VandZ•chapter09

489 9 0
                                    

Selamat datang di chapter ke-09!
Budidayakan untuk follow, vote dan komen.

Chapter kemarin gimana?
ZaiZea/VaroZea nih?



Zea membuka mata nya, dia terkejut karena ada seseorang yang sedang memasangkan plaster ke tubuhnya. Dan itu tepat di bagian dada, seseorang itu adalah Varo. Pelaku, yang membuat Zea seperti ini.

" Ze, ayo duduk. Minum obat " ucapnya seraya membangunkan Zea, lalu Zea pun duduk. Dia tak menggunakan apapun ditubuhnya, hanya saja plaster itu menghalangi luka nya.

" Saya mau ambil kaos " Zea hendak berdiri, tapi tiba tiba Zea merasakan sakit. Semua tubuhnya terasa sangat sakit, apalagi bagian bawah dia. Seperti nya dia tidak bisa berjalan untuk beberapa saat, ini sangat menyakitkan.

Varo tersenyum puas, " Diam, biar saya ambilkan kaos untuk kamu. " Varo berdiri, lalu dia menuju lemari Zea untuk mengambil kaos. Varo menemukan kaos berwarna putih panjang milik Zea, Varo kembali menghampiri Zea.

" Terimakasih, Mas. " Ucapnya, Zea memakaikan kaos itu kepada tubuhnya. Bagian bawahnya di tutup oleh selimut milik Varo, Zea masih ada dikamar Varo. Bukan kamarnya.

Varo memberikan segelas air kepada Zea, membuat Zea takut.

" Kamu berpikir saya akan meracuni kamu, Ze? Saya hanya memberikan segelas air. Kamu akan meminum obat, saya membelinya "

Zea menggeleng, " Saya ngga sakit, Mas. "

Varo berdecak, lalu dia menempelkan obat itu kepada bibirnya. Lalu Varo mendekat ke arah Zea, Varo menyimpan bibirnya pada bibir Zea. Dan obat itu masuk ke mulut Zea, Walaupun terkejut. Zea tetap menelan obat itu dan meminum segelas air yang telah di sediakan.

" Saya ngga meracuni kamu, kan? " Ucap Varo, Zea hanya mengangguk-angguk kepalanya.

Varo tersenyum, lalu dia mengelus pucuk kepada Zea dengan lembut. " Jangan katakan kata cerai lagi, saya ngga suka. "

Zea mengangguk ragu, lalu dia menyimpan segelas air itu. " Saya mau sholat subuh, Mas."

" Sholat? "

Zea mengangguk, " Mas ngga pernah sholat? "

" Bukan, sekarang masih pukul empat pagi. Adzan subuh 20 menit lagi, lebih baik kamu bersihkan diri kamu. Mau saya bantu? "

"Ngga, saya bisa sendiri. Mas keluar aja " katanya, Membuat Varo mengernyit.

" Ini kamar saya, kamu yang seharusnya keluar dari sini, Zeannario Zhinsacila. "

Zea terkejut, " Oh, Saya akan keluar. " Zea hendak berdiri dari duduknya, tiba tiba Varo menahan pergelangan tangan Zea.

" Ngga, kamu mandi disini saja. Untuk pakaian ganti, saya akan ambilkan ke kamar kamu. Saya akan sholat di kamar tengah "

Zea mengernyit, " Kamar tengah? "

"Hm, itu kamar khusus ibadah. " Jawabnya cuek, lalu Varo pergi begitu saja.

" Tenyata Mas Varo paham agama juga, tapi ngga bisa menghormati wanita. " Batin Zea.

*
*

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang