Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...-------------------------------
TAMU TAK TERDUGASeperti hari-hari sebelumnya, Sakti kembali menjemput Yuna. Jika kemaren Sakti hanya bertemu Mahendra, maka kali ini lelaki itu bertemu juga dengan Susan dan Kevin. Keempatnya terlihat saling mengobrol satu sama lain. Sampai kedatangan Yuna membuat keempat orang tersebut menghentikan obrolan mereka dan mengalihkan tatapan mereka kepada gadis yang memakai blouse dan rok span selutut itu.
"Cantik banget sih anak mama ini. Pantes aja Sakti klepek-klepek sama kamu."
Godaan dari mama Susan membuat Yuna tersenyum malu. "Apaan sih, ma."
"Malu dia, Sak" adu mama Susan pada lelaki di depannya.
"Ma ..." rengek Yuna. Dan rengekan tersebut membuat Kevin dan juga Mahendra terkejut. Pasalnya mereka tidak pernah mendengar gadis itu bersikap demikian.
"Iya-iya, enggak" kekeh mama Susan.
Tiba-tiba saja datang seorang wanita paruh baya yang merupakan asisten rumah tangga di rumah tersebut menginterupsi semua orang yang ada di sana.
"Maaf menganggu, di depan ada yang nyariin non Yuna."
Mendengar itu, Yuna seketika mengerutkan keningnya. Perasaan dia tidak memiliki janji dengan siapapun, apalagi sepagi ini. "Siapa, bi?"
"Orangnya gak nyebutin nama, non. Tapi katanya non Yuna kenal sama dia."
Lagi-lagi Yuna mengernyit bingung. "Laki-laki atau perempuan, bi?"
"Laki-laki, non."
Yuna langsung bertatapan dengan Sakti yang juga kini sedang menatapnya.
"Kamu ada janji mau ketemu orang pagi-pagi gini, sayang?" tanya mama Susan.
"Gak ada, ma" jawab Yuna yang mengalihkan tatapannya kepada mama sambungnya.
"Siapa ya? Kok mama jadi penasaran" ucap mama Susan.
"Lebih baik kita semua melihatnya ke depan sana. Siapa tau dia memiliki niat jahat kepada Yuna, apalagi dia laki-laki" sahut Kevin.
"Ya, ayah setuju."
Ucapan dari ayahnya itu membuat Yuna menatap lelaki paruh baya itu beberapa saat sebelum akhirnya dia melangkahkan kakinya lebih dulu ke depan pintu.
Sampai di depan pintu, Yuna melihat seorang lelaki tinggi yang tengah memakai jaket serta topi tengah berdiri membelakanginya, sehingga membuat Yuna menerka-nerka siapa orang tersebut.
"Maaf, kamu mencari saya?"
Orang yang berdiri membelakangi Yuna tadi pun membalikkan badannya. Topi yang ada di kepala lelaki itu pun di lepas, sehingga membuat Yuna bisa dengan jelas melihat wajah lelaki tersebut.
Yuna tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya ketika melihat lelaki di depannya.
Sakti, Kevin, Mahendra, dan mama Susan juga bisa melihat keterkejutan dari wajah Yuna. Mereka merasa penasaran siapa lelaki yang membuat Yuna menjadi terkejut seperti itu.
"Kak Yuna ..."
Debaran jantung Yuna begitu berdegup kencang saat lelaki itu memanggil namanya. Bukan debaran kasmaran, melainkan debaran takut jika sampai lelaki itu mengatakan sesuatu yang membuat semuanya menjadi berantakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEET AGAIN (END)
ChickLitBertemu dengan mantan pacar sewaktu SMA? Itulah yang di alami oleh Yuna, seorang gadis yang berusia dua puluh sembilan tahun dan berprofesi sebagai dokter anak di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta. Yuna tidak pernah menyangka jika dia kembali...