⑅⃝⋆ Ƥ𝐚𝓻𝐭 10

14.8K 919 13
                                    

𝓢𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪𝓽 𝓶𝓮𝓶𝓫𝓪𝓬𝓪
________𝓸0𝓸_______________


Sosok Ilana menatap lugu lelaki yang mondar-mandir di depannya sedari 30 menit yang lalu. Sosok itu duduk di atas ranjang sesekali menggaruk pipinya. Sedangkan Laut, ia menggigit kukunya sesekali menggeram kesal. Wajahnya masih saja memerah dengan semburannya yang turun hingga ke leher.

"Em lo kenapa? Gu-"

"Diem lo! Shut up!" pekik Laut memotong perkataan Ilana. Dan sesuai arahan, sosok itu mengangguk dan menutup mulut rapat-rapat.

"Em tapi Laut, gue bingung lo kenapa mondar-mandir dari tadi kek anak paskib hari-"

"GUE BILANG DIEM! DIEM!" potong Laut lagi sebelum Ilana menyelesaikan ucapannya. Kali ini sosok itu menyengir lalu lalu mengangkat tangannya memberi peace.

Laut mengacak rambutnya frustrasi. Ia menunjuk wajah Ilana dengan rahang mengeras.
"L-lo liat apa aja tadi?" tanya Laut dengan mata melotot.

Namun Ilana hanya diam membuat Laut kesal.
"KENAPA DIEM? LO NGGAK DENGER GUE NANYA?! JAWAB!" teriaknya dengan napas memburu.

Ilana mengerucutkan bibirnya beberapa senti ke depan.
"Katanya nyuruh diem. Ck Laut gimana sih!" kesalnya.

Tapi sosok itu buru-buru menyengir takut lelaki di depannya akan mengkicknya dari bumi ini.
"Gue udah liat semuanya sih tadi."


Wajah Laut yang tak bisa dikondisikan membuat sosok Ilana langsung menggeleng.
"Ehh nggak-nggak. Tapi gue emang udah liat semua. T-tapi sekarang nggak lagi, gue udah am-em amm is anemia eh bukan, maksudnya gue udah amperemeter ehh itu anu emm ah! Iya, gue udah amnesia soal itu. Jadi tenang oke? Hehehehe." celoteh Ilana menambahkan sambil cengengesan tidak jelas.

Laut melipat tangan dengan ekspresi sinisnya.
"Lo lecehin gue setan! Arghhhh!!!! Ya Tuhan, tubuh gue udah nggak suci lagi." celetuk lelaki itu kembali pada kegiatan mondar-mandirnya sambil mengacak rambutnya frustasi. Seumur-umur ia baru mendapatkan pelecehan jenis ini. Mana yang lecehin sejenis hantu pula. Nggak estetik.

Entah roh apa yang merasuki tubuh Laut karena beberapa saat kemudian ia menarik kerah sosok berseragam THS itu dengan sekali sentakan. Tentu saja reaksi Ilana adalah terkejut.

"Ehh lo mau bawa gue kemana?" tanya Ilana panik sendiri. Lihat, dengan tidak pedulinya Laut menyeretnya keluar dari markas. Tepat di depan pintu markas lelaki itu berhenti. Ia menatap ke bawah. Dari lantai empat ini ia bisa menyaksikan siswa-siswi yang sedang berolahraga.

"Katanya lo bukan hantu kan?" tanya Laut menoleh ke samping, dimana ia memenjarakan sosok Ilana di bawah telapak tangannya yang tidak melepas kerah sosok itu.

"Yaiyalah! Gue manusia ya ngab!" ngegas Ilana. Mendengar itu Laut tersenyum miring. Detik berikutnya ia mengangkat sosok Ilana tanpa basa-basi, membuat sosok itu memekik kaget.

"EH EHH LO MAU NGAPAIN?" tanya panik sosok Ilana. Ia menatap ke bawah lapangan dan sedikit pusing.

Laut tersenyum manis.
"Kalo lo bukan hantu, pastinya lo mati jika lo jatuh dari lantai ini. Iyakan?" tanya lelaki itu dengan amat lembut. Namun itu tak malahan membuat sosok Ilana merinding.

Glek

Ilana menelan ludah lalu menatap horor Laut.
"Jangan bilang lo mau bunuh gue" ujar was-was sosok itu.

Lautan Ilana ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang