Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...-------------------------------
DOKTER BEDAH BARUSetelah beberapa hari lalu banyak gosip yang beredar mengenai dokter bedah baru di rumah sakit, sekarang gosip tersebut telah menghilang. Tidak ada lagi gosip-gosip yang beredar mengenai hal tersebut. Bahkan, para suster yang biasa membicarakan gosip tentang dokter bedah baru itu pun tak pernah lagi membicarakannya.
Yuna sendiri tidak pernah ambil pusing mengenai gosip dokter bedah baru tersebut. Meski kemaren dia sempat penasaran, sekarang rasa penasaran itu tiba-tiba saja hilang entah kemana.
Kini, gadis dengan jas putih dan stetoskop yang tergantung di lehernya itu tengah melakukan visit bersama suster Rini dan satu orang suster lagi yang bernama Vera.
"Dokter Yuna selalu menjadi idolanya anak-anak" bisik suster Rini.
Bukan tanpa sebab suster Rini mengatakan hal tersebut. Pasalnya anak-anak yang menjadi pasiennya Yuna selalu saja mendapatkan hadiah dari gadis tersebut ketika anak-anak itu mau menuruti semua perintahnya.
Selain itu, pembawaan Yuna yang lembut membuat pasien anak-anak tersebut menjadi betah dan nyaman ketika bersama dengan dia. Jadi, jika bukan Yuna yang memeriksa keadaan anak-anak itu, maka mereka akan merengek untuk meminta Yuna lah yang mengganti memeriksa mereka. Oleh sebab itu, terkadang Yuna merasa tidak enak terhadap dokter Yudi yang merupakan senior sekaligus dokter anak lainnya di rumah sakit ini. Namun untungnya, dokter Yudi yang memang berhati baik dan ramah itu tidak pernah mempersalahkan hal tersebut kepadanya. Justru, lelaki paruh baya itu merasa tugasnya menjadi lebih ringan karena ada Yuna yang membantu dirinya.
Selesai dengan visit nya, Yuna beserta kedua suster itu pun kembali menuju ruangan mereka.
"Suster Rini dan suster Vera tolong rekap semua hasil visit kita pada hari ini dan berikan laporan tersebut kepada saya ya" pinta Yuna.
"Baik, dok."
"Siap, dok."
"Oh iya, nan----"
Yuna langsung menghentikan ucapannya ketika telinganya tak sengaja mendengar obrolan beberapa suster yang dia lewati.
"Dokter bedah pengganti dokter Arya benar-benar sangat tampan."
"Benar. Aku juga melihatnya tadi."
"Beruntungnya suster yang akan menemani dokter tampan itu."
"Ku dengar yang akan menemani dokter bedah baru itu adalah suster senior."
"Siapa sih namanya dokter bedah baru itu?"
"Dari yang ku dengar namanya Sakti."
Jantung Yuna seketika berdetak cepat ketika mendengar nama yang tak asing di kepalanya. Bahkan, tanpa Yuna sadari langkahnya sontak terhenti ketika mendengar nama tersebut.
"Itu bukan Sakti yang aku kenal kan? Tidak! Tidak! Nama Sakti bukan hanya dia yang punya. Bisa saja itu Sakti yang lain. Lagi pula dia dulu tidak berkeinginan untuk menjadi seorang dokter" batin Yuna mengelak.
Suster Rini dan suster Vera yang melihat keterdiaman Yuna pun menjadi bingung.
"Dok? Dokter Yuna?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET AGAIN (END)
ChickLitBertemu dengan mantan pacar sewaktu SMA? Itulah yang di alami oleh Yuna, seorang gadis yang berusia dua puluh sembilan tahun dan berprofesi sebagai dokter anak di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta. Yuna tidak pernah menyangka jika dia kembali...