PART 13

26.8K 1.4K 2
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

--------------------------------
KILAS BALIK

Di dalam mobil Yuna tidak bisa menahan tawanya lagi ketika mengingat bagaimana wajah terkejut Sintia ketika mendengar Sakti mengatakan jika dia adalah kekasih lelaki itu.

"Kamu lihat gak, Sak? Komuknya si Sintia lucu parah."

"Seneng banget kayanya kamu" lirik Sakti sekilas pada Yuna di sebelahnya.

"Ya jelas lah. Gimana gak puas, orang dia dua kali berturut-turut datengin aku buat nyuruh jauhin kamu. Mana pake ngaku-ngaku calon pacar kamu lagi" ucap Yuna menggebu.

"Kok kamu gak cerita sama aku?" tanya Sakti.

"Ngapain di ceritain, gak penting juga" jawab Yuna mendengus.

Sakti yang mendengar itu memilih diam dari pada ujung-ujungnya dia yang akan terkena imbasnya.

Setelahnya, tidak ada lagi pembicaraan antar kedua orang tersebut. Yang ada hanyalah suara musik yang mengalun mengiringi perjalanan mereka.

"Sakti ..."

Panggilan dari Yuna membuat Sakti yang tengah fokus menyetir menatap sekilas pada gadis di sebelahnya. "Iya, Na. Kenapa hm?

"Aku jadi tiba-tiba keinget alasan kita putus dulu. Gara-gara kita mau fokus buat ngejar mimpi kita masing-masing, kita jadi buat keputusan yang ternyata buat kita berdua sama-sama tersiksa. Konyol banget ya kita dulu" ungkap Yuna dengan kekehannya.

"Hm, dan aku nyesal gara-gara keputusan kita itu" sahut Sakti tersenyum kecil.

"Kamu masih ingat gak gimana hebohnya satu sekolah saat tau kita putus?" tanya Yuna.

"Ingat banget. Kita yang putus, mereka yang heboh gak terima" jawab Sakti terkekeh.

"Gimana ya kalau teman-teman sekolah kita dulu tau kalau kita balikan lagi? Bakalan heboh gak ya mereka?" canda Yuna.

"Kayanya bakalan heboh deh. Apalagi sahabat kamu si Anya itu" sahut Sakti.

"Ih ngomong-ngomong si Anya, kok aku jadi kangen ya sama dia. Lama banget dia pulang honeymoon" keluh Yuna.

"Maklumin aja lah. Nanti kita juga kaya gitu" sahut Sakti penuh arti.

Anya Anggraini adalah sahabat satu-satunya yang Yuna punya. Anya mengetahui semua yang terjadi di dalam hidup Yuna tanpa terkecuali. Bahkan, perempuan yang sudah menikah dengan salah seorang dokter di rumah sakit yang sama seperti Yuna itu pun mengutuk Ayah kandung sahabatnya itu. Yuna begitu dekat dengan Anya. Namun, akhir-akhir ini kedua sahabat tersebut jarang bertemu di sebabkan oleh Anya yang sedang berada di luar kota karena tengah melakukan honeymoon bersama suaminya. Maklum saja, mereka ada pengantin baru. Jadi, mereka masih hangat-hangatnya memadu kasih.

Yuna yang tadi mendengar perkataan Sakti tadi pun hanya memutar kedua bola matanya malas. "Gak usah ngasih harapan yang gak jelas deh."

"Tunggu aja tanggal mainnya" sahut Sakti dengan tersenyum kecil.

Tak lama, mobil yang di kendarai oleh Sakti mulai memasuki halaman kediaman Yuna. Dan tanpa sengaja Sakti melihat seorang lelaki berjas masuk ke dalam rumah tersebut.

"Yang tadi masuk itu siapa?"

"Oh itu. Dia Kevin, kakak tiri aku."

Sakti yang mendengar jawaban dari Yuna pun menganggukan kepalanya dan memilih untuk tidak bertanya lebih lanjut.

Mobil Sakti pun berhenti dan Sakti kemudian menatap gadis di sebelahnya dengan tersenyum. "Silahkan, adinda. Kita sudah sampai."

"Terima kasih, kakanda" sahut Yuna dengan kekehan di akhirnya.

"Kapan aku bisa ketemu sama ayah kamu?"

Pertanyaan dari Sakti itu langsung membuat Yuna terdiam.

Sakti yang melihat keterdiaman Yuna pun seketika merasa bersalah. "Maaf, Na. Ak----"

"Gak perlu minta maaf, Sakti. Aku bakalan ajak kamu ketemu sama ayah aku. Tapi, gak sekarang" potong Yuna cepat.

"It's okay, Na. Aku ngerti. Kapan pun kamu mau, aku bakalan selalu siap" sahut Sakti tersenyum lembut.

"Makasih ya Sak udah ngertiin aku. Maafin aku" ucap Yuna pelan.

"Syut! Gak papa, Na. Aku ngerti. Kamu gak perlu minta maaf sama aku. Lebih baik sekarang kamu turun, terus bersih-bersih dan kemudian istirahat. Aku tau kamu hari ini pasti cape banget. Bukan cuman badan kamu yang cape, tapi juga otak sama pikiran kamu" tutur Sakti.

Yuna yang mendengar penuturan itu seketika tersenyum lembut. "Makasih ya Sak udah perhatian sama aku. Kamu perhatian kaya gini buat aku ngerasa kalau aku itu benar-benar berharga. Makasih ya, Sak."

Sakti di buat tertegun akan ucapan tersebut. Dia tidak tau seberapa besar luka yang di rasakan oleh Yuna. Tapi yang pasti, Sakti benar-benar berjanji akan menjaga dan melindungi gadis yang di cintainya itu dengan sekuat tenaga. Dan dia tidak akan membiarkan orang-orang di luaran sana menambah luka yang di rasakan oleh gadisnya.

"Sakti?"

Sakti langsung tersadar dan kemudian menatap gadis di sampingnya itu dengan tatapan yang lembut. "Na, kapan pun kamu butuh aku, aku bakalan selalu ada di samping kamu. Sekarang ada aku, orang yang akan selalu mendengar semua keluh kesah yang kamu rasakan. Kamu bisa cerita apapun ke aku dan kamu bisa manfaatin aku sepuas kamu. Jangan pernah ragu untuk gak pernah ngasih tau aku bagaimana perasaan kamu. Aku gak bakalan membuat kamu merasa sendirian lagi. Sekarang kamu punya aku, Sakti Rahadian Pratama miliknya Yuna Prastika Mahendra."

Yuna yang mendengar penuturan tersebut di buat tersenyum. Jujur saja, saat ini perasaan Yuna begitu sangat-sangat bahagia. Kalimat penenang yang dulu lelaki itu katakan, kini kembali terucap dan itu membuatnya merasa tenang. Saktinya memang tidak pernah berubah. Sakti di sampingnya sekarang adalah orang yang sama seperti dahulu.

-bersambung-

MEET AGAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang