VandZ•chapter02

568 12 0
                                    

Happy reading all, kalian sudah masuk ke chapter ke dua. 🤨💐



Zeannario, wanita itu sedang masak didapur. Dia bangun pukul 3 pagi, setelah melakukan sholat malam ia tidak tidur lagi.

Sekarang pukul 6 pagi, dia sedang memasak makanan untuk suami nya. Bukankah baru kemarin malam Varo memperingati Zea untuk tidak memasak?

" Kamu siapa? " Suara itu muncul di belakangnya, Zea langsung menoleh ke arahnya.

" Kamu siapa? " Tanya Zea balik, mereka berdua sama sama bingung dan terkekeh.

" Saya Emi Asisten pak Varo, dia meminta saya untuk masak disini. Selain memasak, saya juga membereskan semua rumah. Kamu siapa? "

Zea tersenyum, " Saya istri nya Mas Varo, Zeannario. Panggil aja Zea "

" Hah? Ya Allah non, maaf. Kenapa non Zea masak? Ini sudah tugas saya "

" Sebentar lagi selesai, kamu bantu saya aja ya. Setiap pagi kita masak berdua " kata Zea.

Emi menggeleng, " ngga, non. Saya ngga enak dengan pak Varo "

" Tenang aja, ngga masalah "

Setelah selesai memasak, Emi dan Zea menyimpan makanan itu di meja makan. Sekitar pukul 7 Varo akan keluar.

" Selamat pagi, pak Varo " ucap Emi pada Varolerio yang terhormat.

Varo hanya mengangguk dengan wajahnya yang datar, lalu ia duduk di kursi dan langsung memakan nya.

" Menu baru? Selama ini saya ngga pernah merasakan ini " komentar Varo pada makanan yang disediakan.

" Sebenernya, Non Zea yang masak. Saya hanya membantunya untuk menyiapkan saja, kenapa pak? Ngga enak? " Tanya Emi.

Varo menggeleng, " shit " gumam Varo, ingin dimuntahkan namun sudah terlanjur.

" Kemana Zea? " Tanyanya.

" Tadi dia naik keatas, pak " jawab Emi.

Seorang gadis cantik menuruni anak tangga, pakaian nya yang sopan dan sangat rapih. Membuat Varo salah fokus, Varo langsung membereskan makanannya dan menghampiri Zea yang sudah memegang tas.

" Mau kemana? " Tanya nya datar.

Zea menoleh lalu tersenyum ke arah Varo, lalu dia memasukkan lagi handphone nya ke tas yang dirinya bawa. " Kampus, Mas. Kenapa? "

" Dengan siapa? "

Zea terdiam, apakah dia akan jujur bahwa dia akan pergi kesana bersama Zai?

" Eum, Teman " jawabnya ragu.

" Perempuan atau laki laki? "

" Eum, perempuan. " Jawabnya, lalu Zea meminta Varo untuk mengulurkan tangan nya.

Varo mengernyit, " Buat apa? "

Zea menggeleng heran, lalu dia mengambil tangan Varo untuk dia salami. Dia mencium punggung tangan suami nya, lalu memberikan senyuman yang sangat indah.

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang