VandZ•chapter24

432 8 0
                                    

Halo semuanya selamat datang lagi ke cerita saya ini, POSSESSIVE MAN. Terima kasih untuk kalian yang sudah mau dan menyempatkan waktu untuk membaca cerita saya ini.

Sekali lagi saya meminta maaf jika ada perkataan yang tidak seharusnya disini, terima kasih.

Happy reading all ❤️

*
*
*

"Seperti yang kita tahu,penyesalan datang diakhir.Sebelum bertindak pikir dulu,bukan sebelum berpikir bertindak dulu."

*
*
*

Bugh!

"KURANG AJAR, SIAPA YANG MENGAJARKAN KAMU UNTUK KASAR KEPADA PEREMPUAN?!"

Bugh!

"SAYA MALU MEMILIKI ANAK SEPERTI KAMU, PRIA MACAM APA KAMU?!"

Bugh!

"APA KATA ORANG DILUAR SANA JIKA MEREKA TAHU KAMU SEPERTI INI?! SAYA YANG MALU, SAYA!BUKAN KAMU, VAROLERIO GARENDRA!"

"SELAMA INI ADA YANG HALAL BERSAMA KAMU, TAPI KAMU MEMILIH YANG HARAM!"

Bugh!


"Pah, sudah, pah...,"

Vallyna menghampiri Varo yang tersungkur ke lantai, sedangkan Varo sudah sangat lemas. Dari tadi dia dipukuli oleh ayahnya sendiri, hingga pipi nya biru dan ujung bibirnya berdarah.

Varo menggeleng, "jangan berhenti, dad. Terus pukul Varo, biar Varo merasakan seperti apa Zea saat ini." Ucapnya lemah.

"Kamu tidak akan bisa,Varo.Selain sakit secara fisik, Zea juga sakit secara hati." Balas Rionarrio.

Rionarrio menarik tangan Vallyna, "biarkan dia berpikir atas tindakannya."

Rionarrio dan Vallyna pergi dari kamar Varo, mereka menutup pintu kamar Varo dengan sangat kencang.

"Ze...," Varo mengeluarkan air matanya, sepertinya dia pertama kali menangis karena Zea.

***

"Kamu akan papa kirimkan ke Turki bersama Bara, kalian lanjutkan pendidikan kalian disana.Zeze mau, kan?"

Zea menoleh ke arah Bara, Bara hanya tersenyum saat itu. "Mau,pah." Jawabnya.

"Jangan pulang ke Indonesia sebelum papa menyuruh kamu untuk pulang, dan Bang Shaka akan menjenguk kamu jika dia mau.Begitupun dengan papa dan mama," ucap Zhin.

Sacila menghampiri Bara, "Bara, jaga anak kami disana, ya.Kami sudah anggap kamu sebagai kakak kedua dari Zeze, jaga dia dengan baik dan jangan memberitahu siapapun jika kamu dan Zeze ada di sana."

Bara mengangguk, "pasti,Tante."

"Panggil mama aja, dan panggil Om Zhin itu papa. Kamu bagian keluarga kami, Bara." Balas Sacila dengan senyum nya.

Bara menoleh ke arah Zea,"baik,Mah." Katanya dengan wajah malu.

Mereka semua tersenyum melihat Bara sudah mulai akrab dengan mereka, begitupun dengan Shaka.

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang