⑅⃝⋆ Ƥ𝐚𝓻𝐭 52 [𝐄𝐍𝐃]

23.9K 1.4K 86
                                    

𝓢𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪𝓽 𝓶𝓮𝓶𝓫𝓪𝓬𝓪
________𝓸0𝓸_______________


"Senang bekerja sama dengan Anda, Tuan Vensca." seorang wanita paruh baya itu menjabat tangan Zeus yang berdiri di depannya dengan senyum formal.

Kesepakatan baru saja terjalin. Dalam waktu yang akan datang, mereka akan meluncurkan produk rokok dengan merek terbaru yang tentunya dengan bahan berkualitas tinggi. Kedua orang tua itu berjalan keluar dari ruangan diikuti oleh Laut dan Lea. Masing-masing di tangan mereka memegang beberapa berkas penting terkait kerja sama.

Theresia melirik sedikit pada putrinya yang berjalan di samping Laut.
"Putramu sangat kompeten menjadi asistenmu, Tuan Vensca." ujar wanita itu mulai membuka percakapan baru.

"Dia masih belajar. Aku harus membimbingnya serta memastikan dia bisa memimpin usaha keluarga sebelum saya benar-benar lepas tangan dan menyerahkannya padanya." jawab Zeus seadanya.

Theresia manggut-manggut.
"Anda benar sekali. Sudah sepatutnya mereka harus mengambil alih mengingat kita tidak muda lagi. Putramu sama dengan putriku. Aku memaksanya belajar bisnis dan membuang mimpinya menjadi seorang pianis." ujar Theresia. Terdengar helaan napas dari belakang yang berasal dari Lea.

"Apa kau tidak punya niatan berbesan denganku, Tuan Vensca?" tanya Thresia dengan nada bercanda.

"Tidak."

Baiklah, Zeus harus menelan ucapannya yang tertahan di tenggorokan saat ia sudah didahului oleh Laut dan Lea yang kompak menolak perkataan Theresia.

"Haha baiklah-baiklah. Tuan Vensca, kami harus pergi sekarang. Terima kasih telah bekerja sama dengan kami." ujar Theresia setelah ia dan anaknya masuk ke dalam lift.

"Sampai jumpa." Zeus mengantarkan mereka sampai di sana. Kemudian pintu lift tertutup, membawa tubuh Theresia dan Lea untuk turun ke lantak dasar.

Wanita baya itu melirik-lirik pada putrinya yang sibuk pada ponselnya.
"Jangan menatapku seperti itu Ma. Aku tidak akan menikah di waktu dekat. Jadi jangan mencoba menjodohkanku dengan siapapun." cibir Lea membuat Theresia mendengus.

"Haisss, kamu masih berhubungan dengan berondong kaku itu?" celoteh Theresia.

Lea merotasikan matanya.
"Hei Ma, umur kami hanya terpaut 4 tahun saja." sela gadis itu.

Theresia mencebikan bibirnya kesal. Wanita itu berjalan beriringan bersama putrinya keluar dari perusahaan milik keluarga Vensca.
"Setelah ini kamu mau kemana sayang?" tanya Thersia.

"Hari ini hari kelulusan Kenzo, aku akan datang ke sekolahnya. Tapi sebelum itu aku akan mampir ke butik untuk mengganti pakaian formal ini." tutur gadis itu menjawab sang ibu.

"Hah terserah kamu saja. Semoga berondong kaku itu adalah jodoh untuk putriku yang tidak mau menikah." sindir Theresia dan Lea mengabaikannya.

Kembali lagi di dalam ruang kerja Zeus, pria itu tampak memperhatikan kegiatan putranya yang sedang melamun di balik layar komputernya. Laut sudah menjadi asistennya menggantikan Matias yang kini menjadi tangan kanannya. Lelaki itu pada akhirnya terikat pada bisnis keluarga. Tentang dirinya yang ingin menjadi dokter hewan, Laut sempat mencoba masuk ke fakultas itu sambil mengenyam bimbingan bisnis dari Zeus secara langsung.

Lautan Ilana ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang