PART 16

22.7K 1.2K 4
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-----------------------------------
LAURA

Dengan pakaian hitam serta kaca mata dengan warna senada yang bertengger manis di wajah cantiknya, Yuna melewati ruang keluarga dengan langkah yang santai tanpa tau ketiga orang yang sedang duduk di sana menatapnya bingung.

"Mau kemana kamu dengan pakaian seperti itu?"

Yuna yang mendengar itu sontak menghentikan langkahnya dan menatap seseorang yang memberikan pertanyaan kepadanya dengan tatapan yang datar. "Kemana pun saya pergi, itu bukan urusan anda."

"Kamu terlihat semakin kurang ajar terhadap ayah, Yuna. Ayah tidak pernah mendidik kamu menjadi anak yang kurang ajar seperti ini."

Nada marah yang di layangkan oleh lelaki paruh baya yang tak lain adalah ayahnya itu membuat Yuna sontak terkekeh. "Mendidik? Sepertinya saya harus mengingatkan anda tentang suatu hal, bapak Mahendra yang terhormat."

"Perlu anda ingat, anda bahkan tidak pernah memberikan saya didikan seperti orang tua pada umumnya. Jadi, anda harap maklumi saja jika saya bersikap kurang ajar seperti ini, karena saya pun tidak pernah mendapatkan didikan yang baik dari kedua orang tua saya."

Melihat interaksi antara suami dan anak sambungnya, membuat Susan lekas berdiri dari duduknya dan menghampiri anaknya itu. "Yuna, udah ya sayang. Kamu mau pergi ngelayat, sayang?"

"Gak, ma. Aku mau nyekar" jawab Yuna lembut.

"Nyekar? Teman kamu?" tanya mama Susan.

Yuna yang mendengar itu sontak menggelengkan kepalanya. "Enggak, ma."

"Bukan? Terus siapa?" tanya mama Susan dengan kening mengkerut.

"Adalah, seseorang" jawab Yuna tersenyum.

Mama Susan yang mendengar jawaban tersebut tidak lagi bertanya lebih lanjut. "Kamu pergi sendiri? Atau kamu mau di antar sama kakak kamu aja?"

"Ah, gak usah, ma. Aku berangkat bareng seseorang" tolak Yuna.

"Wah, siapa? Pacar kamu?" goda mama Susan tersenyum penuh arti.

"Iya, ma" jawab Yuna tersenyum.

"Wah! Kenalin sama mama dong" seru mama Susan.

"Nanti ya, ma. Aku pasti bakal kenalin sama mama" ucap Yuna.

Dret! Dret! Dret!

Mendengar nada dering dari handphonenya membuat Yuna dengan cepat memeriksa handphone tersebut.

Sakti ❤️ is calling ...

Melihat nama itu, Yuna sontak tersenyum dan menggeser tombol hijau di layar handphonenya.

"Halo, Sak."

"Halo, my queen. Aku udah di depan.

"Tunggu ya, aku ke sana."

Setelah mengucapkan itu, Yuna langsung mematikan sambungan telepon tersebut.

"Aku berangkat dulu ya, ma. Sakti udah di depan jemput aku" ucap Yuna.

MEET AGAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang