𝓢𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪𝓽 𝓶𝓮𝓶𝓫𝓪𝓬𝓪
________𝓸0𝓸_______________"Sekali lagi gue bilang keluar anjing! Siapa lo sebenarnya?!" geram Laut dengan tangan terkepal. Ia tidak bodoh jika kejadian aneh baru-baru ini terjadi bukan tanpa alasan.
Sosok yang berjongkok di atas lemari melompat turun. Tubuhnya meleset ke arah Laut dalam kurun 2 detik. Ia berdiri sejajar dengan lelaki itu, dengan kaki yang tidak menapak tanah. Matanya menembus bola mata biru gelap Laut.
Pupil mata Laut membesar. Tubuhnya membeku dan otaknya ngeblank. Ia baru melihat sosok di depannya saat matanya bertubrukan langsung dengan manik kelam itu.
"Haloooo." sapa Ilana dengan wajah cerah.
Bruk!
Tubuh besar lelaki tampan itu langsung ambruk tak sadarkan diri, membuat senyum di wajah Ilana meredup.
"Yahh malah pingsan? Nggak kuat liat wajah cantik Ilana ya? Hihi Ilana tahu kok kalo Ilana cantik." celotehnya sambil cekikikan.
Beberapa jam kemudian Laut bangun dari pingsannya. Lelaki itu menatap sekelilingnya takut-takut. Ia masih berada di tempat yang sama, di pintu kamarnya.
"Gue beneran liat hantu?" tanyanya dengan wajah memucat."Heh! Ilana bukan hantu ya!"
Laut tersentak. Ia mendongak dan menemukan sosok tadi duduk di atas lemari sambil menatapnya tajam.
"AAAAAAAA HANTU! PERGI JANGAN GANGGU GUE!" teriak laki-laki itu sambil memejamkan matanya.Sosok Ilana menutup telinganya rapat. Ia melayang di udara lalu berjongkok di samping Laut.
"Gue bukan hantu! Tega banget samain gue sama hantu!" pekiknya kesal.
"AAAAAA PERGI LO HANTU SIALAN!" teriak Laut mengibaskan-ngibaskan tangannya brutal.
Sosok Ilana melongo.
"Ihhh gue bukan hantu! Cantik-cantik gini dikatain hantu! Dasar Laut, untung ganteng." cibirnya dengan kesal.Laut terdiam, ia membuka matanya perlahan-lahan. Lelaki itu menelan ludah saat sosok itu tidak mau pergi.
"Ya terus kalo bukan hantu apa?" tanyanya polos.Sosok Ilana tersenyum lebar.
"Wahhh lo bisa denger suara gue? Kenalin wahai calon suami, nama gue Ilana si cewek cakep seantero sekolah." celetuknya berbinar-binar dengan tangan yang ia ukuran, minta dijabat.Entah sadar apa tidak, Laut dengan lugu membalas jabatan itu sambil mengerjap.
"Haii hantu, nama gue Laut. Gue cowok ganteng anaknya Mama Savannah." ujarnya.Sosok Ilana melotot.
"Gue Ilana ck! I-L-A-N-A. Bisa dipanggil apa aja, sayang juga boleh." ujarnya.Laut tak fokus dengan perkataan sosok di depannya. Tatapannya malahan kosong.
"Gue indigo? Masa sih? Gila kali kalo gue bisa liat hantu." gumamnya.Plak!
"Aargghh." Laut meringis saat kepalanya ditabok dengan keras. Ia menatap takut sosok pucat di depannya.
"Udah gue bilang nying! Gue manusia bukan hantu! Lo nggak indigo!" teriak Ilana tak terima dikatain hantu.
Laut mengusap kepalanya, lalu balik menatap sosok Ilana.
"Terserah lo! Sekarang lo pergi dari hadapan gue!" teriak Laut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lautan Ilana ||END||
Novela JuvenilIni semua perubahan hidup seorang si keras kepala Laut Altazero Vensca, saat dirinya pindah ke sekolah baru dan menjadikan klinik kesehatan sekolah yang sudah ditinggalkan dan terbengkalai sebagai markasnya bersama teman-temannya. Dimana seorang La...