Resepsi pernikahan Emma

84 2 0
                                    

     "terima kasih, mas. Ya sudah aku mau mandi dahulu, mas." pamit Emma yang bergegas berdiri dari duduknya.

    "mau aku bantu?" tanya Andra pelan.

     Emma menatap tajam suaminya.

    "Big no! aku bisa mandi sendiri dan jangan coba-coba untuk masuk ikut ke dalam." jawab Emma memberi peringatan sebelum dia masuk ke dalam kamar mandi.

  "sayang, kita sudah menjadi suami istri, masa tidak boleh?" ucap Andra menggoda.

   "jangan macam-macam, mas!" teriak Emma dari dalam kamar mandi yang langsung mengunci pintu kamar mandi dari dalam takut kejadian dahulu terulang kembali.

    "sayang! DP dahulu sebelum bulan madu kita?" ucap Andra dari luar kamar mandi.

    "Gak ada, mas? mas sudah pernah!" protes Emma.

   Andra hanya menahan tawanya dari luar kamar mandi, dia yakin jika Emma saat ini sangat malu. selagi menunggu Emma selesai mandi. Andra menyempatkan dirinya untuk memeriksa email yang masuk. dia juga menanyakan kepada Rayken, tentang keberangkatannya nanti malam ke pulau Kiran karena itu nama tengah istrinya Amberly Kirana Putri Dhwizis.

    "mas, mas mandi sana biar segar, aku sudah siapkan air hangat!" ucap Emma yang telah selesai mandi.

    "iya sayang, kamu beristirahatlah nanti malam adalah perjalanan panjang buat kita." ucap Andra sebelum memasuki kamar mandi.

   Emma merebahkan dirinya di atas ranjang king zise di kamar tersebut. dia berkali-kali menarik napasnya, dia sangat gugup saat ini. walau dia sudah terbiasa tinggal satu rumah dengan Andra, tapi baru kedua kalinya dia tidur di kamar dan diranjang yang sama. kemarin waktu acara pernikahan Reina, Emma juga tinggal satu kamar dengan Andra tetapi dengan ranjang terpisah.

    "sayang, kenapa gak tidur istirahat?" tanya Andra yang sudah selesai dengan mandinya.

    "hmm... ini baru mau tidur, mas. aku belum bisa tidur." ucap Emma berbohong, jujur dia sangat bingung untuk saat ini.

    "kamu menunggu aku?" ucap Andra selidik dan membuat Emma menjadi salah tingkah.

    "enggak mas, aku hanya belum bisa tidur saja!" ucap Emma, dia segera merebahkan diri dan menyelimuti tubuhnya.

    Andra tersenyum melihat tingkah istrinya saat ini. bagi Andra ini adalah momen yang paling lucu, dia segera merengkuh tubuh Emma dari belakang dan memeluknya.

    Tok! tok! tok!

    ketukan pintu kamar membuat Emma terlonjak kaget dan segera bangun dari tidurnya.

    Tok! tok! tok!

    "Emma, Andra! ini sudah jam berapa?" ucap Mami Indira dari luar kamar, dia terpaksa mengetuk berkali-kali pintu kamar anaknya karena waktu sudah sore, saatnya bagi Emma dan Andra untuk bersiap berada di acara resepsi malam harinya.

     "Iya Mami!" sahut Emma dari dalam dan segera turun membukakan pintu kamarnya.

    "maaf, Mami! Emma ketiduran." ucap Emma saat sudah membuka pintu kamarnya.

    "Mami, kenapa ganggu sih?" sahut Andra dari dalam kamar, dia masih sangat begitu mengantuk.

    Indira langsung masuk ke dalam kamar anaknya.

   "Andra ini sudah sore, kalian nanti malam ada acara resepsi! malah masih enak-enakan tidur! buruan bangun dan mandi. nanti MUA akan segera datang kemari." perintah Indira kesal, tapi tetap dengan nada lembutnya.

     "Iya iya, Mami. jangan marah-marah terus Mami nanti cepat keriput." gurau Andra terkekeh.

    "sudah mas, buruan mas mandi sana. keburu lama." ucap Emma disela-sela menengahi gurauan suaminya dan ibu mertuanya. kalau tidak begitu akan semakin lama.

   "Iya istriku yang cantik." ucap Andra dan segera menghilang dibalik pintu kamar mandi.

    Indira hanya menggelengkan kepalanya.

   "dasar anak itu! Ya sudah Mami keluar dahulu, sebentar lagi Vega dan MUA akan kesini!" ucap Indira sambil pergi berlalu meninggalkan kamar anaknya.
   
   Malam harinya resepsi pesta pernikahan Andra dan Emma begitu megah dan mewah. Andra benar-benar membuat Emma maupun para tamu undangan kagum akan konsep dekorasi pernikahannya.

    Ya, Andra sendiri yang mengurus konsep dekorasi pernikahannya. dia beranggapan bahwa Emma pantas mendapatkan hal spesial darinya, sisi lain dari Andra dia tunjukkan kepada Emma maupun semua para tamu undangan. nuansa romantis membuat Emma merasa dirinya tersanjung.

    acara berjalan lancar tanpa kendala apapun, penjagaan ketat dari Andra tidak henti-hentinya tidak dapat lepas dari genggaman dan pandangannya dari Emma. terpancar raut bahagia dari Andra maupun Emma.

     "Andra, selamat atas pernikahan kamu." ucap Yuna yang menghampiri Andra dan Emma.

    "Iya Yuna." jawab Andra singkat, dia begitu enggan menghadapi Yuna.

    Yuna tersenyum tipis atas tanggapan Andra.

    "Emma, selamat ya! kamu jangan berharap terlalu dicintai dan dimiliki oleh Andra." bisik Yuna di telinga Emma.

   Emma yang mendengarkan bisikan Yuna langsung menegang, dia tidak tahu apa yang dimaksud oleh Yuna. Andra yang menyadari langsung mengajak Emma pergi meninggalkan Yuna. Yuna hanya tersenyum sinis setelah melihat kepergian Emma dan Andra. Yuna yakin kalau setelah ini Emma akan meragukan Andra dan dia berharap Emma akan meninggalkan Andra.

    "sayang, jangan dengarkan dia. tetaplah selalu percaya dengan aku." bisik Andra di telinga istrinya saat sudah menjauh dari Yuna.

   "sebenarnya dia siapa, mas?" tanya Emma yang penasaran dengan siapa wanita itu, sepertinya dari masa lalu suaminya.

    "itu tidak penting sayang! yang terpenting adalah sekarang kamu menjadi istri aku dan nikmatilah kehidupan baru kita. apa kamu masih meragukan aku?" tanya Andra menyakinkan.

    "jika mas mau menjelaskan." jawab Emma tegas, dia mau suaminya jujur apapun masa lalunya. apalagi sekarang mereka sudah resmi menjadi suami istri, jadi apapun masalahnya dia ingin suaminya jujur. walau akan sakit nantinya, tapi Emma sudah memantapkan hatinya untuk menerima semuanya.

    "Emma, kenapa kalian ada di sini? Mama Papa mencari kamu?" Mama Inayah menghampiri Emma dan Andra yang sedang berduaan.

    "ada apa Mama dan Papa mencari kami? tadi ada sedikit ketidak nyamanan gaun, Emma. jadi mas Andra membetulkannya disini." jawab Emma yang berbohong kepada Inayah, dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya.

   "tapi sudah benar bukan?" tanya Inayah lagi.
   "Iya Mama, Mama tenang saja. aku ini suami siaga untuk anak Mama ini." ucap Andra dan merangkul mesra istrinya.

    "syukurlah, Mama kira ada apa? Ya sudah ayo kita kembali ke acara, Mami Indira juga mencari kalian." ajak Inayah yang berjalan di depan Andra dan Emma.

    Andra, Emma dan Mama Inayah berjalan bersama kembali menuju ruang acara resepsi. terlihat Indira tersenyum lega saat sudah melihat kedua anaknya kali ini.
   
   

TERJERAT CINTA PRIA ANGKUH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang