VandZ•chapter48

184 4 0
                                    

Haiii. Jangan lupa vote, follow ig saya. Follow juga akun wattpad saya, jangan mau baca aja.

Happy reading all ❤️

*
*
*

BUGH!

BUGH!

BUGH!

3 pukulan dilayangkan oleh seseorang tanpa jeda, pria yang di pukuli adalah Khai. Khaizuran, dan yang memukul dia tentunya Varolerio Garendra. Pria itu pasti kesal, karena Khai telah membuat Istrinya terluka dan hilang ingatan.

"Cukup..." Lirih Khai.

Varo, pria itu mengamati seisi ruangan Khai. Khai tinggal sendiri di rumah, karena ibunya berada di rumah sakit. Tidak ada benda yang menarik untuk memberikan hukuman kepada Khai, selain tali pinggang miliknya.

Khai panik, dia melihat Varo sedang membuka paksa tali pinggang dia sendiri. Khai berusaha untuk menyeret tubuhnya agar menjauh dari manusia yang sedang di luar kendali, "JANGAN, SAYA MOHON, JANGAN." Pinta Khai.

"Kamu membuat istri saya celaka." Ucap Varo dengan senyuman miringnya, sungguh, siapapun yang melihat Varo sekarang pasti takut. Dia sudah lama tidak seperti ini, sekarang dia seperti ini karena ada yang membuat Istrinya celaka.

Dulu dia melakukan ini kepada istrinya, sekarang dia melakukan ini karena istrinya terluka oleh pria yang berada dengannya. "Pak Varo, saya mohon. Saya sungguh meminta maaf—"

TAK!

"Akhhh—Pak, Say—"

TAK!

"ARRGHH,CUKUP, PA—"

TAK!

Seseorang menutup telinga dengan kedua tangannya, dia menyaksikan sendiri apa yang dia lihat sekarang. Zeannario Zhinsacila, wanita itu melihat suaminya bertingkah seperti ini lagi. Sudah bertahun tahun lamanya sudah tidak dia lihat dan dia rasakan, sekarang dia melihatnya lagi. Tetapi bedanya, bukan di yang merasakan.

Zeze menggelengkan kepalanya, "Engga, ini, ini engga mungkin! arghhhh!!!!" Dia merasa pusing lagi, setiap mendengar bentakan, suara yang mengingat nya kejadian masa lalu. Dia selalu merasa pusing.

TAK!

TAK!

TAK!

TAK!

TAK!

"Arghhh, saya mohon sudah, pak..."

TAK!

TAK!

TAK!

Zeze terus menutup kedua telinganya, badannya semakin lama semakin turun ke lantai. Dia terduduk di lantai, lalu dia memeluk kaki nya sendiri. "engga, ini bukan suami Zeze!"

"Buktikan ke dia kalau kamu bukan perempuan lemah, kamu perempuan kuat!" Zaindra, ucapan Zai beberapa tahun yang lalu mulai dia dengar kembali.

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang