Udah chapter ke-10, penasaran ngga sih?
Don't forget to follow, vote and komen. Yaa
Happy reading all
Selamat membaca semuanya💙*
*" Menikahi yang dicintai itu harapan, Mencintai yang dinikahi itu kewajiban."
( Ust. Adi Hidayat )•
•
•" Ze? What are you doing here? "
Zea menoleh, dia berdiri dari duduknya lalu menatap Zai yang ada di motor. Zai membuka helm nya dan menghadap Zea, wanita itu tampaknya masih sakit.
" Ze, bukannya kamu sakit? Kenapa kamu ada disini, sejak kapan? "
Zea mengangguk, " Aku sakit, Zai. Aku menunggu kamu, ayo kita ke pantai. Sampai malam "
" Okay, aku akan turuti. Tapi sejak kapan kamu ada disini? "
"Sejak pukul 10 pagi tadi, Aku menunggu kamu. Kamu senang melihat aku, kan? "
Zai menggeleng heran, " Ya Allah, Ze. Maaf, aku membuat kamu menunggu. Aku ngga tau, kalau kamu menunggu aku. "
" Ngga apa, Zai. Ayo, sekarang udah pukul 5 sore. Lebih baik kita pergi ke masjid untuk sholat magrib, ya? "
Zai mengangguk, " Ayo, Ze. Kita beli minuman disana, nanti ke masjid. "
***
Varo, pria itu tersadar dari tidurnya. Pria itu bangun pukul 1 siang, dia terkejut melihat Ayra yang masih bertelanjang ada di sampingnya. Varo menggeleng cepat, apakah dia benar benar melakukan itu dengan Ayra?
Varo memegang kepalanya yang terasa sangat sakit, tiba tiba pikiran nya tertuju pada Zea. Wanita itu tidak ada, seperti yang kita baca di atas. Zea sedang menunggu Zai dari pukul sepuluh pagi tadi.
" Sayang? Sudah bangun? " Tanya wanita yang ada disampingnya, Varo menoleh. Dia benar benar stress karena hal ini.
Ayra tersenyum, " Kenapa, sayang? "
"Kamu pukul aku tadi, Ra?!" Bentaknya.
"Ngga, sayang. Aku ngga mungkin menyakiti kamu, sayang. " Jawabnya.
Varo berdecak, " Kamu pikir aku bodoh, Ra?! "
Ayra, wanita itu tak peduli dengan ucapan Varo. Dia membuka selimut yang ada diatas tubuhnya dan memperlihatkan bercak darah yang ada di kasur itu, Varo terkejut.
" Kita sudah melakukan itu, Kamu akan menikahi aku kan? " Tanyanya dengan santai.
Varo menggeleng kuat, " Aku ngga melakukan itu, Ra. Aku ngga percaya! "
"Ngga percaya bagaimana, Sayang? Kamu sudah mengambil kesucian aku, kamu harus bertanggung jawab dengan semua ini."
"Aku ngga mungkin melakukan itu kepada kamu, Ra. Kamu yang paksa aku tadi, kan? Shhh. Kepala aku sakit, Ra. " Varo memegang kepalanya yang terasa sangat sakit, dia benar benar tidak mengingat apa yang terjadi.
Ayra memegang kepala Varo, " Apapun itu, kamu harus menikahi aku. Dan lepaskan perempuan murahan itu, lihat? Dia tidak ada disini. Dia tidak mencintai kamu, Varo. "
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE MAN (END)
RomanceBagaimana perasaan kamu jika kamu di jodohkan dengan seseorang yang tidak kamu cintai? "Pernikahan akan menjadi indah jika kita menikah dengan seseorang yang kita cintai dan perjodohan akan menjadi indah jika kita dijodohkan dengan seseorang yang m...