VandZ•chapter15

482 8 0
                                    

Happy reading all ❤️
Jangan lupa vote dan komen, follow wajib sih.
❤️❤️❤️❤️💙💙💙💙🗡️🗡️🗡️🗡️


*
*
*

Pagi ini Zea pergi ke kampus dijemput oleh Bara, seperti yang kita tau, Bara menjemput Zea pukul enam pagi, pagi sekali. Zea khawatir jika pukul tujuh Varo akan melihat itu. Zea keluar dari rumah, Dia terkejut karena melihat Emi yang baru datang dan, Zea menghampiri Emi.

Emi tersenyum, "Non, itu diluar ada cowok. Tapi bukan Zai, itu siapa?"

"Ngga apa, Mi. Itu teman kampus Zea, jangan bilang ke Mas Varo, ya?"

Emi mengangguk, "Alasan nya apa,non?"

"Bilang aja, kelas saya masuk awal. Setelah nya bodo amat mau Mas Varo percaya atau ngga, pokonya jangan bilang kalau saya berangkat sama cowo itu, ya?" Pinta Zea.

Emi mengernyit, "Cowo baru, non? Sebenernya Non Zea sama siapa, sih? Banyak banget perasaan cowo nya."

"Bukan begitu, Emi. Bara itu teman baru saya. Dia yang maksa, Bukan kemauan saya. Jangan kaya gitu dong, Dihati saya tetep Zai." ucap nya dengan nada yang bangga.

Emi menghela nafas, "Iya,deh. Iya, setia sama Zai,Ya? Sok berangkat aja, saya pasti jaga!" Ucap Emi sambil mengunci mulutnya.

Zea mengangguk, lalu dia keluar dari pagar dan melihat Bara yang daritadi menunggu nya. Pria itu menggunakan motor milik nya, melihat itu membuat Zea teringat kepada Zai. Kemana pria itu? Zea sudah menelfon nya berkali kali, namun tak ada satupun yang dia jawab.

Zea tersenyum, "Maaf, ya, Lama,"

"Ngga, ayo cepat naik. Mau pakai helm?"

Zea menggeleng, lalu dia naik ke motor Bara. Dan akhirnya mereka pergi dari sana, menuju kampus. Namun sebelum itu, mereka akan makan dulu seperti apa yang sudah mereka bicarakan saat malam itu.

***

Bara dan Zea sudah sampai ditempat makan, disana hanya mereka berdua dengan penjualnya. Terlihat masih sangat sepi, biasanya akan ramai ibu dan bapak bapak yang membeli makanan disini karena disini cukup terkenal.

"Mas,mba. Mau makan apa?"

Bara melihat ke arah Zea, lalu Zea mengangguk. Zea berdiri dari duduknya menghampiri penjual itu yang sedang mempersiapkan dua piring,

"Jangan panggil Mas dan Mba, kita berdua kuliah disitu. Kita berdua bakal jadi langganan ibu"

Ibu penjual tersenyum, "siap!namanya siapa?"

"Zea, itu teman saya, Bara." jawabnya.

"Saya Ningsih, panggil Bu Ning aja. Ibu panggil kalian neng cantik dan aa ganteng, ya?" Ucapnya disertai dengan tawanya.

Bara dan Zea mengangguk lalu terkekeh oleh ucapan Bu Ning itu, "pesan apa?"

"Saya mau nasi uduk 2, pakai piring aja. Untuk minuman nya es teh aja, dua." Jawab Zea.

Bu Ning mengangguk, lalu Zea kembali duduk dihadapan Bara. Pria itu tersenyum kearah Zea, dan Zea hanya mengangguk ragu serta membalas senyuman itu.

POSESSIVE MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang