48 . Lupakan Untuk Sementara

281 34 7
                                    

Gesta menghirup udara pantai yang teramat menyegarkan. Pemandangan pantai yang sangat memanjakan mata.

Pantai Sokcho berlokasi di Provinsi Gangwon-do, sebelah timur dari kota Seoul. Di sini,  bukan hanya dapat menikmati pantai dengan laut yang jernih, tapi juga menikmati pemandangan Gunung Seoraksan yang memanjakan mata.

Sehari sebelumnya Bismo mengajak istri tercintanya mengunjungi Pulau Namiseon.

Awalnya bukanlah sebuah pulau, tetapi menjadi seperti sekarang sejak mulai dikelilingi oleh air akibat pembangunan Bendungan Cheongpyeong di selatan.

Nama pulau tersebut berasal dari Jenderal Angkatan Darat Nami, yang dimakamkan di sini pada masa Dinasti Joseon.

Saat berada di Pulau Namiseon, Gesta sempat melihat beberapa aktris drama Korea tengah melakukan syuting.

Dan ternyata, pulau ini memang kerab kali di jadikan background pembuatan drama Korea yang banyak disukai wanita Imdonesia.

Sebelum sarapan pagi tadi, mereka menyempatkan diri menikmati wisata indahnya matahari terbit di puncak Gunung Seokrasan dengan menggunakan kereta gantung.

Walau telah hampir enam tahun menetap di Seoul, namun baru kali ini, Bismo mengunjungi tempat wisata yang ada di Korea Selatan.

Biasanya ia hanya menikmati pemandangan indah saat dalam perjalanan bisnisnya saja. Berlibur baginya hanya satu kegiatan yang menghabiskan energi ditengah padatnya pekerjaan.

Dan hari ini, Bismo benar-benar merasakan jika hidupnya ternyata memiliki warna lain selain pekerjaan sejak hadirnya Gesta dalam hidupnya yang terlalu monoton.

Ia bisa melupakan semua kejadian buruk yang melanda mereka baru-baru ini. Dan meletakkan pekerjaan untuk merilekskan diri bersama tawa ceria sang istri.

Pria itu menatap dengan bibir tersenyum saat Gesta berlari kecil bersama ombak. Sudah lebih satu jam, wanita cantik dengan tubuh semampai itu asik bermain air.

Di tangan pria itu menenteng sepatu sneaker dan mantel milik istrinya tak lupa tas cangklong buatan perajin kulit di Kota Gede, Yogya tersampir di bahunya yang kokoh.

Tawa kecil Gesta saat ombak menyapu sepasang kakinya yang telanjang menarik kaki panjang Bismo untuk mendekat setelah meletakkan sepatu mereka di salah satu kursi kayu yang tak jauh dari posisi mereka saat ini.

"Hei!" Pekik Gesta kaget saat merasakan tubuhnya melayang terangkat dari air.

Kedua tangannya spontan memeluk leher sang suami saat pria itu membawanya memasuki air.

"Airnya dingin banget, Mas, " Keluh Gesta saat ujung kakinya menyentuh air.

"Ya karena masih dalam suhu musim gugur, Sayang. Sebentar lagi air ini akan menjadi lebih dingin saat musim dingin tiba, " Jawab Bismo yang pantas menyapukan hidungnya yang mancung ke pipi putih Gesta.

"Padahal pengen mandi. Tapi airnya dingin nggak jadi, " sahut Gesta terkirim geli saat Bismo menggigit pipinya.

"Bilang saja malas. Ayo cari makan., Mas sudah lapar. "

Gesta menatap wajah tampan sang suami dengan kedua kening berkerut.

"Kita baru saja selesai makan siang dua jam yang lalu mas. "

"Itukan dua jam yang lalu. Dan sekarang suamimu ini sudah lapar lagi. Pengen makan yang agak pedas sedikit masam. "

Kening Gesta semakin berkerut mendengar jawaban sang suami."Pengen makan yang pedas dan asam? Serius? Bukannya Mas nggak suka makanan pedas dan asam? "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love You CubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang