Halo, halo, halo semuanya. Kemarin full dengan Varo dan Zeze,yaaa. Karena setelah pisah 6 tahun, saya kasih spesial chapter itu.
Jangan lupa vote, sebagai apresiasi kalian kepada saya.
Happy reading all ❤️
*
*
*"Jangan, Zeze alergi telur."
Bara menghalang tangan Varo untuk meletakkan satu buah telur ke piring Zea, tentunya hal itu membuat Varo berhenti. "Maaf, saya engga tau. Lalu selain cumi apa lagi?"
Bara mengangguk, "Zeze suka cumi dan udang, sama seperti saya. Zeze alergi telur, buah , dan ada beberapa sayur."
Varo mengangguk paham, "Baik, terima kasih. Ze, kamu ingin apa?" Tanya Varo pada Zea.
"Aku mau udang itu, Mas." Tunjuk Zea pada udang yang sedikit pedas.
Varo mengangguk, dia langsung mengambil Udang yang Zea tunjuk dan di berikan kepada Zea. Lalu Bara menyiapkan susu kambing putih untuk Zea, karena itu adalah kesukaan Zea.
Bara memberikan itu, "Nih, Dokterku."
Zea tersenyum, "terima kasih, batuku."
Bara mengelus pucuk kepada Zea, mereka memang seperti adik kakak. Tetapi Varo, pria itu memandang mereka dengan tatapan kecewa. Apa yang Varo pikirkan sebenarnya?
"Batu, aku dan Mas Varo akan ke Bali dua hari lagi. Kamu mau ikut,engga? Kalau kamu ikut, saat Mas Varo kerja kita jalan-jalan seluruh Bali terus kita mampir ke pantai buat liat langit langit malam disana. Kamu mau ikut tidak? Kalau engga, yaudah engga apa-apa, tapi Zeze marah." Ucap cerocos Zea.
Bara menghela nafas, "Zeze, tolong berikan kesempatan untuk saya berbicara."
"Yaudah, cepetan jawab, waktu kamu cuma dia detik. Kalau kamu engga jawab juga, berarti masa kamu sudah habis. Sat-"
"Engga bisa." Potong Bara.
Zea lesu, "kenapa?"
"Hilang ingatan? Saya kerja." Jawabnya.
"Ck, libur dulu." Jawab Zea enteng.
Bara tetap menggeleng, "engga bisa, Ze. Terus siapa yang urus Baze?"
"Ya dokter Hani, lah!"
"Kamu pikir dia bekerja disana hanya untuk menjaga Baze saja?"
Varo mengangkat dagu Zea, lalu Zea yang akan melawan ucapan Bara pun menoleh. "Bara tidak bisa ikut dengan kita, dia ada pekerjaan. Kamu bisa ke Bali lagi dengan Bara, jika Bara sedang libur."
"Hm." Zea melepaskan itu, lalu dia mengambil segelas susu yang di siapkan Bara untuknya. Dia meneguk segelas susu itu hingga habis, tidak tersisa sama sekali.
Zea menyimpan gelas itu ke meja dengan cukup keras hingga menimbulkan suara, "Engga enak, Dasar Batu Bara jelek!"
Bara terkekeh, "engga enak, tapi habis? Kamu bilang apa tadi? Jelek?"
"IYA! DASAR BATU BARA JELEK! COWO JELEK! ENGGA PEKA, HUH!" Zea bangkit dari duduknya, lalu dia melangkah menuju pintu luar.
Varo dan Bara hanya memerhatikan Zea yang berjalan dengan kaki terhentak, lalu kekehan pun mulai terdengar dari mereka.
"Non Zea beda banget, ya?" Gumam Sela yang melihat itu.
Emi mengangguk, "Non Zea memang begitu, kalau dia engga kaya gitu berati dia belum nyaman sama kamu."
"Emang sama kamu udah kaya gitu, Bi?"
"Tentu, Pak Varo dan non Zea itu udah menikah sejak 8 tahun yang lalu. Tapi terpisah selama 6 tahun karena Pak Varo kdrt!" bisik Emi.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE MAN (END)
RomanceBagaimana perasaan kamu jika kamu di jodohkan dengan seseorang yang tidak kamu cintai? "Pernikahan akan menjadi indah jika kita menikah dengan seseorang yang kita cintai dan perjodohan akan menjadi indah jika kita dijodohkan dengan seseorang yang m...