⑅⃝⋆ Ƥ𝐚𝓻𝐭 49

9.7K 740 9
                                    

𝓢𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪𝓽 𝓶𝓮𝓶𝓫𝓪𝓬𝓪
________𝓸0𝓸_______________


Jackson berjalan memasuki ruang kerjanya bersama Logan, diikuti oleh Archer dari belakang. Di sana Nyonya Loreen sudah menunggu dengan Veronica, istri Logan yang duduk di sofa panjang. Jackson langsung mengambil tempat di kursi kebesarannya, sedangkan kedua pria itu memilih mengambil duduk di sofa bagian lain. Semua lengkap, terkecuali Megan. Iya, wanita itu tidak ikut sama sekali dan tidak tau apa-apa tentang semua ini, mengingat ia masih orang baru.

"Apa semua lancar?" Loreen membuka percakapan sambil memainkan gelas berhak tinggi di tangannya.

Jackson berdehem.
"Sesuai rencana." ujarnya.

Logan tidak memperhatikan obrolan keluarganya. Pria itu sibuk membalas satu persatu pesan yang datang dari bawahannya. Mata pria itu terbelalak sempurna dan hampir saja keluar dari sarangnya.
"Ayah, gawat!" ucapan paniknya sukses mendapatkan perhatian dari semua mata.

"Ada apa?" tanya Loreen.

"Keamanan dan data informasi penting perusahaan sudah dibobol dengan ID asing yang tidak pernah muncul sebelumnya!" ujar Logan.

Raut wajah Jackson mengeras. Ia meggertakan giginya.
"Sialan! Bagaimana bisa?!" teriaknya murka. Perusahaannya bukanlah tempat untuk bermain-main. Mereka sudah menempatkan orang-orang terkuat untuk melindunginya dari figur-figur yang ingin mencurinya.

"Pulihkan! Kenapa bisa lengah?! Katakan pada mereka untuk menarik kembali informasi yang bocor." marah Jackson memerintahkan para tenaga IT di perusahaannya.

Logan mengangguk patuh, ia segera menghubungi asistennya agar melakukan hal yang diperintahkan ayahnya. Namun sebuh fakta baru sukses membuatnya menelan ludah kasar. Jackson tentu bisa menangkap sinyal yang dikeluarkan putranya, sejurus kemudian ia membuka suara.

"Apa? Jangan bilang mereka tidak becus?" ujarnya kasar.

Logan gelisah di tempatnya.
"Ayah, pembobol itu mengirim virus berbahaya yang langsung membuat komputer mereka mati total dan tak bisa hidup lagi sebelum mereka menyebarkan virus balasan." ujar Logan.

Brak!

Jackson menggebrak meja kerjanya dengan rahang mengetat. Pria itu langsung berdiri dari duduknya.
"Aku harus segera mengeceknya. Sialan, kita akan gulung tikar jika sampai ini tidak bisa ditangani." ucapan Jackson sukses membuat Loreen dan Veronica ketar-ketir. Tidak! Mereka tidak boleh jatuh miskin. Ia tidak rela meninggalkan hidup emasnya.

Loreen mengikuti suaminya yang berjalan tergesa-gesa.
"Jangan biarkan kita bangkrut Jackson, aku tidak mau miskin!" tekan wanita tua itu.

Jackson tak memperdulikan perkataan istrinya. Pria itu mengabaikan dan terus berjalan cepat-cepat. Loreen menatap pungung suaminya dan tidak berniat lagi mengejarnya. Wanita tua itu memilih kembali dengan hati gelisah. Loreen menatap putranya yang masih duduk di tempatnya.

"Kenapa kau masih di sana Logan? Cepat susul ayahmu supaya semuanya bisa teratasi! Huh! Bagaimana kau bisa sesantai ini?" omel Loreen membuat Veronica di sampingnya mendelik, sedangkan Logan hanya menghela napas kasar.

"Bu, aku lelah sebenarnya. Sejak kita dikelabui, semua urusan perusahaan aku yang tangani. Aku sama sekali tidak mendapatkan tidur 1 jam pun dalam sehari. Biarkan saja ayah yang urus masalah ini." ujar Logam lelah.

Lautan Ilana ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang