VandZ•chapter29

347 5 0
                                    

Halo semuanya,saya sendiri salut dengan Ayra di chapter kemarin😔🥀

Semoga kalian bisa suka Ayra,yaaa. Dia anak baik sebenarnya,cuma tidak punya adab aja dulunya.

Jangan lupa vote dan baca ceritaya yang lain nya juga, okeee.

Oh iya, spesial chapter 29, saya buat lebih dari 1477 kata, insyaallah bakal lebih banyak.

Happy reading all ❤️

*
*
*

Erzan, pria itu datang ke rumah Varo. Dia membawa berkas berkas perusahaan serta barang yang Varo titip kepada Erzan.

Dia membuka pintu rumah, dan pandangannya melihat bos nya sedang tertidur di sofa dengan memakai celana selutut dan kaos berwarna putih.

"Selamat Siang, Pak Varo."

Varo membuka matanya, dia melihat adanya Erzan di hadapannya. "Siang, Zan." Varo langsung memposisikan dirinya untuk duduk.

"Duduk." Ucap Varo kepada Erzan, lalu Erzan mengangguk dan duduk di kursi yang berbeda dengan Varo.

Erzan menyerahkan berkas berkas yang ada di tangannya kepada Varo, dan Varo menerima itu. Seseorang datang menghampiri mereka, dan seseorang itu adalah Emi.

Dia membawakan dua cangkir teh, dan dia menyimpan itu di meja. Untuk Erzan dan Varo meminumnya, lalu Emi mengambil gelas yang berisikan jus. Itu bekas Varo tadi, jus nya belum habis.

"Selama menikmati, Pak Varo, Pak Erzan." Ucap Emi.

Varo mengangguk, "terima kasih."

"Terima kasih, Mba Emi." Ucap Erzan.

Emi mengangguk,lalu dia berlalu dan kembali ke dapur.

"Pak, saya ada kabar jika ada dua resort yang menerima tawaran kita. Resort di bandung dan Jepang, resort di bandung meminta pertemuan dengan Pak Varo di percepat dan jepang meminta pertemuan satu bulan lagi."

Varo mengangguk, "besok kita ke bandung. Atur jadwal pertemuan besok sore, Zan."

"Baik, Pak."

***

Ayra, wanita itu memutuskan untuk pulang ke Indonesia setelah kejadian beberapa hari yang lalu dengan Zea dan kedua orangtua. Dia akan bekerja kembali mengurus perusahaan milik Adysta yang di Indonesia.

Sekarang Ayra berada di pinggir jalan,entah mengapa dia tidak memakai mobil miliknya. Dia akan pergi ke taman terdekat disana,dia ingin menenangkan dirinya sejenak.

"Bara, maafin kakak..." lirih Ayra.

Ayra mengambil handphone yang ada di tas nya, lalu dia mencari nomor seseorang.

"Halo, Bara?" Ternyata dia menelfon Bara.

"Kenapa?"  Terdengar balasan dari Bara.

Ayra tersenyum, "Bara, kakak udah di Indonesia. Maaf kakak engga nemenin kamu disana, karena kerjaan kakak disini." Ucapnya.

"Lalu?"

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang