Bertemu dengan Keluarga Pradipta Wijaya

64 1 0
                                    

               Uhuukk... uhukk...uhukkk...

mendengar penuturan Andra barusan membuatnya terbatuk karena terkejut. Emma begitu kaget bahwa Andra akan mengenalkannya kepada keluarganya. Ya, walaupun Emma sudah mengenal siapa orang tua Andra bapak dan ibu Pradipta Wijaya sebelumnya, tetapi malam ini dia akan dikenalkan oleh anaknya kembali.

    ada rasa khawatir dan takut di dirinya Emma. dia menyadari bahwa dia hanyalah seorang dari kalangan biasa.

   "kamu tidak apa-apa?" tanya Andra khawatir karena melihat wajah Emma yang begitu pucat.

   "aku tidak apa-apa, mas." jawab Emma berbohong, sebenarnya dia sangatlah terkejut.

    "maaf mas Andra sebelumnya, apa mas yakin akan mengenalkan aku?" tanya Emma ragu mengeryitkan dahinya.

   "kenapa tidak, semua sudah aku atur, Emma." jawab Andra dengan wajah datar.

      "tapi-"

   "ssssttt... jangan membantah kamu tenang saja, tidak usah khawatir seperti itu." ucap Andra yang memotong pembicaraan Emma, dia menatap intens dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Emma yang ada di depannya.

   "setelah acara pernikahan Sony selesai, baru kita segera mengunjungi kedua orang tua kamu. untuk membicarakan tentang pernikahan kita selanjutnya." ucap Andra kembali sambil membenarkan anak rambut Emma.

     "apa harus secepat itu?" tanya Emma gugup.

    "aku tidak mau membuang waktu aku lebih banyak lagi untuk mencari kamu terus menerus." ucapan Andra sambil terkekeh.

    "Ya sudah mas aku ingin istirahat, Vega kemana mas?" tanya Emma segera bangkit berdiri untuk mencari Vega.

   "Vega ada di kamar sebelah, selagi ada aku di apartemen ini dia tidak berhak masuk kedalam sini." ucap Andra menjelaskan.

    Sementara di tempat lain disebuah cafe terlihat Alex dan Farhan membahas tentang Emma. Farhan sudah mengetahui bahwa kini Emma telah di lamar oleh Andra sewaktu di Bali. Farhan benar-benar tidak menyangka bahwa semua yang dia lakukan akan menjadi seperti ini. Farhan berpikir bahwa Emma merubah penampilannya dan namanya semuanya akan baik-baik saja. hingga kini Farhan sangat susah untuk menghubungi Emma. dia hanya bisa mengandalkan Alex sebagai perantaranya. hanya Alex yang dapat berdekatan maupun menghubungi Emma.

    "pak Farhan maafkan atas semua kesalahan saya. saya telah lalai menjaga nona Emma." ucap Alex saat berhadapan dengan Farhan, dia juga merasa gagal menjalankan perintah dari bosnya tersebut.

    "tidak apa Alex semua sudah terlewatkan, kini Emma sudah di lamar oleh Andra. aku rasa sebentar lagi Andra akan menikahi Emma." ucap Farhan penuh frustasi.

    "saya sempat menanyakan langsung kepada nona Emma, bahwa dia sendiri belum tahu bagaimana nantinya. dia juga masih ragu terhadap pak Andra.

    "Alex apa kamu bisa mengatur waktu aku untuk bertemu dengan Emma? nomor Emma yang kamu berikan tidak dapat aku hubungi sama sekali, bahkan aku mengganti nomorpun hasilnya sama saja." ucap Farhan meminta.

   "saya akan mencoba sebisa mungkin pak Farhan. maaf sebelumnya, nona Emma sudah berada di Jakarta. maka dari itu saya juga kembali ke Jakarta." ucap Alex menundukkan kepalanya.

    "hmm... aku baru ingat, minggu depan adalah pernikahan Sony, dan Emma yang menghandle semua menu dessert di pernikahan tersebut. aku rasa akan lebih mudah untuk aku menemui Emma." ucap Farhan dengan penuh keyakinan.

   selama Andra sudah menemukan Emma, selama itu pula perusahaan yang dia kelola berjalan dengan aman dan stabil.

    setelah kepergian Alex, Farhan lalu memanggil Qonita. Qonitalah sahabat satu-satunya Emma yang paling dia percayai. mana mungkin selagi dia di Jakarta tidak menyempatkan dirinya untuk bertemu dengan sahabatnya itu.

TERJERAT CINTA PRIA ANGKUH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang