8

170 12 0
                                    


Happy Reading

.

.

(Selesai di Revisi)


***

KrieetSuara decitan pintu terdengar kala aku membuka pintu balkon yang ada di kamarku.

"Hihi, sekarang sudah larut malam, ini waktunya aku menjalankan rencana." Aku terkikik saat membayangkan rencana yang akan kulakukan malam ini. Dengan hati-hati aku berjalan ke arah balkon kamarku, ketika melihat ke bawah, badanku seketika bergidik sebab balkonnya agak tinggi. Namun demi rencana itu aku tidak akan takut.

Dengan pelan aku menjuntai kan beberapa selimut yang ku ikat menjadi sebuah tali, ujung talinya ku ikat erat di pagar pembatas balkon sedangkan yang satunya kubiarkan menjuntai ke bawah.

Setelah selesai mengikat aku turun dengan berpegangan erat di pagar balkon lalu beralih pada tali itu dan melesat turun dengan perlahan.

Sejenak aku menarik nafas karena lega sudah turun dengan aman. Lalu aku berjalan dengan mengendap-endap,  takut ketahuan oleh para penjaga istana.

Ku toleh kan kepalaku ke kiri dan ke kanan, 'Oke, aman.' saat dipastikan aman aku berjalan dengan berjinjit kaki.

Secara tiba-tiba aku berhenti, dadaku berdegup kencang ketika melihat siluet seseorang dibalik tiang. Aku tahu jika itu adalah pengawal istana. Menyadari hal itu, lekas saja aku bersembunyi.

Pyuhh~'Hampir saja.'

Sejenak aku menenangkan degup jantungku yang berpacu dengan cepat. "Tenang Liana, pada hitungan ketiga kita lari, satu, lima, empat, tiga, lari!!" monologku.

Kemudian aku berlari dengan kencang hingga akhirnya aku Sampai ditaman bunga Gladiol.

"Hah...akhir..hahnya..hah sampai jugahh."

Selagi mengatur napas aku memperhatikan sekeliling takut-takut jika ada penjaga.

Saat dipastikan sudah aman, aku mendekat ke sebuah pohon yang tumbuh menjulang tinggi sampai ke balkon Vion.

'Ini dia, walau aku tidak pernah memanjat tapi aku pasti bisa melakukannya, demi Vion!!' Seketika semangatku membara.

Aku dengan hati-hati memeluk pohon apalah namanya itu, karena aku tidak tahu jenis pohon apa itu. Kemudian secara perlahan aku memanjat pohon itu. Aku harap, aku tidak terjatuh.

"Ayo Liana, kamu pasti bisa!!!

Saat panjatan yang ke empat, eh ketiga, ehh...argh! Aku tidak tahu yang ke berapa, tiba-tiba aku tergelincir lalu jatuh.

Brakk!

Sakit! Rasanya bokongku mati rasa.

"Ughh, duhh. Bokongku ngilu sekali! Kenapa pohonnya sangat sulit di panjat!!"

Aku merasa kesal sekali! Saat susah-susahnya memanjat dan sudah separuh panjatan ujung-ujungnya jatuh.

The Forsythia and Gladiol (first) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang