27

115 7 0
                                    


Wanita itu menghela napasnya saat melihat tampang datar milik Egar.

"Ternyata kau masih sama saja, tidak memiliki selera humor, membosankan sekali." Kekehnya.

"....."

Egar menaikkan sebelah alisnya.

"Namaku Yukki Xiyan, si peri harapan. Senang bertemu dengan mu lagi Egy, kau tidak perlu berpura-pura tidak mengenalku."

"Huh!"

"Hahaha."

Semua orang terlihat heran melihat interaksi sang Raja dengan wanita yang bernama Yukki itu.

"Katanya dia peri harapan?"

"Iya kau benar, tapi mengapa disebut peri bukan Dewi?"

Yukki tersenyum, dia menoleh pada orang-orang yang berbisik itu, "masih belum, aku masih berstatus sebagai peri, statusku akan berubah setelah aku menyelesaikan beberapa misi, tetapi misiku harus terhambat gara-gara seseorang yang permasalahannya semakin bertambah rumit, benarkan yang mulia?" Mata Yukki melirik ke arah Egar dengan sinis.

"....."

"Kedatangan ku kemari untuk membicarakan perkara Liana, seperti yang kalian lihat, Liana adalah simbol harapan, dialah yang sudah membawa berkah serta anugerah ku, dan dia juga telah di beri berkat oleh Dewi kehidupan yang mana Dewi kehidupan lah yang membuat tanah Forsythia tetap berdiri kokoh. Lindungi Liana karena dia adalah harapan kalian. Lalu untukmu Egy! Singkirkan sifat menyebalkan mu itu! Kau membuatku kesal."

"....."

Yukki berdecak karena dia di acuhkan oleh bongkahan batu berstatus Raja.

'Ck! Raja sialan jika bukan karena misi, sudah pasti wajahnya akan kutendang!'

Menghiraukan suara isi hati Yukki, para rakyat tertegun mendengar perkataannya.

Yukki berbalik menghadap Vion dan Liana yang terbaring. Yukki mengulurkan tangannya ke arah mereka berdua.

Seketika cahaya berwarna hijau terang memancar dari tubuh Vion dan Liana. Viana terkejut melihat itu dia meminta penjelasan dari Yukki.

"Aku mengobati mereka, agar luka-luka mereka cepat sembuh."

Viana mengangguk.

Perlahan-lahan tubuh Vion dan Liana kembali bersih tanpa debu ataupun luka. Semuanya berkat sihir Yukki, setelah mengobati mereka, Yukki berpaling kembali menghadap Egar. Iris emerald miliknya beradu dengan iris Aqua milik Egar.

"Egar, aku memberimu peringatan! Tidak lama lagi badai besar akan menimpa kerajaanmu! Maka bersiaplah!" Yukki memberikan telepati pada Egar.

"....."

"Baiklah waktuku telah habis, berkatku selalu menyertai kalian semua." Tubuh Yukki menghilang menjadi cahaya yang masuk kembali ke tubuh Liana.

"Ritual hujan telah berakhir, kalian semua boleh bubar dan kembali!"

"Ritual hujan telah berakhir, kalian semua boleh bubar dan kembali!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Forsythia and Gladiol (first) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang