Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...----------------------------
HAPPY DAYSHari yang di tunggu-tunggu oleh Sakti dan Yuna akhirnya tiba. Hari yang akan menyatukan mereka berdua ke dalam sebuah ikatan suci seumur hidup.
Balutan gaun pengantin berwarna putih membuat penampilan Yuna terlihat begitu menawan dan juga mempesona. Aura pengantin dari wajahnya pun begitu sangat terpancar.
Yuna yang tengah menatap ke arah cermin sontak terpaku ketika melihat seorang lelaki paruh baya berdiri tepat di belakangnya.
"Anak ayah benar-benar terlihat sangat cantik."
Ucapan itu membuat Yuna langsung memutar tubuhnya untuk menghadap ke arah lelaki paruh baya yang tak lain adalah Ayahnya.
Mahendra menatap anaknya dengan tatapan yang begitu lekat. Matanya begitu memancarkan rasa bangga, haru, dan juga bahagia terhadap sang anak.
Dengan langkah yang pasti, Mahendra melangkahkan kakinya untuk menghampiri putrinya yang telah dia sia-siakan dulu.
"Yuna ..." panggil Mahendra lembut, namun dengan mata yang memancarkan rasa sedih, dan juga sesal.
"Ayah tau, seribu kata maaf pun tidak dapat menghilangkan rasa sakit atas kesalahan ayah yang begitu besar terhadap hidup kamu."
"Ayah benar-benar menyesali semua perbuatan yang ayah lakukan dulu. Jika saja waktu bisa terulang kembali, ayah ingin kembali ke masa-masa di saat kamu bisa tertawa serta tersenyum kepada ayah. Dan terakhir, di saat kamu masih sangat menyayangi ayah."
"Kamu benar, ayah egois. Dan karena keegoisan ayah itu, kamu dan juga Laura menjadi korbannya."
"Sejak kamu tinggal bersama ayah kembali waktu itu, ayah benar-benar merasa senang dan juga bahagia karena ayah akhirnya bisa bertemu kamu setiap saat. Namun, satu yang baru ayah sadari sejak itu. Kamu, membenci ayah."
"Ayah kira pada saat itu kamu membenci ayah karena perceraian ayah dan juga bunda. Namun, ayah salah. Ternyata alasan kamu membenci ayah lebih dari itu. Dengan alasan tersebut, kamu pantas membenci ayahmu ini."
"Kamu tau? Ayah setiap harinya selalu memikirkan berbagai cara agar bisa dekat dengan kamu. Ayah ingin dekat dengan anak ayah sendiri. Namun, memang pada dasarnya ayah bodoh, ayah malah membuat kamu semakin menjauh dan begitu membenci ayah."
"Sejak melihat Sakti pertama kali ke rumah ini menjemput kamu, ayah sempat merasa bingung dan bertanya-tanya di dalam hati tentang siapa lelaki itu. Apalagi ayah melihat senyum dan tawa kamu yang begitu lepas ketika bersama dengan dia. Baru kali itu ayah melihat senyuman dan juga tawa kamu setelah sekian lama kamu tinggal bersama ayah. Ayah senang karena akhirnya ayah bisa melihat senyuman dan juga tawa dari anak ayah sendiri, meskipun senyuman dan tawa itu bukan untuk ayah."
"Ayah sempat mengira jika Sakti adalah laki-laki yang ingin bermain-main kepada kamu. Tapi, setelah ayah berbicara dan mengenal dia lebih dalam, ayah yakin jika Sakti adalah laki-laki yang bisa ayah andalkan untuk menjaga kamu."
"Ayah bahagia, Yuna. Ayah bahagia karena kamu tidak di pertemukan dengan laki-laki brengsek seperti ayah. Ayah bahagia kamu menemukan seorang laki-laki hebat seperti Sakti. Sakti terlihat begitu mencintai dan juga menyayangi kamu. Sebagai seorang laki-laki ayah bisa melihat jika dia memiliki cinta yang tulus kepada kamu. Oleh sebab itu, ayah tenang melepaskan kamu bersama dengan Sakti."
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET AGAIN (END)
ChickLitBertemu dengan mantan pacar sewaktu SMA? Itulah yang di alami oleh Yuna, seorang gadis yang berusia dua puluh sembilan tahun dan berprofesi sebagai dokter anak di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta. Yuna tidak pernah menyangka jika dia kembali...