Menghadiri Undangan Farhan

80 1 0
                                    

         "hmm.. rasanya sepi tidak ada mas Andra, walaupun dia hanya kemari untuk sarapan pagi dan makan malam saja. makan sendirian seperti ini jadi terasa sepi." keluh Emma di meja makan sendirian.

     Karena hari ini Emma libur bekerja, dia hanya berada di dalam apartemen sendirian. ingin ke kontrakan tapi sahabatnya sedang bekerja, dia memilih menikmati waktu dengan menonton film seharian ini. dan rencananya nanti sore dia akan menemui Qonita di kontrakan.

     Dret! Drett!

    Ponsel Emma bergetar, dia bergegas melihat siapa yang menghubunginya.

    "hmm... mas Farhan, tumben dia menghubungi aku." batin Emma, dan segera mengangkat panggilan dari Farhan.

    "halo mas, ada apa?" tanya Emma dari balik telpon genggamnya.

    "kamu dimana, Emma?" balas Farhan bertanya.

    "aku di apartemen saja hari ini, nanti setelah Qonita pulang dari bekerja aku baru mau mengunjunginya, ada apa?" tanya Emma sekaligus mengutarakan keinginannya.

    "kamu ikut aku yah, ada acara pembukaan restoran milik sahabat aku. aku mau kamu ikut hari ini, mau aku kenalkan padanya dia penasaran siapa yang membuat dessert box di cafe pelangi. acaranya jam 1 siang. bagaimana Emma kamu bersedia ikut dengan aku, Emma?" tanya sekaligus penawaran Farhan.

   "baiklah mas, kamu kirim saja alamatnya nanti aku ke sana." pinta Emma memastikan.

   "aku jemput kamu Emma, tidak mungkin aku membiarkan kamu berangkat sendirian." ucap Farhan lagi dari seberang sana.


      " ... "

     tidak ada jawaban dari Emma. dia bingung untuk menjawab Farhan, sedangkan Andra sudah berpesan agar tidak ada seorang pun yang boleh masuk ke dalam apartemennya ini kecuali sahabatnya Qonita saja yang sudah diperbolehkannya.

    "halo Emma, kamu masih mendengarkan aku." tanya Farhan dari seberang telponnya.

    "Iya mas, aku masih mendengarkan kamu. kamu jemput saja di lobby nanti aku akan turun." jawab Emma singkat.

    "baiklah kamu bersiap-siap yah, nanti aku jemput kamu." balas Farhan mengakhiri panggilan telponnya.

    setelah Farhan mengakhiri panggilannya, Emma bergegas bersiap-siap. tanpa Emma ketahui ada yang sedang memperhatikannya dari layar CCTV yang berada di dalam hunian itu.

    Emma tidak menyadari jika di setiap sudut ruangan itu terpasang CCTV, karena itu tempat pribadinya sebelum ditempati oleh Emma.

    "mau kemana kamu Emma jangan bilang kamu ingin pergi dengan Farhan." ucap Andra yang tadi melihat Emma ber telpon ria dengan seseorang, dia yakin kalau orang itu adalah Farhan.

    Andra segera menghubungi orang yang memantau Emma untuk selalu waspada dan mengikuti kemana pun Emma pergi.

    Emma telah rapi, dia bersiap-siap menunggu Farhan di lobby. namun, ada sebuah panggilan masuk tanpa nama di ponselnya.

    tidak biasanya ada nomor asing yang menghubunginya.

   "halo siapa yah?" tanya Emma memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.

   "kamu lagi apa Emma?" tanya orang yang berada di seberang telponnya.

   "mas Andra, benarkah?" tanya Emma penasaran dan dari mana dia tahu nomor ponsel Emma, dia lupa bahwa seorang Andra dengan mudah mencari nomor ponsel siapa pun.

   "hmm.. kamu lagi apa?" ucap Andra walaupun dia tahu Emma tengah bersiap akan pergi.

    "aku mau keluar sebentar mas, ada acara yang harus aku ikuti nanti di jam 1 siang ini, sekarang aku sedang bersiap-siap." jawab Emma jujur.

    "biar sopir yang mengantarkan kamu Emma. ingat kamu ada sopir yang akan mengantarkan kamu kemana pun kamu pergi, kamu tinggal pencet angka 7 di telpon ruang tamu itu dan langsung akan terhubung dengan sopir yang bertugas mengantarkan kamu Emma." sahut Andra menjelaskan dengan terperinci.

       " ... "

     Emma bingung akan menjawab apa kepada Andra, apakah menjawab jujur bahwa dia akan pergi dengan Farhan atau berbohong saja.

    "maaf mas, aku sudah janjian dengan teman. dia di bawah sudah menunggu aku." jawab Emma jujur.

    karena dia takut kalau ketahuan berbohong pasti Andra sangat marah kepadanya. walaupun Emma tidak menyebutkan siapa teman yang dia maksud tersebut, yang terpenting Emma sudah jujur jika dia akan pergi.

    seketika sambungan telpon pun terputus, dia berpikir bahwa sinyalnya kurang bagus jadi sambungannya terputus begitu saja. setelah sambungan telponnya terputus, Emma segera turun ke bawah. dia yakin Farhan sudah menunggunya. benar saja Farhan sudah menunggunya di lobby bawah.

    "Hai mas Farhan, maaf yah sudah lama menunggu aku." sapa Emma yang melihat Farhan duduk di kursi ruang tunggu.

    "tidak apa Emma, aku juga baru sampai. Ya sudah kita berangkat sekarang." ajak Farhan berdiri dari duduknya.

    mereka berangkat bersama menuju lokasi yang Farhan maksud. tanpa dia sadari ada orang yang mengikuti dan mengambil foto Emma dan Farhan di dalam restoran tersebut.

    Andra menerima laporan dan juga foto-foto kebersamaan Emma dan Farhan. saat itu juga membuat pikiran Andra menjadi kacau, tapi dia harus bersikap profesional.

   Hari ini hari yang membuat Emma bahagia, bagaimana tidak setelah dia menghadiri acara pembukaan restoran milik sahabat Farhan, lalu dia diajak oleh Farhan untuk menikmati liburannya seharian. Emma menikmati hari ini dengan bahagia, sejenak melupakan Andra yang sedang melakukan perjalanan bisnis dan melupakan kesepiannya.

    "mas Farhan, terima kasih untuk hari ini. aku bahagia sekali, jarang-jarang aku menghabiskan waktu untuk sekedar liburan, waktu aku banyak aku habiskan untuk bekerja saja. apalagi sekarang aku tidak tinggal bersama Qonita, jadi aku merasa kesepian di apartemen, mas Andra." papar Emma saat mereka menikmati makan malam di sebuah restoran.

    "syukurlah kalau kamu memang bahagia, lain kali kita akan liburan lagi bersama. kalau mas boleh tahu memangnya Andra kemana?" tanya Farhan sambil menyelidiki kemana perginya Andra.

   "mas Andra sedang melakukan perjalanan bisnis selama 2 minggu." ucap Emma sambil menikmati suasana makan malam mereka.

   "kamu mau kembali ke kontrakan?" tanya Farhan menawarkan.

    "tidak aku pulang saja ke apartemen, mas Andra sudah berpesan agar aku menjaga apartemennya dan tidak meninggalkannya. lagi pula itu juga tugas aku mas." jawab Emma tegas.

    "kenapa sih Emma, kalau mau balas budi tidak seperti itu juga caranya. tidak dengan mengorbankan kebahagiaan kamu. jika kamu mau lepas dari Andra, aku akan membantu kamu. kamu bisa pindah ke cabang cafe lain, Emma. Andra sangat berbahaya untuk kamu, percayalah dengan aku." mohon Farhan.

    "mas Farhan percayalah dengan aku. mas Andra tidak seburuk yang mas Farhan pikirkan. dia orangnya baik kalau kamu bisa memahaminya, dia juga tidak mencelakai aku sama sekali selama aku tinggal di sana. percayalah mas jika aku terdesak dan membutuhkan bantuan kamu, aku akan segera meminta tolong kepada kamu. terima kasih sudah mengkhawatirkan aku." ucap Emma dengan sungguh-sungguh agar Farhan mau mempercayainya.

   "aku harap kamu mau menjaga diri kamu sendiri saat bersama Andra. aku mengenal Andra lebih lama dari kamu, jadi aku paham siapa Andra, bagaimana sifat Andra sesungguh. aku tidak akan khawatir jika bukan Andra yang berada di dekat kamu, Emma." ucap Farhan lagi-lagi mencoba menjelaskan kepada Emma.

   "Iya aku akan menjaga diri aku sebaik mungkin mas. percayalah kepada aku, mungkin sifatnya dahulu buruk. tapi tidak menutupi bahwa dia bisa berubah, bahkan semua orang bisa berubah menjadi lebih baik." ucap Emma sambil menenangkan Farhan.

   Farhan hanya mengulas senyum yang dipaksakan di hadapan Emma. hatinya tidak rela jika Emma bersama Andra. Emma berhak mendapatkan kebahagiaan yang lebih dan berhak mendapatkan kebahagiaan yang lebih baik dari Andra.

    "mengapa kamu terlihat sangat membela Andra? kenapa kamu yakin bahwa Andra orang baik? kamu sudah mulai mencintainya Emma." batin Farhan sambil berpikir.
    

   
  
    

TERJERAT CINTA PRIA ANGKUH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang