VandZ•chapter16

412 7 0
                                    

Wellcome to chapter 16 guys!
How about yesterday chapter?

Jangan lupa vote dan komen, guys. Gratis, kok.
Semangat💐
Happy reading all ❤️



"Ze, sepertinya saya harus pergi ke suatu tempat. Kamu saya antar pulang,ya?"

Bara dan Zea sekarang berada di motor, sepertinya Bara terlihat sangat aneh malam ini. Kenapa dengan pria itu? Tapi disisi lain juga, Zea merasakan panik yang luar biasa.

Zea menggeleng, "Saya ngga mau pulang, saya ikut kamu. Sebentar aja, Boleh?"

Bara mengangguk, lalu mereka berdua pergi ke tempat tujuan Bara. Dan saat mereka sampai, Zea sempat bingung. Karena itu adalah pantai, sepertinya Zea memang sangat merindukan pantai. Dia sangat bersemangat untuk masuk kesana, berlari meninggalkan Bara.

Zea menghirup banyak udara di pantai, angin sejuk menghampiri Zea tapi Zea tetap tenang dan tidak merasa kedinginan. Zea melihat ke arah atas, banyak sekali bintang bintang disana. Rasanya ingin menghitung bintang itu, tapi hal itu sepertinya aneh di mata Bara.

Bara menghampiri Zea, "Kamu suka pantai, Ze? Thallasophile?"

"Bukan,Saya Astrophile. Tapi melihat langit lebih enak di pantai, kenapa?"

Bara menggeleng, lalu dia memberikan sebotol minuman kepada Zea. Mereka duduk di sana, sama persis seperti yang Zea dan Zai lakukan. Namun, ini Bara. Bukan Zai.

"Saya suka pantai sejak saya umur 7 tahun, kalau kamu gimana bisa suka sama pantai?"

Zea tersenyum, "Zai,dia sering bawa saya ke pantai.Dari saya dan Zai SMP, dia sering membawa saya ke pantai. Jadi, saya suka pantai."

"Saya juga Astrophile, Ze. Kamu lihat bintang disana, saya mau menghitungnya. Tapi menurut saya, ini aneh, ya?" Ucap Bara.

Zea menggeleng keras, "Ini ngga aneh, saya juga suka menghitung bintang. Kenapa kita bisa sama seperti ini, Bara?"

"Ayo, juga hitung bintang itu." Ajak Bara yang di angguki oleh Zea.

***

"Saya harus pulang cepat,Ada beberapa hal yang harus saya kerjakan." Varo terus mencoba Agar dirinya pulang dan menyusul istrinya, tapi tetap saja, Mereka semua tidak mengizinkan Varo untuk pulang, dia harus tetap disini.

Apalagi Ayra, Wanita itu sangat tahu. Jika Varo pergi bukan karena ada urusan kantor, tapi karena urusannya dengan istrinya itu.

"Sebentar dulu, kamu boleh pulang kalau sudah jam dua belas malam. Kamu penting disini, kamu beritahu kita bagaimana cara menjadi orang sukses dan menjadi seseorang yang terhormat." ucap seseorang disana.

Varo menggeleng, "Gila hormat.tidak ada tips dari saya. Kalian berusaha dengan usaha kalian sendiri, jangan samakan dengan saya."

"Udah, ayo kita minum minum dulu. Aku pesankan kalian makanan dah minuman, okay?" Ayra, Wanita itu mengalihkan pembicaraan.

Varo tidak bisa apa-apa selain pasrah saja, dia membuka Handphone nya dan mencari nomor seseorang untuk dia kirim pesan.

( Me )
Erzan, cari istri saya sampai ketemu.•

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang