VandZ•chapter01

806 18 0
                                    

HAPPY READING ALL, Semoga kalian lebih penasaran dengan cerita ini.

Cerita ini murni pikiran saya, saya sudah mengetik ini. Cuma belum saya publish karena saya memfokuskan diri kepada cdwy dan SamUel,

Jangan lupa follow and vote, komen juga. Gampang, right? Ngga berbayar juga🤨🖐️



Zai dan Zea, sekarang mereka sedang duduk berhadapan. Zea ingin menyampaikan kepada Zai bahwa dia akan dijodohkan, tapi mengapa sangat sulit. Dia melihat senyuman Zai yang manis, itu membuat dia tak bisa mengatakan apapun disini.

" Ze, why? " Tanyanya, lalu Zai memperhatikan wajah cantik milik Zea itu. Zai tersenyum walaupun Zea sedang memasang wajah khawatir.

" Zai " panggilnya, dengan cepat Zai mengangguk lalu tersenyum kearahnya. " Kenapa, Ze? "

Zea takut, ia mengepalkan tangannya kuat kuat. Jantung nya berdetak sangat kencang, lalu tangannya bergetar kuat. Tapi bagaimanapun, Zea harus mengatakan hal ini kepada Zai.

" Maaf sebelumnya, bukan aku mengingkari janji yang sudah kita buat bertahun tahun. Dan dalam lubuk hati aku yang paling dalam, aku ngga mau melakukan semua ini. "

" Zai, maafkan aku. Sepertinya aku ngga bisa menikah dengan kamu, aku ingkar janji ini. Maaf, Zai. Aku minta maaf " Zea tertunduk.

Zai menggeleng, " Kenapa, Ze? Kamu bisa jelaskan terlebih dahulu. Alasan kamu apa? Kenapa kamu mengatakan bahwa kamu akan mengingkari janji kita, Ze? "

Suara lembut itu, Zea tau. Zai sangat kecewa, karena saat Zai merasa kecewa pasti suara itu akan terdengar. Bukan bentakan atau amarah, Zai tidak bisa berbuat kasar kepada Zea.

" Aku dijodohkan, Zai. Aku akan menikah dengan laki laki pilihan papa, maaf "

" Pernikahan aku dan calon suami aku, akan dilaksanakan secepatnya.."

Zai tersenyum lalu memegang tangan Zea yang terasa dingin, " Kamu mencintainya? "

Zea menggeleng cepat, " Aku mencintai kamu, Zai. Bukan dia "

Zai mengangguk, " Ikutilah kemauan papa kamu, yang terpenting adalah kamu selalu mencintai aku. Aku bisa mengambil kamu nanti, selagi cinta kamu masih dengan aku. Aku masih punya kesempatan untuk mengambil kamu, right? "

Zea tersenyum, ia tidak tau harus bagaimana. Zai adalah pria lembut, dia tidak bisa marah dengan keadaan yang telah terjadi. Apapun yang terjadi, Zai percaya dengan Tuhan. Mungkin ini yang terbaik untuk mereka berdua, dia tidak pernah melawan takdir Tuhan.

" Aku percaya, Allah sedang membuat rencana yang terbaik untuk kita. Ze " katanya.

Zea mengangguk, lalu ia mengeluarkan sesuatu dari tas milik nya. Iya, itu sebuah undangan pernikahan nya dengan calon suaminya.

" Zai, ini...kalau kamu ngga mau datang juga ngga apa, aku paham kamu " ucapnya sambil memberikan kartu undangan itu.

Zai tersenyum lalu mengambil nya, ia membaca kartu undangan itu. " Varolerio? "

" Maaf, Zai. Aku ngga mau sebenarnya, aku mau menikah dengan kamu. "

Zai menggeleng, " ngga apa, Ze. Sama seperti perkataan aku tadi, selagi kamu masih mencintai aku. Aku masih punya kesempatan untuk mengambil kamu dari suami kamu "

***

Varo, dia sekarang tengah berada di ruangannya. Pikiran dia benar benar kacau, apalagi yang terjadi dengan Ayra beberapa hari lalu. Itu membuat nya semakin kesal.

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang