VandZ•chapter47

194 3 0
                                    

Halo semuanya, maaf chapter kemarin saya buat pendek. Sekarang insyaallah banyak.

Happy reading all ❤️

*
*
*

"Pak Shaka meminta kami untuk menyelidiki kecelakaan yang terjadi 1 bulan yang lalu kepada kami. Kami menemukan cctv yang ada di sebuah tiang listrik, tidak terlihat. Kami memeriksa cctv itu, dan benar,Pak. Kecelakaan itu di sengaja, yang menyebabkan Zeannario celaka adalah sebuah mobil yang menabraknya dari belakang."

"Mobil Brv berwarna hitam dengan plat nomor B 1433 KHZ. Dilihat mobil itu sudah mengikuti jejak mobil Zeannario, lalu dia menabrak mobil Zeannario dan mobil Zeannario tertabrak pohon." Jelas Polisi, ini adalah hal yang membuat Shaka terburu buru tadi?

Shaka mengangguk, "pelaku nya?"

"Untuk pelakunya kami sedang mencari, saya sudah mencari dimana-mana keberadaan mobil itu. Tetapi mobil itu tidak terlihat sama sekali setelah kejadian itu, kemungkinan besar dia telah mengganti mobil." Jawab Polisi itu.

"Saya akan cari sendiri palaku itu, terima kasih, Pak. Saya permisi."

Shaka keluar dari kantor polisi, dia kesal karena dia tidak tahu siapa seseorang yang menabrak Zea. Shaka membuka ponselnya lagi, sekarang sudah menunjukkan pukul 5 sore. Seharusnya dia bisa pulang, tetapi pekerjaan dia tadi belum selesai juga.

Shaka membuka ponselnya dan mencari nomor seseorang yang ingin dia hubungi, "halo, Bara."

***

Bara, pria itu akan mampir ke rumah sakit Zea. Niat nya tadinya untuk menghantarkan Zea saja, tetapi dia malah ikut mengekori Zea. "Bara, kamu kenapa, sih?" Tanya Zea. Bara terlihat sedang memperhatikan keadaan, kenapa dengan Bara?

"Tidak, Ze. Ayo, kita masuk." Jawabnya, lalu pandangan Bara beralih. Dia melihat itu, dia menatap tajam benda itu. "BATU! AYO, KAMU NGAPAIN, SIH DARITADI?!"

Bara terkejut mendengar teriakan Zea, lalu dia menoleh ke arah Zea. "IYA, SEBENTAR!" Balas Bara, lalu dia mengeluarkan ponsel yang ada di sakunya dan mengambil foto beda itu.

Setelah itu, Bara menyusul Zea yang sejak tadi memasang wajah cemberutnya. "Ayo." Ucap Bara sambil merangkul bahu Zea, lalu mereka masuk ke dalam.

"KAK ZEZE!!!" Belum sempat masuk ke ruangan, seseorang tiba tiba memeluk Zea. Itu adalah Zianna, gadis itu masih rapih dengan seragam dokternya. "Hai, Zi." Sapa Zea.

Zianna menoleh ke arah Bara, "halo, Kak Bara. Apa kabar, kak?" Tanyanya.

Bara mengangguk, "Baik, Zi. Kamu sendiri bagaimana?" Tanyanya balik.

"Baik, dong, kak!" Jawabnya.

Seseorang datang menghampiri mereka, "hai, Deze. Kamu sudah makan, De?"

Zea tersenyum lalu mengangguk, "udah, tadi di masakin sama Batuku." Jawabnya.


Khai, seseorang itu adalah Khai. Dia menoleh ke arah Bara sejak Zea menjawab pernyataan nya itu, lalu dia tersenyum ke arah Bara. "Selamat siang, Dokter Bara." Sapanya.

Bara tersenyum tipis, sangat tipis. Nyaris tidak terlihat oleh mereka, "siang."

"De, Zi, Aku mau pulang dulu sebentar. Nanti aku balik lagi, mamaku nelpon aku tadi. Katanya dia mau aku kesana, ya?" Ucap Khai.

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang