Pagi hari yang cerah Emma menikmati pemandangan puncak dari teras villanya yang menurutnya sangatlah indah sambil menikmati secangkir teh hangat.
"selamat pagi neng Emma." sapa bik Siti yang pagi ini datang lebih pagi karena dia takut kalau Emma yang akan membersihkan villanya sendiri.
"pagi bik Siti, pagi sekali bik Siti sudah datang saya baru bangun bik." ucap Emma sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.
"kebetulan di rumah tidak ada pekerjaan neng, jadi saya bisa lebih pagi datang untuk membereskan villa ini. biasanya saya harus ke pasar dahulu untuk berjualan tetapi hari ini saya libur jualan." ucap bik Siti menjelaskan.
"Ya sudah bik, bik Siti bisa mulai membereskan villa ini." ucap Emma dengan senyum ramahnya mempersilahkan.
"bik bagaimana dengan anak bik Siti, apa dia mau menemani saya hari ini?" tanya Emma karena dia tidak melihat bik Siti membawa anaknya.
"Iya neng nanti sekitar jam 10 dia akan datang kemari untuk menemani neng Emma." ucap bik Siti lagi.
Bik Siti pamit dan masuk ke dalam untuk memulai membereskan villa. Emma masih menikmati pemandangan puncak yang indah, setelah puas Emma kembali masuk ke dalam villanya guna untuk berkemas dan bersiap-siap akan liburannya hari ini.
Emma sudah tidak sabar untuk menikmati liburannya hari ini. ini adalah liburan pertamanya yang dia rasakan setelah sekian lama dia hanya bekerja dan bekerja saja.
tepat pukul 10 pagi, anak bik Siti sudah tiba dengan sepeda motor maticnya. dia sudah menunggu Emma di teras depan.
Tok! tok! tok!
"neng Emma, maaf anak bibik sudah datang dan menunggu neng Emma di teras depan." teriak bik Siti dari depan pintu kamar Emma.
Ceklek!
"Iya bik Siti, saya sudah siap berangkat. terima kasih yah bik." ucap Emma sambil tersenyum di depan pintu kamarnya.
Emma terlihat cantik dengan gaun berwarna krem dengan menggunakan warna sepatu senada, tidak lupa dia membawa tas ransel yang isinya baju ganti siapa tahu dia khilaf dan bermain air seharian, dia tidak mau kedinginan sampai villa jika tetap menggunakan baju yang basah.
"Santi ini neng Emma yang ibu ceritakan semalam, dan neng Emma, ini Santi anak bibik." ucap bik Siti mencoba mengenalkan mereka berdua.
"selamat pagi neng Emma, saya Santi." ucap Santi memperkenalkan diri.
"pagi Santi, nama saya Amberly panggil saya Emma saja. usia kita seumuran bukan?" tanya Emma pada Santi.
"umur saya baru 20 tahun neng Emma. aku rasa terlalu lancang jika saya memanggil dengan nama saja." protes Santi dengan tatapan sendunya.
"Iya neng Emma, betul yang dikatakan anak saya Santi." ucap bik Siti menambahkan.
"bik buat saya semuanya sama saja, saya kurang nyaman di panggil seperti itu." protes Emma menegur.
"kalau saya panggil kak Emma saja bagaimana?" tanya Santi kembali.
"boleh, ya sudah panggil itu saja. aku berasa mempunyai saudara." jawab Emma sambil tersenyum manis.
"Ya sudah, ayo berangkat. keburu siang nanti, bik tolong nanti kunci semuanya kalau sudah selesai." pesan Emma sebelum meninggalkan villa.
"siap neng Emma. hati-hati di jalan jangan kebut-kebutan dan jangan kesorean takut nanti kabut turun." ucap bik Siti mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJERAT CINTA PRIA ANGKUH
RomanceAmberly Kirana Putri Dhwizir seorang gadis dari keluarga sederhana yang mempunyai cita-cita sebagai seorang CEO dan membuat sebuah cafe yang khusus menghidangkan aneka snack, kue, roti serta aneka dessert dan minuman. Setelah lulus sekolah Amberly y...