VandZ•chapter06

580 11 0
                                    

****

Wellcome to chapter 06!!!

Semoga semakin semangat ya, guys. Biar saya juga semangat nich, oke?

Selamat Eh happy reading all ❤️



" Ze, kamu kemana, sih? " Zai, dia sangat khawatir dengan Zea karena Zea belum sampai rumah sampai sekarang.

Zai membuka handphone nya, mencoba untuk menelfon Zea lagi.

Disisi lain, Varo sedang mengelus lembut pipi Zea. Lalu handphone berbunyi dari saku Varo, membuat Varo kesal dan langsung melihat siapa yang menelfon.

" Ohh, pria sialan itu lagi. " Varo hendak mematikan nomornya, lalu Zea merebut handphone nya dari tangan Varo.

Varo melotot, " Balikin! "

Zea menggeleng, dia melihat nomor Zai yang sudah menjadi nomor. Bukan nama yang dia ketik saat itu lagi, Varo mengambil handphone Zea kembali ketangan nya.

" Angkat dan katakan kamu baik baik saja, atau saya lemparkan handphone ini? "

Zea mengangguk, lalu Varo mengangkat telfon itu dan menyalakan speaker nya.

" Assalamu'alaikum, Alhamdulillah. Zee, kamu kemana aja? Aku tunggu daritadi dan di kampus pun kamu ngga ada, kemana kamu? "

" Waalaikumussalam, ada Zai. Ini Aku, maaf ngga kabari kamu. Aku baik baik aja, Aku..aku ada di rumah mama dan papa, Zai " jawabnya dengan gugup, karena Varo terus menatapnya.

" Alhamdulillah kalau kamu baik, Ze. Kenapa kamu ngga kabari aku? Aku khawatir, Ze. Khawatir suami kamu akan kasar lagi dengan kamu, luka ditubuh kamu sangat parah, kan? "

" Maaf, Zai. Tadi handphone ku lobet, Aku ngga sama suami aku. Aku ada dikamar ini "

" Heem, okay, Ze. Kalau suami kamu macem macem, bilang ke aku ya? Aku tunggu kamu kabari aku lagi, besok aku jemput kamu "

Varo menggeleng, menandakan bahwa Zea harus menolaknya.

" Ngga usah, Zai. Aku besok dianter papa ku, maaf ya. Lain kali aja, okay? "

" Iya, Ze. Sekarang kamu tidur aja, Good night My Beautiful Girl. "

" Heem, Good night..My Handsome Man "

Varo langsung mematikan sambungan nya, dan menatap tajam ke arah Zea. Gadis itu hanya tertunduk, tangan Varo masih berada di lehernya. Membuat nya susah bergerak.

" Varo, lepas! " Ucap Zea.

Varo malah membuka kerudung Zea, lalu membuka ikat rambut Zea membuat rambut nya yang panjang terurai. Varo tersenyum melihat itu, dia langsung melepaskan tangan yang ada di leher Zea, lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah Zea.

Zea mendorong tubuh Varo secara kasar, lalu membenarkan rambut nya yang berantakan. Dia malu, karena rambutnya dilihat oleh pria lain.

" Saya ngga cinta sama kamu, jangan sentuh saya. Saya ngga akan pernah bisa cinta sama kamu! "

Varo mendekati Zea, " Kamu pikir saya cinta sama kamu, hm? "

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang