PART 30

23.2K 1.1K 5
                                        

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-------------------------------------
KECURIGAAN KEVIN

Di perjalanan pulang Yuna selalu mencari-cari kesempatan untuk melirik ke arah Sakti yang sedang fokus mengemudi.

Senyuman kecil begitu terlihat jelas di wajah Yuna ketika mengingat obrolan mereka di kediaman orang tua lelaki tersebut. Yuna hanya tidak menyangka jika lelaki yang berada di sampingnya ini diam-diam mencari keberadaannya.

"Kenapa? Kok senyum-senyum gitu liatin aku dari tadi?"

Suara dari Sakti semakin membuat Yuna mengembangkan senyumnya. "Dari cerita papa kamu tadi udah jelas kan siapa yang paling susah move on di antara kita?"

"Siapa?" elak Sakti.

"Oh, masih ngelak ceritanya? Gimana kalau aku cari laki-laki lain aja" goda Yuna.

"Enak aja nyari laki-laki lain. Udah susah-susah nyari keberadaan kamu masa kamunya malah nyari laki-laki lain" ucap Sakti tak terima.

"Ya lagian susah banget ngaku kalau kamu emang susah move on dari aku" sahut Yuna.

"Iya, aku ngaku. Aku susah banget move on dari kamu. Puas kamu hm?" ucap Sakti pada akhirnya.

"Puas dong" seru Yuna dengan senyuman yang tercetak di wajah cantiknya.

Tiba-tiba saja terdengar suara dering handphone, sehingga membuat pasangan itu saling menatap satu sama lain.

"Handphone kamu tuh bunyi" ucap Sakti.

Yuna pun dengan cepat mengambil handphone miliknya yang berada di dalam tas.

Mama Susan is calling ...

"Siapa yang nelpon?" tanya Sakti sambil melirik ke samping kirinya.

"Mama Susan" jawab Yuna memberitahu.

"Angkat aja, siapa tau penting" ucap Sakti.

Dengan ragu-ragu, Yuna pun menggeser tombol hijau di layar handphonenya.

"Halo, Yuna?"

"Iya, ma. Kenapa?"

"Kamu bisa pulang ke rumah? Ayah kamu sakit."

Yuna yang mendengar itu pun seketika terdiam dan membuat Sakti yang berada di sebelahnya menatap gadisnya bingung.

"Yuna? Pulang ya, nak. Sebentar saja. Dari kemaren ayah kamu susah buat di ajak makan. Kamu tau, sejak kamu tinggal bersama Sakti, ayah kamu selalu melihat foto kebersamaan kalian dulu. Ayah kamu menangis, dia benar-benar menyesal atas perbuatannya dulu kepada kamu. Untuk kali ini mama mohon sama kamu, jenguk ayah kamu ya? Mama mohon."

Yuna pun menarik nafasnya berat dan kemudian membuangnya kasar. "Baiklah, aku akan pulang ke sana. Hanya sebentar."

"Mama tunggu ya sayang. Terima kasih sudah menuruti permintaan mama."

"Aku tutup, ma."

Setelah mengatakan itu, Yuna langsung menutup panggilan tersebut dan bersandar ke sandaran kursinya.

MEET AGAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang