Dengan berbalut baju pengantin berwarna merah menyala pasangan ini menjalankan prosesi pernikahan tradisi leluhur mereka .
Prosesi ini memakan waktu hingga 3 jam yang ditutup dengan makan bersama dimeja besar .
Kakek Bismo sangat memengang teguh tradisi leluhurnya walau beliau sudah lama tinggal di Indonesia .
Bahkan ada keluarga dari Beijing dan Guangzhaou juga Shanghai datang memenuhi undangan Elder Fang Min Nam kakek Bismo juga orangtua Bismo ." apakah kamu akan selamanya tinggal di Korea Bismo ?." tanya papanya disaat mereka sedang minum teh bersama disore hari . Disini adalah kumpulan para pria yang ada dikeluarga besar itu
Bismo yang sedang mengobrol dengan sepupu lainnya serta merta menghentikan obrolannya dan menoleh ke arah papanya .
" Perusahaan Bismo di Korea sangat besar Prospeknya pa , nantilah Bismo pikirkan apakah akan tetap dikorea atau kembali ke Indonesia , lagi pula Gesta masih akan meneruskan study S3 nya dan masih memberi kuliah di kampusnya ." sahut Bismo , dia memang belum punya rencana akan mendirikan cabang GRC Corp di Indonesia atau membangun usaha baru , dia masih merasa nyaman tinggal di Korea apalagi sekarang sudah ada Gesta yang mendampinginya secara langsung baik sebagai istri maupun staf dikantornya .
" lalu kapan kalian akan memberi kakek buyut dan mama papamu cucu ?." tanya Elder Fang Nam Min yang duduk dikursi goyang kesukaannya .
Memang dari anak - anak Fang Yue papa Bismo memang baru Bismo yang menikah jadi otomatis dikeluarga mereka belum ada yang namanya cucu .
Bismo hanya mendengus pelan , kenapa hal itu yang selalu ditanya , menyentuh Gesta secara nafsu saja dia masih belum yakin apalgi memiliki anak .
" nantilah kek , Bismo dan Gesta pasti akan membawa cucu buyut kehadapan kakek ." sahut Bismo dengan enggan , diliriknya Gesta yang duduk bersama sepupu wanitanya , Gesta nga terlalu banyak bicara karena memang begitulah sifatnya , dia lebih banyak senyum , mengangguk bahkan sekedar ikut tertawa .
"jangan lama-lama , usia kakek semakin tua , kakek takut nga sempat lihat cucu buyut kakek dari keturunan Fang Yue ." kata Kakeknya lagi membuat Bismo semakin jengah.
*****
Setelah mengobrol dengan Angel dan Jovina Gesta merasa haus , lalu dia memutuskan menuju dapur kering untuk mengambil air minum . Tampa sengaja dia melihat adegan dimana Bismo yang sedang duduk diayunan , didatangi Tian Xin yang hanya mengenakan hot pants putuh suoer pendek dan kaos ketat warna merah yang langsung ikut duduk disebelah Bismo dan tampa sungkan menyuap es krim yang sedang dipegang Bismo , Gesta nga tau apa yang mereka bicarakan tapi kalau melihat sikap mesra mereka nga mungkin mereka hanya membicarakan hal yang formal
Tiba-tiba dada Gesta sakit seperti ditusuk ribuan jarum , tampa sengaja dia menjatuhkan gelas yang dipegangnya .
" Gesta ada apa ?." tanya Angel yang berlari kedapur begitu mendengar suara gelas pecah .
" oh tidak apa - apa , tanganku berkeringat sehingga menjatuhkan gelas ." sahut Gesta yang langsung berjongkok membersihkan pecaham gelas dilantai selain itu untuk menyembunyikan matanya yang mulai berair .
"awww ." pekik Gesta tertahan ketika jarinya tergores kaca gelas yang pecah .
"kamu nga apa - apa Gesta ?." tanya Jovina , matanya sempat melihat Tian Xin yang merebahkan kepalanya dipundak Bismo sembari berayun dikursi ayunan diteras belakang tepat didepan Gesta tadi berada .
" nga apa cuman tergores kecil saja ." sahut Gesta sembari menahan tetesan darah yang keluar dari jarinya .
Angel langsung memapah Gesta berdiri dan membawa masuk keruang keluarga , sementara Jovina membersihkan pecahan gelas dibantu pembantu rumah tangga villa .
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Cubby
RomanceMencintai Kamu..??? Emang Boleh..??? Pertanyaan bodoh yang kadang diperlukan. Perkataan menghibur tentang perjodohan yang membawa mereka pada kenyataan kalo mereka memang tidak benar - benar terpisahkan. Hidup jauh dari negeri sendiri , bertemu d...