VandZ•chapter21

407 9 0
                                    

Halo semua nya,apa kabar?
Engga sabar,yaa???

Jangan lupa follow akunku dan vote cerita ini,dan jangan lupa baca ceritaku yang lainnya.

Happy reading all ❤️

*
*
*

"Kematian memanglah hal yang menyakitkan, tetapi dengan kematian kita sadar bahwa seseorang akan pergi kapanpun dengan kehendak Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kematian memanglah hal yang menyakitkan, tetapi dengan kematian kita sadar bahwa seseorang akan pergi kapanpun dengan kehendak Tuhan. Kita dipisahkan oleh Kematian, Zaindra Emanuelo." —Zeannario Zhinsacila.

*
*
*

Bara,pria itu datang ketempat dimana pesawat yang ditaiki oleh Zai terjatuh.Dia melihat banyak orang yang sedang mencari orang orang dalam pesawat tersebut, dan dia bertemu dengan seorang perempuan yang sedang menangis.

Bara menghampiri perempuan itu,dia melihat siapa perempuan itu. "Kamu...,"

Perempuan itu mendongak, "Kak Bara?!"

"Zianna?"

Zianna memeluk tubuh Bara dengan erat, lalu dia menangis di pelukan itu. "Kak Bara..."

"Zianna..." Seseorang menghampiri mereka yang sedang berpelukan, mereka merupakan kedua orangtuanya Zaindra dan Zianna.

"Om,Tante.." Bara menyalami tangan mereka secara bergantian.

Azzam tersenyum, "Kamu teman anak sulung kami, Bara, kan?"

"Iya, Om. Di mana Zai?"

Sabrina menggeleng, "Polisi belum menemukan Zai, kami harap Zai masih bisa diselamatkan."

Banyak orang membawa seseorang lalu menyimpan orang itu di tanah, tentunya membuat Azzam, Sabrina, Bara dan Zianna menghampiri seseorang itu.

Zianna menggeleng, "KAKAK!!!" Zianna memeluk mayat yang ada dihadapannya, itu adalah Zai. Wajah Zai sudah sangat pucat.

"Kami menemukan mayat tersebut jauh dari pesawat, dia terpental sepertinya dan ini sepertinya barang pentingnya. Tas ini ada dipelukannya ketika kami menemukan ini." Polisi itu memberikan tas milik Zai kepada Bara.

Azzam dan Sabrina berjongkok, mereka melihat mayat anak sulung mereka dengan mata yang sangat lelah dan tentunya sedih.

"Zai,anak bunda..." Lebih Sabrina.

"Zaindra..."lirih Azzam.

Bara menggeleng, "Zai..."

***

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang