34

99 8 0
                                    


"Aku hanya meminta izin. Apa tidak boleh?"

"Heh tentu saja boleh."

Vion tersenyum senang mendapat persetujuan dari Liana. Dia mendekat pada Liana. Membuat Liana menutup matanya.

Cup.

Kecupan singkat mendarat di pipi Liana, mata Liana terbuka bersamaan dengan bibir Vion yang menjauh.

"Aku punya sesuatu untukmu." Vion mengeluarkan sesuatu dari cincin penyimpanannya, yaitu sebuah benda berwarna putih mengkilap. Benda itu berbentuk kotak kecil, lalu Vion serahkan pada Liana.

Mata Liana berbinar, dia mengerti jika itu adalah kado untuknya.

"Bukalah, itu hadiah untuk menyambut kedatanganmu."

Liana segera membuka kotak itu, dan nampaklah sebuah jepit rambut berwarna kuning dengan ukiran bunga Forsythia. Terlihat cantik dan indah.

"Mau kupakai kan?"

"Iya!"

"Kemari."

Sekali lagi mereka mengikis jarak satu sama lain, Vion memakaikan penjepit itu di sisi kepala Liana dengan hati-hati. Setelah terpasang Vion berdecak kagum.

"Bagus."

Liana menyentuh penjepit itu, dengan pipi yang merona dia tersenyum, "terima kasih. Tapi kapan kamu membeli ini?"

"Oh, saat festival ketika kamu membeli gelang, kamu terlalu fokus memilih sehingga tidak menyadari jika aku pergi sebentar."

"....."

"Kupikir bunga itu mirip denganmu makanya aku membelinya dan-"

"....."

"Terima kasih karena mau menerima hadiah dariku."

Senyum Liana mengembang, "itu wajarkan, seorang suami yang memberikan istri hadiah. Karenanya apapun yang di berikan Vion akan selalu aku terima."

"Aku berjanji, aku akan melindungimu apapun yang terjadi!"

Liana tertegun sejenak, setelahnya dia menangis. Dia langsung memeluk Vion. "Aku pegang janjimu Vion,"

"Aku yakin kita akan selalu bersama!"

"Aku yakin kita akan selalu bersama!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hah? Keluar?"

"Benar, katanya kau diundang oleh rakyat secara khusus, mereka mengadakan pesta rakyat."

"Memangnya siapa yang ikut?"

"Em...mungkin kita kecuali para laki-laki, pengecualian untuk Rachel, dia pasti akan ikut."

Liana mengangguk, "kapan kita berangkat?"

"Nanti malam mungkin."

Liana menghela napasnya, "padahal pesta kemarin baru saja selesai dan sekarang ada pesta lagi? Walaupun menyenangkan tapi aku benar-benar lelah, apa aku boleh tidak ikut Seny?"

The Forsythia and Gladiol (first) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang