VandZ•chapter45

230 4 0
                                    

Halo semuanya.

Saya tau kalian kuat dan sabar, jangan lupa Vote setiap bab. Apresiasi kalian kepada saya, okay?

Happy reading all ❤️

*
*
*

"Semua yang terjadi adalah takdir, kita semua tidak bisa menghindar takdir yang sudah di tentukan oleh Tuhan." —Story Possessive Man.

*
*
*

"JANGAN TINGGALKAN AKU, ZE!"

"TIDAK, TIDAK MUNGKIN!"

"ZEZE!!!"

"VARO, BANGUN!"

Varo membuka matanya, dia memperlihatkan semua orang yang sedang mengelilingi dirinya. Apa yang terjadi dengan dia sebenernya? Dan yang membangunkan dia adalah Zhin, mereka semua masih di rumah sakit dan Varo tertidur di kursi menunggu.

Sacila mengusap keringat dingin yang ada pada Varo menggunakan kain, "kamu kenapa, Nak? Teriak teriak terus dari tadi?" Tanyanya.

Varo melotot, "Istri Var—" ucapannya terhenti ketika dia melihat bahwa ruangan masih tertutup, itu artinya dokter belum keluar.

"Dokter sedang memeriksa Zeze, kamu tidur sudah 30 menit, kelelahan?" Tanya Sacila.

Varo menggeleng, "tidak, Varo hanya terus memikirkan istri Varo."

"Lebih baik kamu pulang dan istirahat, kamu banyak bekerja pekan ini,Varo." Saran Zhin.

"Tidak, pah. Varo akan tetap di sini sampai istri Varo baik baik aja, Varo tidak mungkin istirahat ketika istri Varo seperti ini." Jawab Varo.

Zhin mengangguk paham, "kamu duduk lagi saja, kita tunggu Zeze."

"Shaka, ke mana Bara dan Ayra?" tanya Varo kepada Shaka yang sedari tadi hanya diam sambil menutup wajahnya.

Shaka menoleh, "Bara menemani istri saya ke supermarket, sebentar lagi akan kembali." Jawabnya ketus.

"Assalamu'alaikum..." Bara dan Ayra sudah kembali, sekarang ini sekitar pukul 12 malam. Seharusnya mereka istirahat setelah pulang dari acara Varo dan Zea. "Waalaikumussalam.."

"Mah, Pah, Ayra belikan kalian minuman. Kalian pasti lelah, kan?" Ucap Ayra seraya memberikan dua botol minuman.

Zhinsacila mengangguk, "terima kasih, Ayra."

"Ayra, lebih baik kamu pulang. Sekarang sudah malam, tidak baik jika kamu terus di sini." Saran Sacila kepada Ayra.

Ayra menggeleng, "Engga, mah. Ayra mau menemani Mas Shaka, dan Ayra juga khawatir sama Zeze." Balas Ayra.

"Ra, sini, duduk." Ucap Shaka sambil menepuk-nepuk kursi sampingnya, lalu Ayra pun menghampiri Shaka.

Ceklek...

Varo terkejut, dia langsung bangun dari duduknya lalu menghadap suster yang ada. "Bagaimana keadaan istri saya,sus?" Tanyanya panik.

"Jangan..." Pinta Varo, karena dia benar benar teringat mimpi tadi.

"Sejauh ini, Zeannario sudah pulih. Tetapi dia masih belum sadarkan diri, kami akan membawa Zeannario ke ruang inap. Lalu pagi nanti, kalian semua bisa melihat Zeannario." Ucap Suster itu yang membuat semuanya lega.

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang