Semangat ngga kalau ngga ada Zai?
Semoga semakin semangat, yaaa.Happy reading all
Selamat membaca semuanya 💙
Jangan lupa vote dan komen, guys. Gratis.*
*
*From: Zaindra Emanuelo
To:My Beautiful Girl, Zeannario Zhinsacila.Assalamu'alaikum, Ze. Seperti yang kamu tau, sekarang aku ngga ada disisi kamu lagi. Aku sudah pergi, jauh dari kamu. Aku harap kamu baik baik saja setelah kepergian aku, Aku akan bahagia kalau kamu bahagia. Ze, hubungi aku jika kamu merindukan aku. Aku selalu ada untuk kamu,Ze. Aku janji, apapun kondisiku. Aku akan selalu menjawab telfon dari kamu, janji. ini surat terakhir dari aku sebelum aku pergi, jaga baik baik diri kamu. Aku sayang banget sama kamu,Ze. Sayang banget, jangan bolos kampus. Jangan males malesan belajar, aku disini juga belajar. Saat kita bertemu nanti, kita sama sama akan menjadi dokter. Dokter Gigi, seperti yang kamu dan aku mau. Tunggu aku ke Indonesia lagi, ya..I Love You So Much My Beautiful Girl Zeannario Zhinsacila.
Zea, wanita itu tersenyum dan mengeluarkan air matanya. Wanita itu sudah mengurung dikamar sejak siang tadi, hingga malam ini. Benar benar sedih, karena Zai telah pergi ke Jepang.
Disisi lain, Varo baru saja pulang. Dia melihat rumah sudah sepi, Emi sudah pulang. Dengan cepat, Varo naik ke atas untuk membersihkan diri dulu. Tapi dia mendengar suara Isak tangisan dari kamar Zea, tentu saja membuat Varo kesal. Wanita itu menangis karena pria itu, Varo pun langsung mengetuk pintu kamar Zea.
Zea tidak menjawab, dia tetap menangis sambil memeluk surat itu. Enggan untuk bertemu dengan Varo, Zea berpikir Zai pergi karena ulah Varo. Ya, memang.
"Ze,buka!" Teriak Varo dari luar, Zea sudah risih. Dia bangun lalu membuka kunci nya dan membuka pintu kamar dia, Zea terkejut. Dia melihat pakaian Varo yang lusuh lalu tiba tiba Varo memegang leher Zea, tidak mencekiknya. Hanya memegang saja, Zea juga sudah takut.
"Mas..." Lirihnya, dia benar benar takut. Khawatir Varo akan mencekik dan menghukumnya disaat keadaan nya sedang seperti ini, apalagi luka yang dulu dan beberapa hari lalu belum sembuh.
Varo melepaskan itu, lalu menatap Zea dengan tajam. Dia tidak suka jika Zea menangis, apalagi karena Zai.
Varo menggeleng,"Jangan menangis, hapus air mata kamu. Saya ngga suka melihat kamu menangis, Zeannario Zhinsacila."
"Mas, kamu mandi dulu. Hilangkan bekas lipstik itu di leher kamu,jika sudah datanglah lagi kesini. Maaf, saya tutup." Zea menutup pintunya, lalu Varo memegang leher nya. Dia bersama kekasihnya itu pergi ke rumah mereka, dan sedikit berciuman.
****
"Zeannario Zhinsacila..."
Zea merasa terpanggil, dia menoleh ke arah belakang. Disana terdapat seorang pria yang membawa sebuah buku dan tas yang dia gendong, siapa dia?
Zea mengangguk, "Saya, kenapa?"
"Buku kamu, jatuh. Saya bantu kamu ambilkan, terimalah. Lain kali hati hati, tutup tas dengan rapat." Ucap pria itu seraya memberikan buku yang jatuh.
Zea tersenyum kecil, "Terimakasih,Kak.."
"No, just call me Bara. Saya seumuran dengan kamu, saya dari Fakultas Kedokteran Hewan. Salam kenal, Zeannario."
"Oh, Cukup Zea, Kak—eh, Bara?"
Pria itu tersenyum, "Ya, Call me Bara. Saya sudah lama melihat kamu,sejak awal masuk. Tapi saya tidak berani untuk berkenalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE MAN (END)
RomanceBagaimana perasaan kamu jika kamu di jodohkan dengan seseorang yang tidak kamu cintai? "Pernikahan akan menjadi indah jika kita menikah dengan seseorang yang kita cintai dan perjodohan akan menjadi indah jika kita dijodohkan dengan seseorang yang m...