𝓢𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪𝓽 𝓶𝓮𝓶𝓫𝓪𝓬𝓪
________𝓸0𝓸_______________"Laut."
Lea merentangkan tangan, menghalangi lelaki yang baru saja keluar dari kamar mandi. Lelaki itu mengangkat alis.
"Ada apa?" tanya lelaki itu.Lea menyerahkan rantang pink tepat di depan mata lelaki itu.
"Nasi goreng seafood, ini buatan gue lohh. Terima yaaa." ujarnya menurunkan sedikit rantangnya yang mengahalangi netranya menatap Laut yang mengerutkan kening."Nggak perlu repot-repot. Buat lo aja." ujarnya menolak.
Lea menggeleng.
"Gue mau direpotin. Ambil gih, gue buatnya khusus buat lo." ujarnya sambil terus mempertahankan senyumnya.Namun senyum gadis cantik itu harus pupus, saat tangannya di tepis kasar yang membuat rantang itu hampir saja jatuh ke lantai, jika Laut tidak sigap menangkapnya sebelum terlambat.
Lea memicingkan mata. Ia menatap tajam keberadaan Evelyn, gadis yang tidak diharapkan keberadaannya oleh Lea.
"Lo." geramnya.Evelyn tak mempedulikan sosok di sampingnya. Ia merebut rantang Lea di tangan Laut, dan menggantinya dengan rantang abu-abu miliknya.
"Harusnya lo tahu kalo Laut nggak suka warna pink, itu terlalu menjatuhkan harga dirinya. Lo katanya pacar paling lama bertahan, masa warna kesukaan aja nggak tahu? Selain biru, Laut suka abu-abu." ujar Evelyn mengejek Lea.Gadis itu kembali menatap Laut yang yang diam karena tak paham setuasi. Evelyn memberikan senyum terbaiknya.
"Dimakan yaa masakan gue, itu nugget." ujarnya.Lea melotot, gadis itu menarik rantang milik Evelyn di tangan Laut.
"Masakan lo nggak berkhasiat. Emang lo bisa masak? Jangan sampe Laut sakit perut atau keracunan." sinisnya.Evelyn mengeram, ia berusaha menarik rantangnya dengan kesal namun Lea tak akan membiarkan itu.
"Balikin nggak?! Itu punya Laut!" pekiknya.Lea menghindar sambil mencemooh.
"Ya balikin rantang gue! Masakan gue yang berhak dimakan Laut." geram gadis itu sambil menarik kerah baju Evelym dengan satu tangan."Dihhh ngarep lo! Masakan lo tuh yang nggak baik dikonsumsi." sergap Evelyn tak mau kalah.
Laut sendiri dibuat bingung.
"Kasih aja dua-dua rantangnya, gue makan kok semua." ujar Laut memberi solusi. Tak apa, hitung-hitung makanan gratis."NGGAK!" teriak bantah Evelyn dan Lea bersamaan.
Laut mengaruk lehernya. Jadi ini konsepnya gimana?
"Cuman masakan gue yang berhak di sini!" celetuk Evelyn.
"Dihhh lo pikir masakan lo enak? Nggak! Cuman masakan gue yang berhak!" bantah Lea. Gadis itu mulai bereaksi menarik rantangnya, namun Evelyn tidak akan memudahkannya.
"Balikin rantang gue sialan, baru gue balikin punya lo." sinis Evelyn.
"Nggak usah ngarep lo!" sinis Lea.
Sekali lagi Laut membuka suara.
"Nggak apa-apa, gue terima dua-duanya kok." ujarnya."DIEM!" Lea dan Evelyn kompak membentak Laut sambil saling memberikan tatapan permusuhan. Laut kicep, ia langsung mengatupkan mulutnya rapat-rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lautan Ilana ||END||
Teen FictionIni semua perubahan hidup seorang si keras kepala Laut Altazero Vensca, saat dirinya pindah ke sekolah baru dan menjadikan klinik kesehatan sekolah yang sudah ditinggalkan dan terbengkalai sebagai markasnya bersama teman-temannya. Dimana seorang La...