapikan semua perlengkapan bayi yang barusan mereka berdua beli.
"pesan online saja, sayang. hari ini kamu sudah seharian pergi berkeliling mencari perlengkapan untuk calon anak kita." ucap Andra memberikan saran kepada Emma.
"Iya aku ingat mas, ya sudah pesan saja tapi tetap aku yang pilih." ucap Emma menyetujui saran dari suaminya.
"apapun itu pilihan kamu aku akan menyukainya, sayang. ya sudah ayo kita kembali ke kamar. segera mandi dan bersiap makan malam lalu istirahat." ucap Andra mengajak Emma sambil mendorong kursi roda yang dinaiki Emma menuju kamar mereka.
kamar calon bayinya dirancang memiliki pintu penghubung agar memudahkan mereka jika ingin menengok anaknya.
hari telah berganti, kini kandungan Emma tepat memasuki bulan ke sembilan. tinggal menunggu kelahiran anaknya, semua persiapan telah selesai. kamar anaknya telah di dekorasi dengan indah untuk menyambut kehadirannya nanti. Andra tetap bekerja sambil memantau istrinya. setiap pagi dia menemani Emma, walau hanya untuk sekedar jalan-jalan mengitari kebun bunga atau kebun buah dan sayur dibelakang rumahnya.
Ya, setelah pemeriksaan bulan lalu dokter Aluna menyarankan Emma untuk berolahraga di pagi atau di sore hari. Emma disarankan untuk melakukan pergerakan yang tidak terlalu berat agar proses persalinannya lancar dan kakinya tidak membengkak.
Andra mendengarkan penjelasan dokter Aluna dan dia mulai paham, walau masih kadang Emma harus duduk diam di kursi rodanya.
seperti pada sore hari ini, Andra menemani Emma memetik buah-buahan di kebun belakang. Emma tadi juga meminta ditangkapkan ikan gurame untuk hidangan makan malamnya.
"hati-hati sayang, biar aku ambilkan saja." ucap Andra panik yang melihat Emma turun lalu memetik buah-buahan.
"Iya mas, tenang saja." jawab Emma sambil memilih buah-buahan yang akan dipetiknya.
Andra segera membantu istrinya, dia mengambil buah keinginan Emma dan memasukkannya ke dalam keranjang yang dibawa oleh istrinya.
"ada lagi?" tanya Andra setelah mengambil beberapa macam buah pilihan Emma.
"sepertinya cukup, ayo kita kembali ke rumah. aku ingin minum juice buah pisang ini." ucap Emma senang dengan senyumannya.
"baiklah ratu aku, kita kembali ke rumah karena kita sudah lama berada di kebun buah." ucap Andra tersenyum bahagia sambil mengusap perut Emma dengan lembut.
Emma langsung menuju bagian dapur dimana para koki sedang mempersiapkan hidangan makan malamnya. sebenarnya dia ingin sekali turut ikut memasak, tetapi Andra dengan tegas melarangnya.
"Vega, tolong aku buatkan juice pisang pakai susu dan madu ya. nanti letakkan di ruang tengah, aku ingin mandi sebentar dan buah apel ini tolong dibuatkan pie saja." ucap Emma yang segera menyerahkan keranjang buahnya dan segera berlalu bersama suaminya untuk naik ke lantai atas dimana kamar mereka berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJERAT CINTA PRIA ANGKUH
RomansaAmberly Kirana Putri Dhwizir seorang gadis dari keluarga sederhana yang mempunyai cita-cita sebagai seorang CEO dan membuat sebuah cafe yang khusus menghidangkan aneka snack, kue, roti serta aneka dessert dan minuman. Setelah lulus sekolah Amberly y...