VandZ•chapter35

376 4 0
                                    

Hai.

Jangan lupa vote, guys!

Jangan lupa juga follow Ig saya : gwssass dan njnstarwp.

Happy reading all ❤️

*
*
*

"Ze, saya ingin bicara dengan kamu."

Zea mengangguk, "boleh,Bara."

"Hal semalam—"

"Saya sudah lupakan, tidak apa apa. Kamu juga tidak sengaja, kan?"  Zea memotong ucapan Bara.

Bara mengangguk, "saya minta maaf karena telah mencium kamu, saya tidak mengontrol diri saya. Maafkan saya, Ze."

"Iya, engga apa-apa."

"Pertimbangkan, Ze.." ucap Bara.

Zea mengernyit, "pertimbangkan apa, Bara? Hey, kita adik kakak. Dan kita lebih dari kata keluarga, kita tumbuh bersama sudah beberapa tahun ini. Tidak usah menikah!" tolak Zea.

"Kita tidak sedarah, Ze. Saya ingin membangun keluarga yang sesungguhnya, dengan menikah. Jika kita menikah, kita akan menjadi keluarga yang sah dan bahagia." Ujar Bara.

Zea menggeleng keras, "sadar, Bara! Kamu sudah saya anggap sebagai kakak saya sendiri, tidak mungkin saya menikah dengan kamu."

"Saya mencintai—" Zea tidak melanjutkan perkataannya itu.

Bara terkekeh, "mencintai suami kasar kamu? Kenapa bisa, Ze?" Tanyanya.

"Jangan seperti ini, Bara. Saya tidak mau hubungan kita menjadi rusak karena kamu mengajak saya menikah, tolong..."

"Baik, mungkin memang saya bukan untuk kamu. Maaf, saya akan melupakan perasaan ini."

****

Zea membuka matanya ketika dia merasakan ada yang mencium kening nya, "ehmm..."

"Good morning, wife."

Zea tersenyum melihat seorang pria tampan yang berada di depan wajahnya, Zea mengusap lembut wajah pria itu. "Kamu ganteng banget, sir."

Varo terkekeh kecil, "aku sudah tau, ayo bangun."

"Jam berapa sekarang, Mas?" tanya Zea.

Varo menoleh ke arah tangannya, "30 menit lagi jam 7, Aku akan berangkat kerja. Sekarang kamu bangun dan makan, ayo."

"Mas, aku belum so—eh, aku engga. Yaudah, deh. Ayo, sayang, makan." Ucap Zea sambil menarik Varo untuk dia bawa ke luar.

Varo dan Zea sudah sampai di meja makan, mereka langsung duduk bersampingan disana. Dan Emi dengan Sela sudah beres menyediakan makanan, mereka kembali ke dapur.

"Mas, aku, kan belum ada kerjaan disini. Banyak yang mau sama aku cuma aku tolak, karena aku rasa kurang cocok. Terus ada yang menurut aku cocok tapi di Turki waktu itu."

Varo mengernyit, "kamu ingin tinggalkan aku lagi seperti kemarin?" tanyanya.

"Bukan, aku engga mau, kok. Aku mau kerja disini, Bara juga belum dapat rumah sakit yang cocok untuk dia. Zianna juga, aku dan Zianna rencana akan kerja bersama."

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang