"Rachel?"Grisa menoleh ke arah Rachel yang sedang menyuap sepotong cake rasa vanilla.
"Hm?" Rachel hanya menjawab dengan deheman, sebab mulutnya penuh dengan cake.
Saat ini mereka sedang duduk di sebuah toko kue.
"Kenapa kau dengan Rith selalu bertengkar padahal kalian kembar?"
Rachel berkedip, suapannya terhenti. Lantas ia menatap Grisa, mengamati wajah polos gadis itu, membuat Rachel terkekeh dalam hati.
'Biar bagaimanapun kau berusaha terlihat dewasa, kau hanyalah gadis kecil dengan wajah polos, Grisa.' Rachel meletakkan sendok kecilnya, kemudian tangannya bergerak cepat ke arah Grisa.
Tak!
"Awwss!"
Satu sentilan mendarat mulus didahi Grisa, walau tidak terlalu kencang tapi sentilan itu cukup meninggalkan jejak merah di kulitnya yang putih.
"Rachel kau kenapa?! Sentilanmu membuat dahiku sakit! Apa ka—!"
Cup.
Mata Grisa membulat saat merasakan sesuatu yang kenyal dan manis mendarat di mulutnya.
"Enaknya!"
Rachel terkekeh geli, dia berhasil membungkam ocehan Grisa dengan cake vanilla miliknya.
"Sepertinya kau harus lebih banyak memakan dessert agar kau terlihat lebih manis."
Grisa menelan cake itu, barulah dia menyahut, "kita tidak boleh banyak memakan hidangan penutup Rachel, memangnya jika kita memakan dessert kita akan lebih manis?"
"Entahlah~"
"Hufp, kupikir kau serius!"
"Hahah."
"Berhentilah tertawa Rachel, cepat habiskan cakemu! Aku takut yang lain akan menunggu kita, ingat janji pertemuannya!" Peringat Grisa.
Rachel berdecak. "Ck! Iya-iya, ini aku cepat." Jawab Rachel dengan tidak niatnya. Dia dengan cepat melahap cakenya yang hanya tinggal separu.
"Eum, hudah awku mawkawn, aywu." Kata Rachel dengan mulut yang penuh.
Alis Grisa menukik tajam, "jaga tata Krama mu Rachel, kau seorang bangsawan, tidak sepantasnya kau bersikap seperti orang yang tidak tahu sopan santun!" Peringat Grisa.
Masih ingat jika Grisa sangat menjunjung tinggi tata Krama bangsawan? Dia tidak akan membiarkan siapapun bertindak sembrono di depannya, apalagi jika itu adalah seorang bangsawan yang pernah belajar tata Krama.
"Uhuk! Uhuk!"
Mendengar perkataan Grisa yang tajam membuat Rachel tersedak, dengan cepat dia meraih air putih yang ada di meja mereka, untung saja mereka belum beranjak pergi jika tidak bisa bayangkan betapa sakitnya tersedak tanpa minum.
Rachel menekuk wajahnya, "kau jahat sekali Grisa."
Grisa memilih mengabaikan Rachel dengan pergi lebih dulu, tindakan itu membuat Rachel meringis.
"Grisa tunggu!" Lekas saja ia berdiri menyusul Grisa yang semakin menjauh.
****
Di sebuah taman yang terlihat luas, tertutup oleh timbunan salju yang lumayan banyak, tengah berdiri dua orang perempuan yang sama-sama memiliki rambut berwarna blue silver yang membedakannya adalah warna iris mata yang berbeda, emerald dan sapphire.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Forsythia and Gladiol (first) END
FantasyIni adalah cerita tentang seorang gadis kecil yang berpetualang dalam dimensi yang berbeda melalui sebuah pintu usang dengan simbol-simbol berbentuk abstrak yang sulit dipahami apalagi oleh gadis kecil itu. Tetapi herannya, mengapa gadis itu dapat m...