VandZ•chapter46

198 3 0
                                    

Halo everybody, kembali lagi dengan cerita possessive man. Sejauh ini, apa yang kalian pikirkan tentang ending cerita? Apakah Zea dan Varo akan bahagia? Kalau di bilang bahagia,sih sekarang mereka bahagia banget.

Yaudah, tebak aja,deh. Jangan lupa vote dan follow akun saya, dan jangan lupa juga untuk baca cerita saya yang lainnya.

Untuk cerita saya yang berjudul Chasing Dreams With You, mohon maaf sebanyak-banyaknya. Karena cerita tersebut sangat tidak nyambung, karena saya benar benar terdesak ingin membuat cerita tentang Gus. Tetapi, setelah Cdwy ada SamUel. Dan itu benar benar kelanjutan dari cerita saya yang itu, lalu tahun depan jika saya masih diberikan hidup, saya akan membuat Sequel cdwy.

Happy reading all ❤️

*
*
*

Varo dan Bara, kedua pria itu sedang makan sebelum berangkat kerja dan sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing. Bara melihat sekeliling, kemana puteri cerewet dia?

Bara menoleh ke Varo, "di mana Zeze?"

"Zeze sedih, dia bilang tidak mau keluar dari kamar dan marah kepada saya." Jawab Varo.

"Kenapa seperti itu? Kalian baru saja balikan kemarin, kenapa sekarang bertengkar lagi? Kamu membentak dia?" tanya Bara dengan penuh penekanan.

Varo menggeleng, "tidak, dia sedih karena dia sudah tau bahwa dia mengandung. Dia sudah tau, kalau dia kehilangan bayi nya." Jawabnya.

"Saya akan mencoba membujuk Zeze, kamu pergi kerja sekarang, Varo?" tanya Bara.

"Pagi hingga sore saya ada di Bandung, pekerjaan saya di sana. Bara, tolong bujuk Zeze. Jangan biarkan dia mogok makan, dia jika sudah seperti ini sangat sulit." Ucapnya.

Bara mengangguk paham, "saya tau itu, saya akan bujuk Zeze sekarang."

"Emi, kemari." Ucap Bara.

Emi menghampiri mereka, "iya, Den Bara?"

"Apakah bahan-bahan untuk membuat bubur saya masih ada?" tanya Bara.

"Masih, Den Bara ingin masak untuk non Zea? Biar saya siapkan sekarang,ya?"

Bara mengangguk, "boleh, terima kasih."

Emi mengangguk, lalu dia berlalu dari hadapan kedua pria tampan itu. "Saya pergi sekarang, Bar. Jaga Istri saya." Ucapnya.

***

Tok...tok...tok...

"Ze, bisa saya masuk?" Ucap Bara, pria itu sekarang sudah berada di depan pintu kamar Varo dan Zea.

Tidak ada jawaban dari Zea, Bara pun mencoba mengetuk lagi. "Ze, saya buatkan bubu—"

Ceklek...

Zea membuka pintu, lalu dia memasang wajah sedihnya. Mata nya sembab, sepertinya dia selesai menangis semalaman. "Mana?" tagih Zea, lalu Bara menyodorkan mangkok yang berisikan bubur buatan nya itu.

Hendak menerima, tapi Zea malah di tarik oleh Bara untuk keluar kamar. "Engga mau!" Tolak Zea, tetapi Bara tidak mau mendengar ocehan yang keluar dari mulut Zea. Dia tetap membawa Zea turun dari atas, lalu mereka sampai di halaman belakang rumah.

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang