VandZ•chapter12

435 9 0
                                    

Halo everybody 😯😯😯
Penasaran, yaaa???

Jangan lupa vote, guys!

Selama membaca, happy reading all ❤️



" Zeannario Zhinsacila, kamu..."

Varo menghampiri Zea, dia sedang duduk dan meminum teh hangat buatan Emi. Varo duduk ditepi ranjang, lalu dia mengelus lembut pucuk kepada Zea.

"Kenapa kamu pakai kerudung?" Tanya Varo.

Zea menggeleng, " Tadi, tadi.."

"Jangan gugup, Ze. Saya ngga akan kasar dengan kamu, katakan saja."

"Tadi Pak Harun kemari, eum... mengantarkan makanan..itu" Untung saja tadi Zai membawakan sebuah makanan untuk Zea dan makanan itu disimpan dimeja, syukurlah.

Varo melihat kearah meja, " Makanan apa itu? Tidak sehat! Jangan memakan makanan luar, saya akan buang nanti. "

Zea mengangguk, sepertinya saat ini memang sangat membuat hatinya tak nyaman. Dan disisi lain, Zai sedang bersembunyi di bawah ranjang Zea. Dia mengepal kuat tanganya, dia sangat cemburu karena Varo disini.

"Sialan!" Batin Zai.

Varo mengelus lembut bibir Zea, membuat Zea menghindar. " Ze.." panggilnya lembut.

Zea menggeleng, " Mas, kenapa kamu pulang awal hari ini? " Tanyanya.

" Saya ingin dengan kamu, Ze. Kamu istri saya, saya merindukan kamu." Jawabnya.

Varo sangat aneh hari ini, benar benar aneh.

" Ze, malam ini saya ada acara. Pembukaan hotel, bukan milik saya. Tapi milik Abang kamu, dia telah membangun hotel dengan nama Zhinsacila. Kamu akan ikut dengan saya? "

Zea menggeleng, " Sakit, Mas. Saya ngga akan ikut, mungkin lain waktu. "

"Maaf, sayang. Kalau kamu tidak bersama pria sialan itu, saya ngga akan berbuat seperti ini. Punca kemarahan saya itu kamu, Ze."

Apa? Ngga salah dengar? Sayang?

"Maaf,Mas.."

Varo tersenyum kecil, " Mulai sekarang, jangan dengan pria itu lagi ya? Saya ngga suka. "

Zea terdiam, dia tidak bisa berjanji jika soal ini. Zea tidak mungkin menjauhi seseorang yang sangat dia cintai, tidak akan.

" Kamu mau pindah ke kamar saya, Ze? "

Zea menggeleng, " disini saja, Mas. Kamu mandi aja, siap siap..nanti, saya bantu siapkan baju yang terbaik untuk kamu..ya? "

"Ngga, Ze. Kamu kekamar saya, siapkan baju sekarang. Tunggu saya selesai mandi, saya ingin sekali. Tapi melihat kondisi kamu, membuat saya urungkan niat saya."

Zea tau apa maksudnya, Zea hanya mengangguk-angguk kepalanya sebagai jawabannya. Lalu Varo mencium kening Zea dan pergi dari sana, setelah Varo pergi. Zea sangat lega, akhirnya dia terbebas dari rasa gelisajnya itu. Zea mengintip ke bawah untuk memanggil kan Zai, dia daritadi hanya diam disana.

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang