Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...--------------------------------
BUKAN RUMAH SEBENARNYARaut wajah Yuna langsung berubah ketika dia memasuki rumah mewah berlantai tiga yang sejak beberapa tahun lalu sudah dia tinggali. Rumah yang dia pikir akan membawa kedamaian untuknya, namun ternyata tidak.
"Apakah sesibuk itu seorang dokter sehingga selama beberapa ini kamu tidak pernah pulang ke rumah?"
Langkah Yuna seketika terhenti ketika mendengar suara yang sangat dia kenali. Suara dari seseorang yang menghancurkan hatinya begitu dalam, yang sayangnya orang itu adalah Ayahnya sendiri.
"Sebelumnya saya meminta maaf bapak Mahendra yang terhormat. Anda tau sendiri bagaimana sibuknya seorang dokter. Jadi, saya ingin mengistirahatkan tubuh saya ini. Saya benar-benar sangat lelah. Kalau begitu saya permisi."
Setelah mengatakan itu, Yuna langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Kamarnya yang menjadi tempat ternyaman selama dia tinggal di rumah ini.
Sedangkan lelaki paruh baya yang merupakan Ayah dari Yuna itu hanya mampu menatap punggung sang anak dengan tatapan yang sendu. Jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam, dia ingin memiliki hubungan yang baik dengan anaknya seperti orang-orang di luaran sana. Namun, dia bisa apa? Berkat kesalahannya di masa lalu, anaknya yang dulu begitu manja kepadanya, sekarang berubah menjadi anak yang mengganggap dirinya tak lebih sebagai orang asing.
*****
Yuna menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih. Pikirannya seketika melayang di saat dia masih memiliki keluarga yang harmonis. Namun, label keluarga harmonis itu hancur ketika kedua orang tuanya terlalu sibuk dengan urusannya masing-masing. Bahkan, masih ingat di kepalanya ketika dia melihat Ayahnya membawa seorang perempuan ke kamar yang biasanya di tempati oleh Ayah dan Bundanya itu.
Suara-suara yang saling bersahutan di kamar orang tuanya membuat Yuna yang pada saat itu masih berumur enam tahun mengingat jelas bagaimana suara tersebut. Dan ketika dia sudah tumbuh remaja, dia tau maksud dari suara-suara tersebut dan tau apa yang di lakukan Ayahnya dengan perempuan tersebut.
Semakin hari Yuna semakin di buat tidak betah tinggal bersama kedua orang tuanya, apalagi kedua orang tuanya terus saja bertengkar. Bahkan, Yuna yang awalnya takut mendengar suara teriakan dari kedua orang tuanya menjadi terbiasa ketika mendengar kembali suara teriakan tersebut.
Sampai pada akhirnya, hari di mana keluarga mereka yang awalnya harmonis itu benar-benar menjadi hancur. Kedua orang tuanya memutuskan untuk berpisah. Perpisahan yang di sebabkan oleh keegoisan mereka masing-masing. Ayahnya yang sibuk bekerja dan berselingkuh. Dan sang Bunda yang sibuk dengan butik dan geng sosialitanya.
Hak asuh Yuna pada saat itu jatuh kepada Bundanya. Mau tidak mau, suka tidak suka Yuna harus hidup berdua bersama Bundanya. Bundanya memang sayang kepadanya, namun tuntutan-tuntutan yang di berikan bundanya kepadanya membuat Yuna setiap harinya harus selalu menerima tekanan batin. Bahkan rasanya Yuna sudah seperti seorang robot yang di perintahkan oleh tuannya untuk menuruti semua keinginannya.
Yuna kira dia hanya akan hidup dengan penuh kesunyian. Nyatanya Tuhan tidak sejahat itu kepadanya.
Sebulan setelah perceraian kedua orang tuanya, sang Bunda di nyatakan hamil oleh dokter. Bunda yang mengetahui hal itu pun terkejut. Namun akhirnya, bundanya menerima kehadiran bayi tersebut.
Perasaan Yuna bahagia, dia akan memiliki seorang adik. Namun, satu hal yang sampai saat ini tidak di ketahui oleh Ayahnya adalah, dia tidak mengetahui jika dia memiliki satu orang anak lagi dari Bundanya.
Sejak saat bundanya di nyatakan hamil, Yuna lagi-lagi harus mengikuti keinginan bundanya untuk pindah ke rumah yang baru. Alasannya, agar sang Ayah tidak mengetahui kehamilan tersebut.
Sampai tiba di mana bundanya melahirkan seorang bayi yang cantik, di saat itu pula bundanya memutuskan menikah dengan dengan seorang lelaki yang berkebangsaan Inggris.
Pada saat sang adik berumur delapan tahun, sang Bunda memutuskan untuk ikut pindah ke Inggris bersama suaminya. Namun, lagi-lagi Yuna harus menelan kekecewaan ketika bundanya tidak akan membawa dirinya berserta adiknya. Alasannya karena keluarga dari suami Bundanya belum menerima keberadaan Yuna dan juga adiknya.
Akhirnya, Yuna beserta adiknya harus tinggal di Indonesia bersama seorang wanita paruh baya yang merupakan seorang asisten rumah tangga.
Sampai ada suatu kejadian yang membuat Yuna akhirnya harus terpisah bersama sang adik dan harus tinggal bersama sang Ayah kembali.
Mengingat adiknya membuat Yuna seketika tersenyum. Yuna benar-benar sangat merindukan adiknya itu. Jika bisa dirinya ingin sekali memeluk tubuh adiknya tersebut.
"I miss you, dek."
-bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET AGAIN (END)
Chick-LitBertemu dengan mantan pacar sewaktu SMA? Itulah yang di alami oleh Yuna, seorang gadis yang berusia dua puluh sembilan tahun dan berprofesi sebagai dokter anak di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta. Yuna tidak pernah menyangka jika dia kembali...