Undangan Makan Malam

56 1 0
                                    

    "kenapa berendam tidak mengajak suami kamu ini, Emma." bisik Andra tepat di samping telinga istrinya.

   Emma terperanjat kaget saat mendengar suara di sampingnya.

   "hmm... mas, aku kira masih sibuk makanya aku mandi dahulu baru panggil mas buat mandi." ucap Emma menjelaskan.

    selesai mandi Emma bergegas mengganti pakaiannya, dan memoles wajannya dengan riasan yang simpel tapi terlihat cantik alami. Andra mendekati istrinya di meja rias dan mengecup puncak kepalanya.

    "sudah selesai?" tanya Andra dengan senyuman.

   "sudah mas." jawab Emma singkat.

  mereka sama-sama turun ke lantai bawah dan segera mengendarai mobil membelah jalanan kota Dubai menuju hotel dimana Andra akan makan malam bersama kolega bisnisnya yang datang bersama istrinya, ada juga yang datang sendiri karena masih single.

   "Andra, apa kabar pengantin baru kita?" ucap salah seorang teman bisnis Andra.

   "seperti yang kamu lihat, aku bahagia dan tentunya datang bersama istri tercinta aku." jawab Andra terkekeh bahagia.

    "kamu sangat beruntung memiliki istri secantik Emma." ucap Rafa menggoda.

   "jangan macam-macam Rafa, kamu berhadapan dengan aku!" jawab Andra mengerjapkan kedua matanya.

   Andra tidak melepaskan tangannya dari pinggang Emma, dia melingkarkan tangannya di pinggang istrinya dengan erat. sepasang mata mengamatinya dengan perasaan yang tidak menentu, ada rasa benci melihat perhatian Andra hanya tertuju dengan wanita yang kini menyandang sebagai istrinya.

   acara makan malam berjalan lancar tanpa kendala apapun, hingga kini acara telah usai waktunya bagi mereka untuk kembali ke rumah masing-masing dan akan melanjutkan kegiatannya esok hari. Andra segera mengajak istrinya untuk kembali ke apartemen miliknya.

  "Andra sebentar lagi kamu akan menjadi milik aku!"  gumam wanita yang dari tadi memandangi Andra dan Emma dari kejauhan.

    seperti biasa saat Emma membuka matanya, dia langsung mendapati pemandangan yang begitu indah. pemandangan yang kini tengah memeluknya erat saat tertidur. Emma paling suka melihat wajah tampan suaminya. walau dahulu dia sempat membenci dan mengutuk agar tidak terus menerus bersama Andra tetapi perkataannya berbalik, kini dia menjadi istri seorang Yosandra Regan Pradipta Wijaya lelaki yang angkuh, arogan dan dingin tersebut telah hilang berganti menjadi seorang pria yang hangat dan humoris. lelaki yang siap sedia melindunginya dan membawanya kedalam kebahagiaan yang mendalam.

    "dari pada cuma dilihat saja, kenapa tidak di cium sayang?" ucap Andra yang tiba-tiba membuka matanya mengagetkan Emma.

   Emma yang kaget langsung memukul dada suaminya, dia begitu kaget tiba-tiba suaminya tiba-tiba berkata seperti itu di pagi hari.

    "sudahlah mas, aku mau mandi saja." ucap Emma yang bergegas turun dari ranjang king zisenya menuju kamar mandi.

   walau sudah hampir satu bulan ini mereka menikah, tapi Emma masih selalu malu-malu saat di goda oleh Andra.

   "sayang kita mandi bersama!" teriak Andra yang segera menyusul istrinya yang terlebih dahulu masuk ke dalam kamar mandi.

   "No, mas mandi sendiri!" ucap Emma dari dalam kamar mandi, dia juga sudah mengunci pintunya dari dalam agar suaminya tidak menerobos masuk ke dalam.

   "sayang! kok di kunci?" tanya Andra dari luar kamar mandi.

   Emma tidak menjawab pertanyaan suaminya, sementara dari luar kamar mandi Andra terus menggedor pintu kamar mandi. Emma tidak mempedulikan teriakan suaminya, dia segera mempercepat mandinya agar bisa membuatkan sarapan untuknya dan suaminya.

    Ceklek!

    pintu kamar mandi terbuka menampilkan Emma yang telah usai dengan ritual mandinya.

   "mengapa meninggalkan aku dan mengunci pintunya dari dalam." tanya Andra kesal dengan suara baritonnya.

   "biar lebih cepat, siapa suruh terus menggoda aku?" jawab Emma mengerucutkan bibirnya dan itu sukses membuat suaminya tersenyum dan kesempatan itu tidak Andra sia-siakan.

   Andra mengecup bibir manis milik Emma dan segera bergegas masuk ke dalam kamar mandi sebelum Emma akan mencubitnya kembali.

   "mas, awas saja kamu mas!" ucap Emma dengan kesal.

   "impas sayang." teriak Andra dari dalam kamar mandi tertawa terkekeh.

   Emma segera menyiapkan pakaian kerja untuk suaminya dan segera keluar dari dalam kamar mandi untuk membuatkan sarapan. selesainya membuat sarapan, dia menaruh sarapannya di meja makan dan memilih duduk menunggu suaminya keluar dari dalam kamar mandi.

   "sayang kamu kenapa, sakit?" tanya Andra saat melihat Emma duduk di kursi meja makan.

   "gak mas, mungkin hanya kelelahan saja. karena kita habis melakukan perjalanan jauh, aku belum terbiasa." jawab Emma jujur dengan suara lirih.

   Andra membuang napasnya dan mengelus puncak kepala rambut istrinya.

   "maaf ya sayang, setelah ini kamu istirahatlah, aku akan pulang sebelum jam makan siang." ucap Andra, ada rasa khawatir menyelimutinya.

   maklum saja jika dia sudah terbiasa dengan perjalanan panjang dalam waktu lama. namun, berbeda dengan istrinya yang belum terbiasa dengan perjalanan panjang. Emma hanya akan bekerja dari pagi sampai malam hanya dekat dengan tempat tinggalnya terdahulu.

   Emma mengantarkan suaminya hingga sampai di depan pintu utama Apartemennya, sebelum pergi Andra mencium kening istrinya.

   "istirahatlah sayang, jika perlu sesuatu segera hubungi aku. aku akan segera pulang."  ucap Andra berpesan kepada Emma.

   sepeninggal suaminya bekerja kini Emma membereskan piring kotor yang mereka pakai untuk sarapan bersama tadi, walaupun rasa lelah dan rasa pusing melanda dirinya tetapi tetap saja dia harus membersihkan piring-piring kotor yang mereka gunakan.

   "lebih baik aku beristirahat sebentar." gumam Emma dia segera beranjak memasuki kamar tidurnya.

   Emma merebahkan dirinya sambil bermain ponsel membalas pesan dari sahabatnya maupun dari orang tuanya dan juga mertuanya tidak terasa Emma sudah tertidur hingga Andra sudah kembali dari kantornya.

TERJERAT CINTA PRIA ANGKUH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang