VandZ•chapter33

379 4 0
                                    

Haloo, semuanya.

Zeze sama Varo sudah balikan, nih. Kalau kalian dukung Baze, maaf kalian tidak beruntung.

Happy reading all ❤️

*
*
*

"Melewati kisah cinta sendirian selama 6 tahun bukanlah waktu yang singkat. Tapi karena kesabaranku, akhirnya kamu kembali padaku." Varolerio Garendra.

*
*
*

Zeannario Zhinsacila, wanita itu sedang berada di dapur. Dia sedang memasak pukul enam pagi seperti ini, karena Zhin dan Sacila sedang ke Singapura sejak kemarin. Dia hanya tinggal bersama Bara, Shaka, dan juga Ayra.

Brak!

Zea menoleh, dia melihat Bara. Bara menjatuhkan sesuatu yang menghasilkan suara, Zea mematikan kompornya lalu dia menghampiri Bara dengan senyumannya. "Morning, Bara."

Bara melirik Zea, lalu beralih menatap barang yang dia jatuhkan, "hm."

Zea mengernyit, "Bara? Kamu datar banget sama Zeze Kamu marah sama Zeze, Bar?"

"Kenapa? Kenapa kamu marah sama Zeze? Zeze ada salah sama kamu, Bara?"

"Kalau marah pasti ada alasan tertentu, kamu marah sama Zeze karena apa? Aduh, ayolah Bara kita tumbuh bersama sudah delapan tahun. Tidak boleh ada rahasia lagi."

"Kenapa kamu jadi seperti ini? Kenapa kamu sangat datar sama Zeze? Menatap Zeze aja kamu tidak mau, apa Zeze sejelek itu sekarang?"

"Kalau memang Zeze jelek seharusnya kamu jauhin Zeze dari dulu, bukan sekarang. Aduh, Bara ayolah, kamu—"

"Bawel." Potong Bara.

Zea menggeleng, "kamu kenapa, Bara? Bukannya kamu paling suka kalau Zeze bawel?"

"Saya engga marah, cuma aneh aja. Kenapa tidak ada yang menginginkan saya?" Setelah mengatakan itu, Bara pergi begitu saja meninggalkan Zea dengan wajahnya yang sangat datar dan sepertinya matanya memanas.

Zea menatap sedih Bara, "maksud Bara..."

***

"Hati hati, Varo, Zeze..."

Varo dan Zea, Varo sekarang telah menjemput Zea ke rumah Zhinsacila. Mulai sekarang Varo dan Zea akan tinggal bersama lagi di rumah mereka, sekarang ini Zhin, Sacila, Shaka, Ayra, dan Bara sedang menghantarkan Zea ke luar.

Varo mengangguk, "baik, Mah. Varo dan Zea pamit, jika ada waktu kalian berkunjung ke rumah Varo dan Zea, ya."

"Semuanya Zeze pamit, ya. Jangan kangen sama Zeze, ada Bara, kok." Tambah Zea.

Shaka menggeleng, dia memeluk tubuh Zea lalu mencium pucuk kepala Zea. "Sering sering kamu ke sini sama suamimu, ya. Nanti Istri Abang lahiran kamu juga harus datang."

"Hm, Bang." Jawab Zea.

Sacila tersenyum, lalu Shaka melepaskan pelukannya dan mencium pipi Zea. "Bara, ada apa apa yang perlu di sampaikan?"

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang